39

19.2K 703 9
                                    

Happy reading jangan lupa vote, komen yang banyakk.
Mau bantu awa ramein cerita ini ga? kalo makin ramai awa bakal fast up niii 🤬

Warning typo
.
.
.
.
.

"Sakit gak?"

"Gak." jawabnya datar.

"Serius?"

"Hm. Udah biasa makannya gak sakit." jelasnya kepada gadis yang tengah mengobati tangannya.

"Jangan kebiasaan sakitin diri. Gabaik."

"Tuhan itu ciptaiin kamu menyuruh agar kamu menjaga tubuh kamu tapi ini kok malah di rusak." nyinyirnya.

Marvel tertawa kecil. "Gak lagi kok."

Gadis itu membalas dengan tersenyum. "Gitu dong. Kalo ada apa-apa sama kamu, telepon aku aja."

Marvel mengangguk.

Ini luka yang ada di tangan Marvel sengaja aku sensor tengahnya fake blood warning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini luka yang ada di tangan Marvel sengaja aku sensor tengahnya fake blood warning.

Ini luka yang ada di tangan Marvel sengaja aku sensor tengahnya fake blood warning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesudah di obatin menjadi kering dan bersih namun memar yang ada belum hilang.

***

"Woi bro kemana lo kemarin gak masuk?" sapa Bara merangkul pundak Marvel.

Marvel duduk di kursi samping Bara. "Males."

"Waduhh. Pangeran sekolah baru masuk guys." heboh Ares.

"Hm."

Di sisi lain Eca dan circle nya berkumpul di kantin dan meja yang di tempati juga tak jauh dari tempat Marvel dan kawan-kawan.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang