53

16.3K 666 39
                                    

Warning typo and happy reading!!
.
.
.

"FIRA!!" teriak Kajes yang membuka pintu.

Gadis itu masuk di ikuti dengan teman teman nya yang lain. Dan tak lupa teman Marvel.

Suasana di koridor itu sangat ramai cuman hanya terdengar suara angin semilir saja. Semuanya nampak diam.

Fira yang sedari tadi menunduk menahan tangisnya tak kuasa untuk memendam emosinya lagi.

Ia mendangakkan kepalanya menghadap ke Eca, gadis itu menatap Eca lirih. "Puas lo Ca? Puas ngerebut apa yang selama ini gue kejar?"

Eca menggeleng lirih. "Gak Fir. Gak--"

"GAK APA HUH?"

Gadis itu berjalan mendekati Eca dan memojokkan Eca. "Gue nyesel pernah kenal sama lo. Seandainya lo gak ada di SMA ini gak bakal kaya gini."

Eca menatap nya sedih dan berusaha untuk meminta maaf. "Gue-- gue minta maaf Fir. Gu-"

"Minta maaf aja gak cukup Ca." lirihnya.

Di lain, Talaga sedang mengode yang lain untuk keluar. Cowok itu berjalan terlebih dahulu dan di susul oleh yang lain. Tak lupa menutup pintu rooftop.

"Maafin gue Fir. Maaf." Eca menunduk sambil memegang tangan Fira.

"Lo gak salah Ca." tenang Marvel.

Eca menggeleng. Bahkan gadis itu sudah mengeluarkan air matanya yang sedari tadi ia tahan.

Gadis itu menghapus air matanya dan menegakkan badannya menghadap Fira. "Maafin gue ..."

Fira menggelengkan kepalanya. Lalu pergi meninggalkan mereka berdua di rooftop.

***

Eca berjalan lusuh di sepanjang koridor, Ia menghindari semua orang termasuk sahabat-sahabatnya. Bahkan gadis itu juga menghindari Marvel semenjak kejadian di rooftop. Ia merasa bahwa dirinya sangat lah jahat.

Tapi tak sengaja seiring dirinya berjalan matanya menangkap seseorang yang berjalan di depannya. Ia tahu itu siapa maka dari itu ia berlari mengejar orang itu.

"FIRA!!"

Yap. Orang itu ialah Fira.

Gadis yang di panggil namanya menengok dan melihat siapa yang memanggil nya. Ketika ia tahu bahwa yang memanggil adalah Eca ia langsung berlari menghindari gadis tersebut.

Sedangkan Eca yang mengejar Fira berhenti, karena ia tahu bahwa cewek itu tengah menghindari nya. Sungguh ia takut bahkan sangat takut, pertemanan nya hancur karena cowok.

"Fira ... maafin gue." lirihnya berbicara sendiri.

***

Marvel, cowok itu memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Menurutnya ini memang salahnya tidak tegas kepada Fira dan menganggap gadis itu hanya angin lewat saja. 

Semenjak kejadian di rooftop gadis nya selalu menghindarinya. Bahkan bukan menghindari saja gadis itu enggan menatap nya. Tapi biarkan lah, Marvel tahu mengapa gadis itu bersikap demikian.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang