[13] 6-Again

1.2K 208 36
                                    

"Sinb sarapan dengan sup untuk pagi ini, ya?"

"Tidak mau!"

"Tinb yya, kau itu sudah tua, hihi!"

Sinb mencebikan bibirnya. "Tidak!!!"

Yerin menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, dia pun menyambut dua bocah itu dengan cubitan di masing-masing pipi.

"Aduh! Sinb kehilangan giginya!" kata Yerin berpura-pura kaget.

"Hahahaha! Tinb tidak punya gigi~" ledek Umji.

"Mami~" adu Sinb.

Sowon meraih wajah Sinb. "Tidak masalah, itu hanya gigi susu, nanti akan tumbuh lagi, kok."

"Kau tidak belbohong, 'kan?" tanya Sinb.

"Jadi kau tidak percaya kepada Mami lagi, iya?" tanya Sowon, ia menaruh mangkuk berisi sup hangat itu.

"Ya sudah, kalau begitu Sinb akan makan apapun yang dibelikan Mami," ucap Sinb ketus.

"Dengan wajah seperti itu?" tanya Sowon.

Sinb memberikan senyumannya. "Begini?"

"Pintar~" kata Sowon, ia mencolek hidung Sinb gemas. "Mau disuapi?"

"Ya, aku mau disuapi!" pekik Sinb senang.

"Baiklah, pesawat akan datang~" kata Sowon sambil menyodorkan sendok ke mulut Sinb.

"Yelin eonie," panggil Umji.

"Kenapa? Kau mau disuapi juga?" tanya Yerin, dia sedang asyik menyantap satu buah apel.

"Ya, Umji juga mau!" katanya sambil memasang wajah penuh harap.

"Baiklah, pesawat akan datang juga kepada Omuji~"

Aaaaaaa~

Dua bocah itu sarapan dengan lahap, tak memikirkan apapun atau bahkan mengoceh. Kalau disuapi begini, mereka memang akan diam. Kalau diperjelas, makan disuapi itu lebih enak daripada makan sendiri.

"Eunha dan Yuju belum bangun?" tanya Sowon.

"Entahlah, aku langsung ke sini tadi," jawab Yerin.

"Ada apa denganmu, hm?"

Yerin mengangkat kedua bahunya tak tahu, dia pun berusaha menghibur diri sendiri dengan bermain bersama Umji.

"Yerin ah, Eonie akan tetap menjadi Sowon eonie mu. Mari jalani kehidupan kita yang sekarang," ucap Sowon.

Yerin tiba-tiba saja menunduk, karena bagaimana pun dia tak ingin meninggalkan identitas yang telah lama bersama dirinya. Dia tahu, dia tidak akan kehilangan siapa pun, tetapi dia belum bisa melepasnya begitu saja.

"Eonie~" panggil Umji.

Yerin mengangkat wajahnya, saat itu juga Yerin memberikan senyuman cerahnya. Umji terkikik, karena Yerin itu terlihat menggemaskan, bak boneka yang diberi nyawa.

"Kita tidak akan meninggalkan sesuatu yang baik," kata Sowon. "Tapi kita akan menemui yang terbaik, percayalah."

Yerin mengangguk. "Mari tetap berenam, Eonie."

"Harus!!!"

Beranjak, Yerin langsung saja memeluk Sowon karena merasa bahwa Sowon adalah sesosok perempuan yang bisa menenangkan.

"Sowon eonie, aku menyayangimu~" ungkap Yerin senang.

"Aduh! Aduh! Lepaskan, aku tidak bisa bernapas!" kata Sowon hampir kehabisan napasnya.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang