[47] 6-Again

608 135 32
                                    

"Sebelumnya, aku ingin berterima kasih kepada kalian."

Yerin, Eunha, dan Yuju menatap Sowon dengan lembut. Ketiganya berada dalam ketenangan, setelah menerima secangkir teh hangat buatan Sowon.

"Aku ... akan mengganti nama panggung dengan nama asliku," ungkap Sowon.

"Ya?"

Sowon tersenyum tipis. "Aku benar-benar minta maaf untuk hal ini. Tapi ... ini keputusanku, aku ingin bersinar dengan nama asliku, Kim Sojeong."

"Baiklah, tidak akan ada yang melarang, Eonie. Lagipula, dahulu kau pernah menjelaskan betapa inginnya dirimu menggunakan nama tersebut, bukan?" sahut Yerin mencoba untuk menjadi yang lebih dewasa.

"Sowon Gfriend itu pernah ada, dan dia hanya akan menjadi kenangan," ucap Sowon dengan helaan napas beratnya.

Yuju mengangguk kecil. "Tapi, apa aku masih boleh memanggilmu dengan sebutan Sowon eonie?"

"Itu benar, apa kami masih boleh menyebutnya?" tanya Eunha kemudian.

Sowon menangkup dagu, ia menatap satu persatu rekannya yang masih dalam wujud normal. Tahu sendiri bagaimana keadaan Sinb dan Umji, bukan? Dua buntalan daging itulah yang membuat mereka harus meninggalkan agensi, sekaligus melepas identitas yang sempat membuat mereka terkenal. Tapi tak masalah, mereka meninggalkan sesuatu yang harus ditinggalkan, kok!

"Aku tidak akan melarang, kok!" kata Sowon sambil tersenyum. "Lagipula untuk terbiasa itukan memerlukan waktu yang lama."

Ketiganya mengangguk setuju, masuk ke dalam suasana canggung karena telah membuat keterkejutan bagi orang-orang di luar. Menyakitkan, bukan? Semua yang terlihat baik-baik saja, mendadak hancur tanpa adanya pertanda.

"Ayo lanjutkan minum teh!" ajak Sowon tak mau terus dalam kecanggungan.

"Mari tetap berenam walau kita tak lagi dalam satu naungan, mengerti?" sahut Yerin.

"Ah~ jadi setelah ini siapa yang akan mengumumkan?" tanya Eunha, ia melirik Sowon dan Yuju bergantian.

"Yuju ah," panggil Sowon.

"Karena sepertinya kau sudah menemukan tempat itu, kau saja yang duluan, Eonie."

"Kau serius?"

"Aku itukan menghormati yang lebih tua!" kata Yuju sambil menaik turunkan alisnya.

"Yak! Aku tidak setua itu, ya!" geram Sowon.

Brukh!

"YA AMPUN!"

Seperti biasa, hari-hari para kakak tidak akan pernah damai. Lihat saja, dua bocah itu sekarang tersungkur di lantai.

"Kalian ini apa-apaan, hah?" tanya Sowon, ia membangunkan dan menggendong Sinb.

"Ya ampun adikku~" ujar Yerin sembari membawa Umji ke dalam pangkuannya.

Sinb menarik bibir Sowon. "Mami!"

"Lepaskan, Sinb!"

"Ehehe, Sinb mau beli es krim, dong~"

Sreng!

Tatapan bak pedang tajam itu terdengar begitu nyata, Sinb melotot kaget, Umji yang takut reflek memeluk Yerin saja. Menyeramkan, karena bukan Sowon yang memberikan tatapan itu, tetapi para kakak lainnya.

"Hujan baru saja reda, kau mau makan es krim? Jangan membuat dirimu sakit! Es krim itu dingin! Kau mau masuk angin lalu kau kenapa-napa, hah? Pokoknya tidak ada es krim! Tidak ada!" Sowon mengoceh, membuat yang mendengarnya ingin membantu dia bernapas.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang