[25] 6-Again

927 181 65
                                    

"Bagaimana mengatakan ini kepada keluarga Hwang? Aku takut nanti mereka menyalahkan aku karena tidak bisa menjaga Sinb dengan baik."

"Sowon eonie, kita tidak punya pilihan lain. Ayo lanjutkan saja langkah kita."

Sowon memejamkan matanya. "Aku takut, bagaimana jika nanti kita berakhir di penjara karena perubahan ini?"

"Sssst! Mari kita percayakan saja pada keluarga Hwang, mereka semua akan mempercayai kita semua, kok!" ujar Yerin menenangkan.

"Baiklah, mari kita lanjutkan saja langkah kita." Sowon menarik napas dalam-dalam, dan menghembuskannya.

Turun dari taksi dengan pakaian serba tertutup, di punggung Sowon ada tas besar berisi Sinb, juga di punggung Yerin yang terdapat tas berisi Umji. Yang tertua yang paling berbaik hati di sini.

"Eonie, bagaimana jika ada yang mengenali kita?" tanya Eunha.

"Kita sudah menutup seluruh tubuh kita, bukan?" kata Sowon dengan percaya diri.

"Aku tahu ... Tapi kita bahkan tidak mengenakan masker atau topi, kita semua hanya menutup tubuh kita saja."

"Apa?!"

Glek!

Menelan ludah dengan susah payah, baru menyadari mereka telah melanggar aturan. Saling menatap satu sama lain cemas, kemudian terdengar suara orang-orang berbincang.

"Ayo bersembunyi!!!"

Berhamburan dengan segera, mencari tempat persembunyian agar mereka berada dalam keadaan aman. Sowon bersembunyi di balik tiang listrik bersama ranselnya, Yerin bersembunyi di samping tong sampah besar beserta ranselnya, Eunha dan Yuju yang berlagak menjadi patung jalanan.

Anak-anak remaja berlalu di hadapan mereka, mereka semua berada dalam ketegangan saat ini. Trotoar tersebut sepertinya menjadi tempat paling sering dilalui oleh orang-orang.

"HENTIKAN!!!"

Suasana kian menegang, kala salah satu di antara remaja tersebut meminta untuk berhenti. Sekitar tiga pemuda langsung diam mengikuti perintahnya.

"Tidakkah ini seperti manusia?" tanya pemuda A, melihat seseorang di balik tiang.

"Ha-hai," sapa Sowon.

"MWO!!!" para pemuda tersebut tumbang ke belakang karena kaget.

Pemuda B menoleh ke samping, ia melotot melihat seorang gadis yang tengah berjongkok di samping tong sampah.

"Ha-hallo," sapa Yerin.

"MWO!!!"

Mereka kian gemetaran, karena menemukan makhluk hidup di tempat tersebut. Bukan apa-apa, tapi tadi di sana itu tidak ada apa-apa. Dan lagipula, mereka begitu mirip seperti patung tak hidup.

Keempat pemuda itu menoleh ke arah dua gadis yang tengah berlagak bak patung. Eunha dan Yuju mengerjap bersamaan.

"YAK!!!"

Berteriak heboh, saling mendorong satu sama lain, hingga mereka pun langsung berhamburan pergi karena takut. Hantu di siang bolong?! Terkadang pikiran anak-anak jaman sekarang sangatlah minim.

Fyuh~

Bersamaan mereka menghela napas, agak heran juga mengapa para remaja itu tidak mengenali salah satu di antara mereka. Padahal, Sowon jelas melihat ada logo Gfriend yang menempel di jaket salah satu pemuda tersebut.

"Ayo lanjutkan!" ajak Sowon.

Mereka pun berjalan sedikit lebih cepat, untuk pergi ke rumah keluarga Hwang. Perjalanan ke sini itu terbilang lama, dan mereka juga harus menginap supaya tidak terlalu kelelahan nantinya.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang