[63] 6-Again

596 121 12
                                    

Sowon menguap, sudah waktunya dia tertidur, tetapi dua bocah tampak masih segar. Sinb dan Umji masih berada dalam tahap hukuman, mereka sekarang sedang berdiri menghadap ke pojokan, dan Sowon bertugas mengawasi keduanya. Ia terus berjalan mondar-mandir dengan kedua tangan yang melipat di bawah dada.

"Mami," panggil Umji sambil menggaruk tengkuknya.

"Apa? Kalian berdua ini benar-benar, bukannya tidur malah semakin segar!"

Sinb menggaruk paha dengan menggunakan kakinya, lalu menghentak sebal saat tak diberikan ruang untuk berbalik dan lanjut bermain. Andai mereka mengatakan mengantuk, mungkin sudah pergi ke kamar sekarang. Tapi mereka bilang mau bermain, ya tentu hukuman yang berlangsung.

"Apa itu? Apa? Kenapa menghentak-hentak? Tidak suka?" tanya Sowon.

Sinb memajukan bibirnya. "Mami, ayo jangan sepelti ini."

"Kalau begitu kalian tidur."

"Tidak, Sinb mau belmain, Mami. Sinb tidak mengantuk, Sinb mau belmain!"

"Ya sudah, diam di sana saja!"

"Aish, Mami menyebalkan!"

Umji menyenggol lengan Sinb, membuat Sinb kontan menoleh.

"Apa?"

Umji menunjuk Sowon dengan ekor matanya, tapi Sinb yang tidak peka malah mengernyit kebingungan.

"Memangnya kalian tidak mengantuk?" tanya Sowon yang lagi-lagi berakhir menguap.

"Tidak! Sinb mau belmain, iyakan Umji juga?"

Umji menggeleng. "Umji mengantuk, Mami."

"Yerin! Yerin ah!"

"Ada apa, Eonie?"

"Apa ini? Aku memanggil Yerin, tapi tidak apa, kau saja."

Yuju menghampiri.  "Mereka masih di sini? Ya ampun, kenapa kalian tidak tidur saja, sih?"

"Sinb mau belmain!" tegas Sinb.

"Bermain? Apa yang ingin kau permainkan? Asi?" tanya Yuju sambil menaik turunkan alisnya.

"Choi Yuna!" panggil Sowon tegas.

"A-apa? A-aku, aku hanya bercanda. Kenapa Eonie sensitif sekali?"

Sinb berpikir. "Sinb mau belmain, Eonie. Mami galak, jadi Sinb dengan Yuju eonie saja, ya?"

"Apanya?"

"Mimi susunya!" seru Sowon yang langsung menggendong Umji, membawa Umji pergi ke kamar.

"Eonie!" teriak Yuju setengah merengek. "Kenapa kau meninggalkan aku dengan dia?"

Yuju menghentak sebal, begitu menoleh ia melihat Sinb yang sedang mengerjap-ngerjapkan kedua bola matanya.

"Apa? Kau pikir kau imut, iya? Iya memang, huh!"

Sinb menjulurkan kedua tangannya. "Mau belmain, Eonie~"

"Ini sudah malam, bocah! Apa kau tidak mengantuk?"

Sinb menggeleng. "Mau belmain! Mau belmain! Mau belmain!"

Yuju mengusutkan rambutnya frustasi, mau tidak mau dia pun menggendong tubuh mungil Sinb. Bocah itu langsung mengambil beberapa helai surai hitam Yuju, menggigitnya karena suka dengan aroma rambut Yuju.

"Apa ini? Jangan digigit, itu bukan makanan!"

Sinb masa bodoh, dia malah semakin asyik menggigit hingga mengunyah rambut Yuju. Memang semakin aneh anak satu ini, padahal seharusnya dia tertidur saja.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang