6 Again || Gfriend

[39] 6-Again

Para kakak merasa terharu, mereka sepertinya akan makan enak setelah ini. Yaitu Kim Yewon, bocah enam tahun yang pada akhirnya menemukan huruf R yang sempat hilang dari lidahnya. Kini dia menjadi pusat pembicaraan para kakak, karena berhasilnya Umji dalam melafalkan huruf tersebut.

"Kau berjanji akan menemani Umji saat Umji bisa menyebut hurut R, jadi pasang senyuman yang manis, Tinb~"

Sinb memasang wajah masam, menatap boneka-boneka bawaan Umji yang kini akan menjadi tempatnya bermain. Menepi dari dua bocah yang tengah bermain dengan para boneka, Eonie deul baru saja duduk setelah berlama-lama membereskan barang bawaan.

"Huh, tidakkah merasa senang saat Umji bisa tumbuh dengan baik?" tanya Yerin, dia menatap langit-langit ruang berkumpul.

"Tidak sia-sia dia melihat hantu tadi," kata Eunha sambil tersenyum.

"Sepertinya tidak lama lagi mereka akan tumbuh menjadi gadis dewasa, dan kita akan kembali melanjutkan karir bersama-sama," sahut Yuju penuh harap.

Sowon menatap kedua bocah yang tengah bermain di sana, dia bahkan masih membungkam mulutnya sekarang. Entah bagaimana dia bisa menahan untuk tidak banyak bicara saat ini. Ada sesuatu yang membebani pikirannya.

"Jika aku yang mengumumkan perihal agensi baru, apa kalian bisa menjaga mereka?" tanya Sowon, yang ia cemaskan adalah dua bocah itu.

"Kau sudah menerima pengumuman resmi dari agensi?" tanya Yerin.

"Ya, dan aku hanya tinggal mengatur waktu untuk mengumumkannya," jawab Sowon.

"Karena perpisahan kita ini terbilang mendadak, jadi kemungkinan para penggemar akan sangat terkejut. Ah~ Aku menyesal," sahut Yuju, ia menghembuskan napas panjang.

"Tidakkah bertahan di sana bukan keputusan yang baik?" tanya Eunha.

"Terima kasih," ungkap Yerin secara tiba-tiba.

"Aish, tidak perlu seperti itu, Eonie. Karena kita sudah bermasalah dengan mereka sejak awal tahun ini, iyakan?" kata Eunha sambil mengusap tangan Yerin.

"Tapi beruntung mereka sudah merekomendasikan kita pada sebuah agensi yang lebih bertanggung jawab," ujar Sowon bersyukur.

"Lalu bagaimana dengan Gfriend?" tanya Yerin.

"Jika kita bertahan sekali pun, itu hanya akan menyiksa kita semua. Ada untungnya juga mereka menjadi anak-anak, kita bisa kabur dan meninggalkan asrama itu." perjelas Sowon.

Yerin tersenyum manis. "Aku memang tidak salah, karena menemukan teman yang cocok itu sangatlah sulit. Terima kasih, karena mau menjadi temanku yang sangat pengertian!"

Sowon merangkul bahu Yerin. "Jangan khawatir, bagaimana pun keadaannya, kita harus tetap berenam. Jangan lupakan perjanjian kita, oke?"

"Aaaaaa~ Ayo berpelukan semuanya~" sahut Yuju yang kemudian memancing pelukan penuh kasih sayang.

Sinb melirik tajam. "Kenapa mereka berpelukan tanpa aku? Aish, tidak bisa dibiarkan!"

"Sinb! Kau mau ke mana? Jangan mengingkari janjimu, ya!" peringat Umji.

"Tapi itu—"

"Aish, tidak ada alasan! Diam dan temani aku di sini, mengerti?"

Sinb mendengus. "Permainanku bukan boneka, kau tahu? Aku lebih suka menjadi pilot daripada bermain seperti ini, huh!"

Karena Sinb berisik, Umji segera menyumpal mulut itu menggunakan gulungan tisu yang ia ambil secara acak.

"Berisik!"