[38] 6-Again

770 154 49
                                    

Meskipun pandemi masih melanda, tapi mereka tidak mungkin diam saja. Maka dari itu, Yerin merekomendasikan untuk pergi ke pantai bersama. Mungkin pergi ke Pantai Naksan seru, di sana juga ada penginapan yang cocok untuk enam orang sekaligus.

Tidak dengan mobil pribadi, tapi mereka menggunakan taksi. Seperti biasa, asrama atas dan asrama bawah menyesuaikan taksi yang mereka pesan sekarang. Di setiap taksi, semua tertidur karena kelelahan, menyiapkan pakaian para bocah serta pakaian mereka juga.

Biasanya Sinb dan Umji akan berulah, tapi bak kembaran yang terikat batin kuat. Dua bocah itu begitu tenang, tidur di pangkuan kakak tertua. Sinb di pangkuan Sowon, kalau Umji di pangkuan Yerin.

Taksi menepi, para anggota terbangun dan segera turun dari mobil. Karena Sowon dan Yerin kebagian membawa tubuh dua bocah itu, maka Eunha dan Yuju harus menarik barang bawaan.

"Kau bisa pendek kalau membawa terlalu banyak barang, Eunha!" seru Yuju.

"Aish, tidak sopan sekali kau ini!" kata Eunha sambil mengepalkan tangannya.

Yuju tertawa. "Karena aku kasihan kepadamu—"

"Kau mau meringankan bebanku dengan membawa salah satu bawaan ini?"

"Tidak! Aku akan pergi duluan, karena kau sangat lambat!"

"YAK! CHOI YUNA!"

Yuju terbahak, sementara Eunha menghentak sebal. Tidak lama, Sowon keluar dan segera saja ia membantu Eunha.

"Maaf," sesal Eunha.

"Tidak apa-apa, ayo masuk!" kata Sowon, ia mengambil barang bawaan di sana.

"Sowon eonie," panggil Eunha.

"Hmmm?"

"Aku boleh mengatakan sesuatu?"

"Apa?"

"Aku mau jadi putrimu juga, dong~"

Sowon tertawa. "Omong kosong apa ini? Tidak, aku tidak menerima anak angkat!"

"Ck, lalu apa maksudmu mereka berdua putri kandungmu, begitu?" tanya Eunha.

"Tidak seperti itu juga, tapi aku tidak tahu, sih."

"Ck, dasar!"

"Sudah, ayo masuk ke dalam!"

"Baik, Bu~"

"Ah, kenapa?! Agak aneh kalau aku dipanggil Ibu olehmu," oceh Sowon.

Eunha terkikik. "Mommy? Tidak, bagaimana dengan Mama?"

"Jung Eunbi hentikan!!!"

"Mama, berikan Eunha sebuah pelukan~" pinta Eunha memelas.

"Hentikan!!!"

"Mama~ Tunggu aku!!!"

Melihat Sinb dan Umji yang begitu tenang di sofa, menutup mata karena mereka sangat lelah sepertinya. Tidur mereka begitu nyenyak, bahkan ketika para kakak berisik sekali pun.

"Bagaimana membangunkan mereka? Aku tidak tega," ujar Yerin sambil berkacak pinggang.

"Sebaiknya jangan dibangunkan," saran Yuju.

"Aku setuju! Aku memberi saran kepada kalian, untuk diamkan saja mereka dan biarkan mereka tenang seperti itu," sahut Eunha dengan alis yang naik sebelah.

Sowon menghembuskan napas pendek. "Kapan mereka akan berubah, ya? Ada hal penting yang harus kita urus dengan agensi lama."

"Sinb dan Umji itukan yang paling muda, tapi entah kenapa mereka selalu memiliki pemikiran yang matang," ujar Yerin sambil mengingat ketika hari-hari sulitnya bersama para anggota.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang