[65] 6-Again

780 115 17
                                    

"Tinb."

"Tinb."

"Tinb."

Sinb berbalik dengan malas, sorot matanya begitu sayu karena saking tidak mau untuk bergerak dari tempat ini. Ranjang adalah tempat terbaik untuk melakukan banyak hal. Hal itu seperti rebahan, rebahan, rebahan, dan rebahan. Selagi pinggang masih aman, rebahan diperbolehkan.

"Hujan."

"Uang?"

"Ail."

Sinb terkikik mendengar kepolosan Umji. Saking gemasnya Sinb kepada Umji, sampai tangan mungil itu langung meremas wajahnya.

"Cakit~"

Sinb menjulurkan lidahnya meledek. "Tapi Sinb tidak, wle~"

Plak!

Geplakan itu mendarat sempurna di wajah Sinb, sehingga membuat bocah Hwang mengubah raut wajahnya menjadi datar. Umji terpingkal dibuatnya, karena sungguh wajah datar Sinb yang terbaik dari segala wajah.

"Main hujan, yuk!" ajak Sinb.

"Tidak," tolak Umji. "Hujannya ail, dan dia masih milik olang lain, hihi."

"Ish! Ayo main hujan, Omuji!"

Umji berpikir. "Bagaimana jika Mami malah?"

"Jangan pakai baju saja, bagaimana? Kita main hujan dengan menggunakan popok, supaya tidak basah."

"Aish, kenapa? Kenapa tidak bilang dali tadi?"

Sinb beranjak dari tempat tidurnya, bocah itu dengan tanpa berpikir langsung membuka pakaiannya. Umji menatap Sinb dengan kekehan, dia pun tak segan ikut membuka pakaiannya.

"Main hujan!"

"Main hujan!"

"Main hujan!"

Dua bocah itu dengan senang mengatakan hal seperti itu, dengan penuh semangat mereka memainkan kepala mereka atas permainan yang siap menyambut.

"Main hujan!"

"Main hujan!"

"Main hujan!"

Umji turun dari ranjang empuk itu, dia langsung saja berlari dan menubruk tubuh Sinb. Sinb tertawa karena menerima pelukan Umji, kulit mulus nan putih itu bersentuhan sekarang.

"Ish, Umji bau~" keluh Sinb.

"Tinb juga bau~" balas Umji tak mau kalah.

"Ayo mandi hujan!"

"Ayo!"

Dua bocah itu saling bergenggaman tangan, melangkah pergi meninggalkan kamar. Kurang pengawasan, padahal para kakak sudah paham tentang tidak bisa diamnya dua bocah ini. Hari ini yang menjaga Eunha, dan di ruang keluarga televisi sedang menonton Eunha. Entahlah, gadis Jung itu tidur dengan beberapa bungkus camilan yang berserakan.

Bukan Eunha kalau tidak bermain dengan makanan. Jangan salah, Eunha itu gadis yang mempunyai tinggi badan ideal, dia hanya bergaul dengan deretan tiang saja, itulah alasan mengapa ia terlihat sedikit pendek. Sedikit pendek, ya.

"Jangan belisik," bisik Sinb sambil membekap mulut Umji.

Umji mengangguk mantap.

Ke mana Sowon, Yerin, dan Yuju?

Tentu saja mereka mengisi jadwal, ada banyak tawaran individual yang harus diisi. Bahkan, dua bocah ini pun seharusnya sedang mengisi jadwal bersama Eunha. Tapi, takdir sedang tidak berpihak kepada mereka.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang