[23] 6-Again

1K 183 43
                                    

Bukan Sinb dan Umji namanya, kalau tidak membuat ulah. Karena, sebagian hidup mereka telah dirancang untuk menjadi bocah pengganggu para kakaknya. Kalau mereka diam, berarti mereka sedang tidak mood untuk berulah.

"Mami," panggil Umji.

"Ada apa, hm?" Sowon mengusap surai Umji dengan penuh cinta.

Saat ini, posisi Umji adalah duduk di atas pangkuan Sowon. Para kakak sedang berada di kamar Sinb, katanya Yerin mendapatkan ide untuk mengembalikan Sinb ke porsi tubuh semula. Entah mengapa Sowon malah percaya, dan akhirnya mengizinkan Yerin untuk membuat ritual dadakan itu.

"Umji mau melihat Sinb," ucap Umji.

"Katanya tadi ingin berdua dengan Mami."

"Tapi sekalang mau menemui Sinb."

"Baiklah, Mami akan membawamu menemui Sinb, ya ... "

Dan dengan ini, ternyata bukan hanya dua bocah itu saja yang membuat ulah. Melainkan para kakak pun menjadi pengganggu yang membuat hari mereka lebih baik dari orang-orang normal lainnya. Bukan mereka yang tidak normal, tapi para pembuat onar seperti mereka memang bisa dianggap abnormal.

Sowon menggenggam tangan Umji dengan erat, berjalan beriringan menuju ke kamar yang menjadi tempat ritual terjadi. Tadinya Umji juga akan ikut disihir, tapi Umji malah menolak hingga memberontak tak mau.

Sinb?

Pada awalnya dia juga menolak, bahkan dia lebih berontak dari Umji. Namun, para kakak meyakinkan dan pada akhirnya Sinb pun setuju untuk pergi bersama mereka.

Membuka pintu dengan perlahan, Sowon mengerjap dan mematung kala melihat Sinb yang tengah diikat di atas ranjang. Seperti bocah yang diculik, kini Sinb memejamkan matanya.

Dari samping kanan Yerin memberikan nyanyian seriosa khas, lalu di samping kiri Eunha menyahuti senada, dan di hadadapan Sinb ada Yuju yang memberikan nada paling tingginya.

"Ritual macam apa ini?" tanya Sowon, membuat nyanyian mereka berhenti.

Yerin, Eunha, dan Yuju membuka mata mereka. Menghembuskan napas berat, karena mereka gagal membuat Sinb kembali ke porsi semula.

"Ah, aku menyerah!!!" seru Yerin, ia pun melompat ke ranjang.

"Katanya ini bisa membantu, tapi kenapa dia belum juga berubah?" tanya Yuju.

"Aish, jadi aku bernyanyi untuk hal yang sia-sia?" Eunha berkacak pinggang tidak habis pikir.

Sinb membuka matanya, dia mengernyit saat para kakak malah rebahan di ranjang dekatnya. Dia melihat ke arah Sowon dan Umji yang malah berdiri di ambang pintu.

"Mami, apa kau bisa membantuku?" tanya Sinb, ia menggerakkan tubuhnya yang terikat.

"Ayo buka ikatannya," pinta Sowon.

Yerin memejamkan matanya, Eunha dan Yuju pun ikut memejamkan mata mereka. Mereka enggan untuk membuka ikatan tali tersebut, karena mereka sedang kecewa. Perjuangan bernyanyi sebagai ritual mengembalikan Sinb, malah tidak membuahkan hasil.

Sowon merotasikan bola matanya malas, pada akhirnya dia juga yang harus turun tangan untuk membuka ikatan itu. Dia menaruh Umji di ranjang, kemudian membukakan ikatan pada tubuh Sinb.

"Kau baik-baik saja?" tanya Sowon.

"Mami~" rengek Sinb, langsung memeluk Sowon erat.

"Ah~ Sayangku, maaf karena kau harus berakhir dengan orang-orang abnormal seperti mereka," sesal Sowon.

Yerin beranjak. "Aku masih punya satu ritual lagi!!!"

"Tidak! Jangan macam-macam, kau hanya akan menyiksanya." tolak Sowon.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang