[50] 6-Again

626 138 63
                                    

Dua tangan mungil itu berpegangan pada tangan kekar yang berbeda jauh ukurannya. Sinb dan Umji tersenyum sumringah saat seorang laki-laki datang yang kemudian membawa mereka keluar dari dalam apartemen. Para kakak ketiduran, makanya lengah sampai lupa mengunci pintu.

"Pasti dia suruhan Paman tampan!"

"Hmmm, Umji bisa makan banyak!"

"Akhirnya Sinb diculik juga, hihi!"

"Owh~ tidak sabar untuk makanan yang banyak dan lezat~"

Dua bocah itu membatin kegirangan, kemudian saling menoleh sembari terkikik dengan telapak tangan yang menutupi bibir mungil mereka. Lelaki dewasa itu menoleh dan menatap dua bocah bergantian, bibirnya menyungging seulas senyuman melihat bagaimana reaksi mereka berdua.

"Paman," panggil Sinb.

"Ya?"

"Sinb mau dipertemukan dengan lelaki tampan, 'kan? Ugh, tidak sabar untuk menerima perhatiannya," ujar Sinb sambil memejamkan mata membayangkan.

"Umji mau juga, dong!" sahut Umji. "Tadinya Umji mau makanan banyak, tapi kalau ada lelaki tampan ... bolehlah, mwehehe."

"Hentikan! Lelaki tampan itu hanya untuk Sinb, mengerti?"

"No! No! No! Umji yang akan memilikinya!"

"Tidak!"

"Lelaki tampan itu cocok dengan Umji, tahu!"

"Kau masih kecil, bocah!"

"Kau juga masih kecil, tengil!"

"Diam kalian berdua!"

Sinb dan Umji terkejut mendengar peringatan keras nan tegas dari lelaki tersebut. Keduanya mendongak, menatap takut lelaki yang tiba-tiba berubah menjadi malaikat pencabut nyawa.

"Paman, kenapa?" tanya Sinb.

"Jadi benar, kalian berdua berubah menjadi anak kecil lagi, ya?" Lelaki itu balik bertanya.

"Memangnya dulu kami dinosaurus?" Sinb bertanya dengan wajah polosnya.

"Tidak! Apa kami berdua vampir?" Umji menimpali yang membuat Sinb melotot shock.

"Tidak mungkin!" ucap keduanya bersamaan.

"Aish, diamlah! Pasti kalian berdua menjadi penyebab mengapa Gfriend bubar, iyakan?" kata lelaki itu kejam.

"Aw! Aw! Aw! Paman, sakit~" rengek Umji.

"Aish, kenapa kau menyakiti kami?" Sinb mencoba melepaskan tapi tak bisa.

"Kalian pikir, kalian bisa melepaskan diri? Tidak, aku akan memberitahukan kabar ini ke publik!" ucapnya semakin terdengar kejam.

"Lepaskan!"

"Lepaskan!"

"DIAM!"

Tubuh dua bocah itu tersentak.

Huaaaaaaaaaa!

"Aish, sialan sekali!"

Dia mendorong si kecil ke tembok, membenturkannya dengan cukup kuat. Sinb dan Umji menggeleng, mereka mengatupkan mulutnya saat menerima peringatan melalui sorot mata tajam itu.

"Sial! Kenapa kalian harus terkena kutukan seperti di dunia oranye itu, hah? Kalian harus kembali menjadi dewasa, buat Gfriend berenam dan selalu bersinar, cepat!" desaknya sembari mendorong Sinb dan Umji lebih kuat lagi ke tembok.

"Sakith~" lirih Umji.

"LEPASKAN PENJAHAT!" jerit Sinb yang membuatnya reflek kehilangan sedikit kesempatan menetap.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang