[66] 6-Again

412 96 23
                                    

Saya kembali, jadi jangan lupa tinggalkan jejak di cerita ini ...
Komentar kalian adalah semangat saya.

"DI SANA ADA ZOMBIE, AWAS!"

"ARGH! Tapi, zombie itu apa?"

"IH! OMUJI BODOH!"

"TIDAK!"

"BODOH!"

"TIDAK!"

"AWAS! AWAS! AWAS!"

Sowon menoleh ke sumber suara, apabila terdengar kebisingan berarti tidak ada yang perlu ditakutkan. Anak-anak pasti bermain-main. Ketika Sowon melanjutkan aktivitas menyiapkan susu untuk Sinb dan Umji, tiba-tiba suara kebisingan mereka menghilang.

Meninggalkan dua gelas susu itu, sebab kini yang giliran tidak ada jadwal hanya dirinya.

"EUNBI! YEWON!"

"Aish, kalian ini apa-apaan, hah?"

"Cepat lepaskan!"

Dua buntalan daging itu akhirnya menjatuhkan bantal sofa yang menjadi perebutan tanpa suara. Mereka hanya menggunakan popok saja, sehingga tubuh mereka yang lain terekspos.

Umji memasukan lima jarinya ke dalam mulut, dengan sorot yang polos ia mengemut jemarinya sendiri.

"Sinb," kata Umji, ia menunjuk dengan sebelah tangannya yang tidak di mulut.

Sinb mengerutkan dahinya. "Kok, Sinb?"

"Kan, Sinb yang melebut bantal itu dali Umji." Umji berkata dengan lima jari masih di mulutnya. "Sinb yang mulai, Mami."

Sowon berkacak pinggang, bersusah payah dia menahan segala amarah agar tidak marah-marah. Anggap saja dirinya sedang simulasi mengurus anak, dan anggap saja mereka merupakan soal tersulit untuk dipecahkan.

"Keluarkan tanganmu itu, Yewon," kata Sowon.

Umji mengeluarkannya, sehingga benang saliva timbul mengikuti pergerakan jemari yang terlepas dari mulut mungilnya. Bocah itu mendekati Sinb, menaruh telapak tangan basahnya tepat di pipi Sinb.

"Sinb yang memulai, Mami," adunya.

Sinb menggembungkan pipinya tidak terima, detik berikutnya ia menghentak-hentak sebal di sana. Dahinya berkerut seiring rasa marah memenuhi dirinya.

"Tapi Omuji yang mulai, Mami!" Sinb tidak mau kalah. "Omuji, akui saja!" Sinb menoleh hingga telapak tangan Umji itu berpindah ke hidungnya.

Umji menggeleng. "Umji tidak salah, Sinb yang salah."

"Tidak!" Sinb berteriak tak terima dan mendorong tangan Umji dari wajahnya. "Tadikan Sinb bilang, kalau mau belmain dengan Sinb, Omuji halus menuluti Sinb!"

Umji menjadi kalut, ia memasukan kedua tangannya ke dalam mulut melampiaskan rasa takut atas ocehan Sinb barusan.

"Sudah," lerai Sowon akhirnya. "Mami tidak akan menyalahkan siapa pun."

Sinb dan Umji berbinar, keduanya sudah siap untuk berulah tapi Sowon berdehem memberi peringatan pastinya.

"Mami sudah membuatkan susu untuk kalian, jadi sekarang ayo ke dapur!" ajaknya.

Sinb memberikan senyuman nakalnya, dengan sepasang netra yang tertuju ke suatu titik. Sepasang mata Sowon melebar, pun dengan mulutnya yang ikut terbuka seiring menyadari maksud dari bocah Hwang.

"Mami," panggil Sinb.

"Hwang Eunbi, tidak!" Sowon menyilang kedua tangan di dada. "Hwang Eunbi, jangan macam-macam, ya!"

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang