[36] 6-Again

753 150 39
                                    

Pagi tiba begitu cepat, dan tiba-tiba saja Sinb ingin bangun. Ternyata memang sudah waktunya ia bangun, ini bukan pagi lagi, melainkan siang hari. Kamar sudah wangi, bahkan korden sudah terbuka sempurna.

"Apa ini? Kau sangat menggemaskan, Umji yya~"

Sinb menggeser tempat duduknya, kemudian menoel-noel pipi Umji. Oh iya, Umji masih tidur sekarang. Tidak seperti biasanya dia bangun siang, bahkan sampai didahului oleh Sinb. Dia itukan si rajin, yang selalu bangun tepat waktu.

Sinb tertawa kecil, kemudian dia memainkan pipinya sendiri. Tubuh itu dengan susah payah tidur di sebelah Umji, memainkan kedua pipinya sendiri.

"Ternyata aku punya pipi," kata Sinb yang begitu senang bermain-main dengan pipinya sendiri.

Umji terusik, karena Sinb itu sungguh tidak bisa diam. Sejak saat ia menoel-noel pipinya itu, tangannya tak diam dan banyak menyenggol tubuh Umji.

"Ah, kenapa? Sinb kenapa tidak bisa diam, hah?" tanya Umji serak, khas orang bangun tidur.

Sinb menoleh. "Lihat ini!!!"

Umji mengucek matanya, kemudian ia berbinar melihat pipi yang begitu menggemaskan.

"Umji mau coba!"

"Ini, ayo coba!"

Dengan perasaan senang Umji mengangkat jari itu, ia pun memainkan pipi Sinb dan tertawa kecil. Dua bocah itu tertawa, padahal hanya bermain dengan pipi saja.

"Hmmm, syukurlah kalian sudah bangun."

Sinb dan Umji menoleh, keduanya berbinar saat melihat Sowon yang datang ke dalam kamar.

"Mami!!!"

"Kemarilah~"

Dua bocah itu spontan beranjak, berlarian meninggalkan ranjang dan langsung saja memeluk Sowon yang berjongkok untuk mempermudah.

"Kalian nyenyak sekali tidurnya," ujar Sowon sambil mengecup dua leher itu bergantian.

"Mami geli~" rengek keduanya sambil tertawa.

"Apa? Geli? Ayo ke sini~"

"Ahaha! Mami! Mami hentikan!"

Sowon tidak perduli, ia malah semakin mendekatkan leher bocah tersebut dan membuat banyak tingkah hingga mereka pun tertawa-tawa geli.

"Ayo pergi mandi!" ajak Sowon.

"Tidak!" tolak keduanya.

"Apa?"

"Biarkan Sinb mandi duluan, karena Sinb dan Umji sudah bukan anak kecil lagi," kata Sinb sambil memasang wajah angkuhnya.

"Iya benal! Umji juga mau mandi sendili," sahut Umji setuju.

Menatap dua bocah itu haru, meski mereka tak lahir dari rahimnya, tetap saja melihat pertumbuhan ini membuatnya terharu.

"Sayang-sayangku~" panggil Sowon sambil memeluk keduanya.

"Mami~" balas mereka yang kemudian memejamkan mata, menikmati aroma tubuh Sowon.

"Jadi Sinb duluan yang mandi?" tanya Sowon.

"Ya! Biar Sinb yang akan mandi duluan," jawab Sinb dengan semangat.

"Baiklah, ayo ikut dengan Mami!" ajak Sowon, ia beranjak dan menggenggam tangan Sinb.

"Aku harus tampan sebelum Umji, karena nanti aku akan menggodanya," gumam Sinb pelan.

"Apa? Apa kau bilang barusan?" tanya Sowon.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang