[62] 6-Again

561 125 26
                                    

"Kalian semua baik-baik saja, bukan?"

Serentak menoleh ke sumber suara, yaitu kepada Sowon yang datang setelah mengantar tidur dua bocah bernama Sinb dan Umji. Kalau dibiarkan begadang, bisa-bisa mereka berubah menjadi seekor panda, akan semakin aneh saja ceritanya.

"Sudah mendengar tentang kabar terbaru itu?" tanya Yuju.

Sowon menempati sofa yang yang terletak di samping Yerin, ia mengangguk sebagai jawaban yang diajukan oleh Yuju. Memangnya siapa yang tidak tahu? Kabar itu sungguh mengejutkan semua orang.

"Kita sudah memulainya dari awal," ujar Eunha sambil menerawang. "Lalu dengan tanpa penghormatan, kita dipaksa untuk undur diri."

"Benar," sahut Yerin. "Aku minta maaf, mungkin semua yang terjadi karena aku tidak berbakat."

"Hei," panggil Sowon sembari meraih tangan Yerin. "Siapa bilang kau tidak berbakat? Hanya orang bodoh yang berani mengatakannya."

Yerin menunduk, ketika itu juga para anggota menatapnya iba. Coba bayangkan saja, atasan menyebut salah satu anggota Gfriend tidak berbakat, atau bisa dibilang bakatnya tidak meningkat. Padahal, semua anggota telah melakukan tugas mereka, sebisa mungkin mereka menjadi diri mereka.

"Tidak apa-apa, Yerin. Jangan merasa bersalah tentang hari itu, kita itukan tetap Gfriend, kita tidak bubar, kita masih sama, kita masih enam orang, jangan menangis, Yerin ah," jelas Sowon sambil merengkuh tubuh Yerin.

Yerin mengangguk meski air matanya terus jatuh, dalam dekapan Sowon Yerin menumpahkan rasa sesaknya. Ia melepaskan segala luka karena tak bisa menahan lagi.

"Kalau begitu ... berjanjilah untuk tetap berenam," ucap Yerin gemetar, khas orang menangis.

"Yerin eonie~" panggil Yuju dan Eunha terharu.

Pelukan itu menghangatkan, siapa pun berhak memisahkan mereka, tetapi jika takdir menyatakan mereka untuk tetap bersama, siapa yang bisa melawan? Mereka terlahir dengan segala kekurangan, dan dipertemukan untuk melengkapi satu sama lain.

Prank!

Prank!

Semua menoleh ke sumber dapur, seperti biasa, dua bocah itu pasti tidak akan membiarkan momen tenang hadir. Karena suara pecahan itu pasti diperbuat oleh dua bocah nakal yang tak lain adalah Sinb dan Umji. Berani bertaruh, bahwa sesuatu yang pecah dari dapur itu diperbuat oleh para bocah.

"Mami~"

"Ya ampun!"

"Tangan Sinb tidak bisa kelual~"

Bwahahahaha!

Intinya tertawa saja dulu, perihal mencemaskan belakangan saja. Begitulah alasan mengapa Yerin, Eunha, dan Yuju kini diam sambil terbahak-bahak.

"Umji menjatuhkan gelasnya tadi," aku Umji sambil menunjuk pecahan di dekat mereka. "Umji pikil, gelasnya jahat kalena memakan tangan Tinb."

Sowon berkacak pinggang, bersusah payah ia menahan tawa karena anak-anak pasti akan semakin sensitif.

"Mami, meleka belisik," tunjuk Umji dengan suara lirih.

Yerin, Eunha, dan Yuju kompak berhenti tertawa, memasang wajah datar setelah Sowon menoleh ke arah mereka. Wajah ketiganya jelas memerah, menahan tawa adalah hal yang paling menyulitkan. Bukan hanya mereka bertiga, tapi Sowon juga bersusah payah menahan tawa sekarang.

"Mami~" panggil Sinb. "Lepaskan gelas ini dali tangan Sinb."

"Mami, gelasnya jahat, ya?" tanya Umji kemudian.

6 Again || GfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang