Hari ini aku menerima gaji pertamaku. Aku bermaksud untuk mentraktir kedua orang tuaku makan ayam geprek. Menu favorit kami bertiga. Aku dan kedua orang tuaku memang pecinta pedas, jadi ketika salah satu artis ternama ibu kota melaunching restoran ayam geprek, kami langsung mencobanya. Dan ternyata rasanya sangat sesuai dengan lidah kami. Sejak saat itulah menu ayam geprek menjadi favorit kami bertiga.
Kurang satu minggu untuk genap satu bulan aku bekerja di perusahaan Tedi, namun Tedi memberiku gaji full. Dia bilang sebagai bonus karena kerjaku bagus.
[Ma, hari ini jangan masak makan malam ya, aku mau traktir mama sama papa makan ayam geprek. Mama sama papa siap-siap aja, nanti Alya jemput.] Begitu isi pesanku pada mama.
[Lagi banyak uang nih🤪] balas mama.
[Iya dong]
Tak ada balasan lagi dari mama. Aku memasukkan kembali ponselku ke dalam tas. Dan segera mengendarai mobilku untuk segera pulang ke rumah mertuaku. Tidak lupa di jalan aku membeli roti bakar untuk ibu mertuaku sebagai oleh-oleh. Karena walaupun bawel, ternyata ia perhatian juga.
Begitu sampai rumah, aku melihat ibu mertuaku sedang bersiap pergi.
“Mau kemana bu?” tanyaku.
“Biasa lah ke rumah Dini. Baru pulang Al?”
“Iya bu. Oh iya, ini buat ibu. Aku hari ini gajian.” Aku menyodorkan satu kantong kresek berisi roti bakar.
Ibu mertuaku melongok ke dalam kantong kresek, “ini apa Al?”
“Roti bakar.”
“Rasa apa?”
“Coklat kacang.”
“Gak pake keju?”
“Engga.”
“Padahal ibu suka ada keju-kejunya.”
“Maaf bu, Alya gak tau.”
“Ah, kamu ini udah lama jadi menantu, belum tau juga apa yang disuka mertuanya.”
“Yaudah kalo ibu gak suka buat Alya aja.” Aku hendak mengambil kembali kantong kresek dari tangan ibu mertuaku, namun segera ditepisnya.
“Eh, udah dikasih kok mau diambil lagi. Gak sopan.”
Aku hendak meninggalkan ibu mertuaku untuk masuk ke dalam rumah, tetapi ibu mertuaku memanggil, “Alya!”
“Iya bu?” Aku berbalik.
“Kalau kamu cari Andi, Andi tadi pagi jemput Lukman ke luar kota, sebentar lagi paling pulang.”
“Oke.”
Baru saja aku hendak berbalik, ibu mertuaku kembali memanggil, “Alya!”
“Apa lagi sih bu?”
“Terima kasih roti bakarnya!” ucap ibu mertuaku seraya mengacungkan kantong kresek berisi roti bakar kearahku.
Ibu mertuaku pergi meninggalkanku. Tanpa terasa aku tersenyum. Ada kebahagiaan tersendiri ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain. Terlebih orang tersebut berterima kasih kepada kita.
Matahari sudah tenggelam. Aku sudah bersiap untuk pergi ke rumah orang tuaku. Andi bilang akan tiba dalam waktu 5 menit, aku merapikan riasanku sambil menunggunya pulang.
Ku lihat kedatangan Andi dari pantulan cermin meja rias. Ia nampak lelah. Ia mendekat ke arahku dan memelukku dari belakang.
“Kamu cantik banget Al,” ucapnya seraya mengecup rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Pasangan Populer (TAMAT)
RomanceAlya dan Andi yang sudah berpacaran semenjak SMA memutuskan untuk menikah setelah lulus kuliah. Bagaimana mereka menjalani kehidupan rumah tangganya?