0.01

17.1K 629 27
                                    


VOTE DULOO BESTIE!!







Pintu minsion terbuka lebar, menampilkan pria paruh baya sedang menceramahi putra semata wayangnya. Lee Heeseung lagi-lagi membuat kedua orang tuanya malu, sudah belasan atau mungkin puluhan kali heeseung seperti ini.

"Sudah berapa kali appa bilang, Berhentilah membuat keluargamu ini malu!!...

..Sebenarnya apa yang ada di dalam otakmu itu. Heeseung appa mu ini maluu"

Terhitung sudah hampir dua jam Lee Namjoon menceramahi Heeseung dengan penuh penekanan disetiap kata yang ia ucapkan, tapi sungguh tuan lee benar benar malu kali ini.

"Iya appa, maafkan aku. Aku janji ini jadi yang terakhir, aku tidak akan mengulanginya lagi."

Sama seperti hari2 sebelumnya, kata itulah yang selalu heeseung ucapkan, rasanya tuan lee benar2 ingin menyerah memnghadapi anaknya

"Selalu saja seperti itu, appa bosan mendengar janji mu yang tidak pernah kau tepati. Jika bukan karena omma mu, appa sudah menyerah dari dulu."

"Aku bukan anak-anak lagi, aku sudah dewasa sekarang" Jawab heeseung sebelum meninggalkan appanya ke dalam kamar.

Tuan Lee menghela nafas panjang, sebenarnya apa yang dia ucapkan tadi. Bukan seperti itu yang dia maksud, dia hanya ingin anaknya menjadi anak yang baik, heeseung adalah putra namjoon satu2 nya.

Keluarga Lee Namjoon adalah keluarga terpandang di kota seoul, perusahaan Lee memasuki sepuluh deretan perusahaan terbesar di korea selatan. Namjoon membangun perusahaanya dari nol, dengan bantuan sahabatnya pemilik PJ crop perusahaan terbesar di korea selatan.

Heeseung merebahkan tubuhnya dia atas kasur over size dengan kasar.
Dia tidak habis pikir denga appa nya yang selalu mengengkang kehidupan sempurnanya ini. Apa salahnya sih bersenang senang, lagi pula hidup hanya sekali, untuk apa dia terus membatasi dirinya dari sesuatu yang menurutnya sangat membuatnya senang ini.

"Huft.. aku sangat lelah"

Heeseung memijat kepalanya yang sedikit pening akibat sesutu yang ia minum di bar tadi.

"Astaga kepalaku berat sekali, padahal aku tadi hanya minum sedikit"

Sedikit, iya hanya 3 botol saja.

'Tok..tok..tok'

Pintu kamar heeseung diketuk seseorang dari luar,sudah bisa di tebak siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan namjoon. Namun heeseung tidak menghiraukan appa nya, bahkan heeseung tidak merubah posisinya sedikitpun.

"Heeseung appa akan pulang sekarang, jangan lupa kau mandi dulu sebelum tidur, tubuhmu bau seperma"

Heeseung kembali membuka matanya setelah mendengar apa yabg di ucapkan appa nya.
Sial. Tubuh heeseung lengket sekali, belum sempat membersihkan badannya karena sudah diteror appa nya dari telfon.

Suara mobil perlahan menjauh dari mission heeseung, berarti appa heeseung sudah pulang.

Heeseung berjalan gontai menuju kamar mandi nya, berendam sebentar mungkin tidak bruk, pikirnya.



⭐🌟⭐




Namja manis sedang duduk di balkon kamarnya, menatap binar kerlap kerlip bintang di langit malam.

Sunyi sekali malam ini, ya.. memang selalu seperti ini setiap harinya, hanya mampu menatap dengan menahan rasa sakit yang perlahan mengrogoti tubuhnya.

Sesekali ia ingin sekali tidur yang lama, dia benar2 lelah, tidak kuat lagi menahan rasa yang begitu menyiksa tubuh rapuhnya.
Tapi ada satu alasan yang selalu membuatnya kembali bangkit, seseorang yang tidak pernah bisa ia raih.

Park Jongseong.
Namja manis itu, menyukai jagung rebus, jus alpukat dan daging panggang yang nikmat.
Namun ada sesuatu yang sangat ia sukai, jongseong sanga menyukai bintang.
Bintang adalah satu-satunya teman yang ia punya, bintang yang selalu menemaninya menahan rasa sakit nya selama ini.

Menurut jongseong bintang itu sangat indah.
Ingin sekali dia punya sayap, terbang tinggi meraih seluruh bintangnya.

Namun sepertinya jongseong lupa..
Apakah bintang mau dimilikinya?

Hahaha lucu sekali hidup jongseong ini

"Jongseong, kenapa belum tidur sayang?"

Itu suara omma nya, Park jimin, atau suami dari Min Yoongi pemilik perusahaan properti ternama di seoul

"..omma kenapa membuaku kaget"

"Hhaa maaf, kenapa kamu belum tidur, ini sudah malam besok adalah jadwal cek up mu!"

"Ne..omma aku akan segera tidur"

Nyonya park perlahan mulai menjauh dari hadapan jongseong

Cklek..

Pintu kamar jongseong tertutup menandakan ommanya sudah keluar dari kamarnya.

Jongseong segera merebahkan tubunya di atas kasur yang membuatnya nyaman, dia akan segera tidur, dia ingin terlihat segar di depan dokter besok.

"Huft, good night my happines star"




Pagi akhirnya tiba, jongseong segera bangun setelah alarm dikamarnya berbunyi.
Sebenarnya jongseong masih mau tidur, masih mau melihat bintang, sedikit tidak rela jika bintang mulai tertutupi sinar matahari.

Tapi jongseong tidak boleh egois, makhluk hidup juga butuh sinar matahari. Mungkin dirinya tidak hidup juga tanpa cahaya matahari.

/skip

Jongseong dan kedua orangtua nya sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk cek up. Apa kalian bertanya siapa yang sakit? Maka jawaban nya adalah jongseong, dia mengidap penyakit langka sejak usia tujuh tahun.
Belum ada yang dapat menemukan obat untuk nya, tujuh belas tahun jongseong hidup tapi seperti tidak merasakan hidup. Sebenarnya hidup jongseong tidak pernah merasa kekurangan, hanya saya ya..kesehatannya yang ia rasa semakin hari semakin buruk saja.

Kedua orang tua nya juga sangat menyangi jongseong, berkeliling dunia untuk mencari obat juga sudah mereka lakukan.

Sepanjang perjalanan jongseong hanya menatap pemandangan dibalik jendela mobilnya. Sebenarnya jongseong malas sekali pergi kerumah sakit lagi, toh juga tidak ada solusinya, malah membuang waktu orng tua nya saja.

Bukan, jongseong bukan menyerah dia hanya menuruti saja alur yang sudah ditulis untuknya. Tidak mau lagi merepotkan banyak orang lagi.

"Appa Omma aku ingin beli jus alpukat dulu ya.."

"Baiklah nanti appa belikan yang bnyak"



"Bagaimana kondisi anak saya?" Yoongi

"Saya melihat kondisi jongseong semakin hari semakin menurun, jika terus seperti ini usia nya tidak akan bertahan lama, sekitar lima bulan lagi"

Jelas Dokter Yedam selaku dokter keluarga Min Yoongi. Semuanya kaget tidak terkecuali sang objek yang menjadi topik pembicaraan, jongseong hanya diam kaku sambil berusaha menahan air matanya.

'Ini takdirku'























Tbc.
Vote dan comment dongg😍

I'M YOURS [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang