'Duaarr
Suara petir membangukan tidur jongseong, dia melihat keluar dari balik jendela, langit sangat mendung, sumilir angin yang sedikit kencang membuat daun pepohonan bergerak bersautan, banyak kilat-kilat yang membuat petir di daerah lain, apa malam ini akan ada badai?
Air hujan mulai turun sangat deras beriringan dengan angin yag semakin kencang, rasa dingin perlahan menusuk kulit jongseong
"Astaga kenapa harus turun hujan badai"
Jongseong berdecak kesal, bukan apa-apa dirinya hanya sedikit takut dengan suara petir, karena ada kejadian menakutkan yang membuatnya trauma dengan suara petirKejadian itu bermula saat usianya baru enam tahun, saat itu jongseong sedang bermain sendiri di taman belakang rumahnya tiba-tiba suara petir menyambar pohon yang jauh namun masih bisa dia lihat. Pohon itu tumbang sesudah terbelah menjadi dua, jongseong kecil ketakutan dan masuk ke dalam rumanya, mulai saat itu dia sedikit takut saat ada petir
Jongseong mengeleng gelengkan kepalanya untuk tidak mengingat kejadian masa kecilnya, mrnarik nafas panjang kemudian mengmbuangnya perlahan
"Okee oke tidak akan ada apa-apa, jongseong kamu harus bisa.." katanya menugatkan diri sendiri
Jongseong kembali dibuat kaget saat pintu kamar terbuka lebar, menampilkan lelaki berjass basah kuyup dan rambutnya sedikit berantakan akibat air hujan, itu heeseung
"K-kau sudah pulang" jongseong mengerutuki dirinya sendiri kenapa tidak bisa menyembunyika rasa takutnya akibat petir saja dan malah berbicara gugup pada heeseung
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya heeseung balik
Jongseong sedikit kebingungan dengan pertanyaan heeseung, apa maksudnya lakukan di kamar ini?
"..apa?"
"Kenapa kau ada di dalam kamarku, siapa yang mengizinkanmu masuk?" Heeseung
"Ak-..aku ti.."
"Jangan pernah masuk kamarku lagi, kau tidurlah di kamar tamu!"
"tapi k-kan.."
"KELUAR DARI KAMARKU" bentak heeseung tidak bisa diganggu gugat.
Jongseong berjalan keluar menuju kamar tamu yang berada tepat di samping kamar heeseung.
Kamar tamu yang sekarang menjadi kamar jongseong sangat nyaman, bercat abu-abu namun tidak semewah kamar heeseung, ukuran kasur queen size dengan sprey berwarna senada.
Lalu bersembunyi di balik selimut dan bantal untuk melindungi kepalanya, dia benar-benar takut
"Hiks.. ommaa, tolong akuu"
⭐🌟⭐
Pagi hari sudah tiba, suara alarm membagunkan tidur nyamannya, perlahan mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk. Tubuhnya yang terlentang sedikit ada beban di dadanya, heeseung tersentak kaget saat seseorang tidur di dadanya sebagai bantal. Saking dekatnya heeseung bisa mencium aroma segar buah-buahan dari rambut pemuda manis yang sedang tidur di dadanya, sejenak heeseung memandang wajah tenang jongseong yang terlihat sangat mengemaskan, walau bibirnya sedikit pucat dan tangan jongseong yang memegang lengan heeseung terasa dingin, 'apa bocah ini kedinginan, kenapa tangannya sedingin ini?' Lalu mengelengkan kepalanya untuk menghentikan pikiran ngawurnya. jongseong memeluk heeseung sangat erat sampai membuatnya sedikit susah bernafas.
'Cantik..'
Apa? Itu tidak benar lupakan saja.'Ehhemm' heeseung berdehem tapi jongseong sama sekali tidak terusik sedikitpun
"Apa yang kau lakukan?" Tanya heeseung membuat jongseong kaget bukan main, ya kalian bayangkan saja saat sedang tertidur pulas tiba-tiba dikaget kan dengan suara sedikit kencang. Jongseong pun tidak tau juga kenapa ada disini..
'Astaga kau bodoh sekali jongseong!' batinnya
Jongseong sangat malu, bagaiman bisa dirinya tidur disini, tolong jujurlah siapa yang memindahkannya semalam.
"..a-akuu semalam takut petir, dan..dan aku tidur disini, maaf.." dan itulah.
"Lancang sekali kau memeluk tubuhku seperti itu!!"
"..maaf, aku benar-benar takut petir, biasanya ada omma atau appa yang menemaniku jadi aku..-"
"Dasar anak manja!" Heeseung
"Cepat keluar dari kamarku!!" Lanjutnya
Jongseong berdiri dan membungkukkan badannya untuk minta maaf sekali lagi sebelum keluar dari kamar heeseung.Jongseong keluar dari kamar heeseung menahan sakit di dadanya, bukan sakit karena diusir suaminya, melainkan penyakitnya ini
"Kau jangan kambuh sekarang,oke!!"
Jongseong berkata pada dirinya sendiri, ayolahh dia tidak ingin menyusahkan orang lain lagi.Jongseong menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan, berjalan ke arah dapur untuk membuat sarapan.
🌟⭐🌟
Dilain sisi pemuda tampan sedang melamun memikifkan sesuatu, sunghoon.
Entahlah, akhir-akhir ini ada sesuatu yang menganggu pikirannya"Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini" monolognya
Sunghoon meraih leptopnya dan memanggil seseorang lewat sambungan video call, tak lama leptopnya menanpilkan wajah seseorang
"Yeobseyo, jongseongiee?" Yap betul sunghoon menelfon jongseong
"Oh, hallo ya ya aku melihatmu!"
"Aku merindukan jongseong kecilkuuu" ucap sunghoon manja, sedangkan jongseong hanya menapilkan wajah datarnya, sudah biasa menghadapi sunghoon seperti ini.
"Hm. Terserah kau saja"
"Ada apa, apa kau sakit lagi? Kau terlihat sangat pucat.. kau baik-baik saja kan?"
Sunghoon menyadari wajah sahabatnyaterlihat sedikit lesu dan pucat, ahh pasti suaminya tidak merawat nya dengan baik, pikir sunghoon."Aku baik-baik saja, jangan khawatirkan aku!"
Bohong jongseong"Bicaralah yang sebenarnya, apa kau pikir aku tidak tau bahwa kau berbohong!!"
"T-tidak aku tidak berbohong.." elak jongseong sekali lagi.
"Tidak, kau berbohong aku tau! Aku sudah lama bersamamu, aku bisa tau kau berbohong atau berkata jujur padaku"
Jongseong ingin menjawab tapi tidak sempat karena sunghoon kembali berbicara..
"Apa dia tidak merawatmu?"
"Uhh..siapa? Maksudmu heeseung..?"
"Hm. Iya aku lupa namanya" sunghoon
"Em.. dia baik, merawatku dengan baik"
"Awas saja jika kau berbohong jongseong"
"Yak! aku ini lebih tua darimu, berani sekali kau mengancamku!!"
Sunghoon terkekeh mendengar amukan jongseong, bukannya seram malah membuatnya ingin mencubit pipunya.
"Tapi kau sangat mungil saat di sampingku ahahahah"
Jongseong mempoutkan bibirnya tanda dia sangat marah, memang hanya dia sendiri yang menganggap itu seram.
"Ya sudah aku tutup saja telfonnya!" Jongseong
"Apa jongseongiee marah pada hoonie?"
"Tidak!" Jawab jongseong seraya tersenyum manis
"Aku harus bertemu klayn ku jadi aku tutup dulu"
"Baiklah, fightingg hooniee babaii"
Haduh kenapa jongseong sangat mengemaskan, sunghoon tidak kuat
"Sampai jumpa jongseongieee"
-panghilan video terputus-
Tbc.
Jangan lupa vote dan komen!!💗
Maaf kalo kelamaan gk update, kemarin2 aku sakit dan baru sembuh juga ini. Kalian jaga kesehatan yaaa, luv u😋

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfiction[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0