"Jadi ini yang kau bilang baik-baik saja, nak?"
Pertanyaan keluar dari bibir yoongi, yang menatapnya dengan sorot kekecewaan. Jimin yang sudah menangis memeluk tubuh jongseong yang berbaring datas ranjang rumah sakit. Serta sunghoon yang hanya berdiri dibelakang yoongi, tanpa merespon apapun
Satu hari setelah keberangkatan heeseung, jongseong ditemukan pingsan di dalam kamarnya. Tanpa pikir panjang maid yang menemukannya membawa jongseong kerumah sakit, sudah mencoba menghubungi heeseung namun tidak tersambung sama sekali. Malam harinya sunghoon datang membawakan makanan kesukaan jongseong kerumahnya, dan dari situlah sunghoon tau bahwa sahabatnya ini sedang terbaring di rumah sakit.
"Lihat saja kau heeseung!!" Yoongi sudah mengetahui semuanya, mulai dari heeseung yang menyiksa tubuh serta hati jongseong sampai berita bahwa heeseung membawa seorang wanita ke pulau jeju, tepatnya adalah pacarnya
"...tidak hiks appa jangan sakiti heeseung hyungku hiks hiks.."
Sunghoon memutar bola matanya malas, jika sudah terbutakan oleh cinta maka akan menjadi seperti ini
Namun tidak bagi jongseong, disini dialan yang salah. Mengapa tidak dari awal dia tidak menolak permintaan orang tuanya. Heeseung juga sudah punya kekasih dari awal, jongseong yang menghancurkan mereka..
"tapi dia menyakitimu nak, harta appa yang paling berharga.." Yoongi
"Ya. Paman yoongi benar, heeseung tidak bisa dibiarkan lagi. Dan.. dia juga harus tau kondisi kesehatanmu saat ini" Sunghoon menyambung
"Tidak sunghoon, kau tidak mengerti.. hiks jangan lakukan apapun padanya.."
Jimin mengelus rambut anaknya sayang, mengusap air mata anaknya yang membuat wajahnya berantaka
"Ini semua salah eomma, maafkan eomma nak.." jimin kembali memeluk jongseong. Bukan!! Sudah jongseong bilang ini salahnya kan, bukan heeseung ataupun eommanya
"Eomma yang memaksamu untuk menikah dengan nya hiks.. maafkan eomma"
"Tidak eomma ini bukan salahmu, jangan meminta maaf teruss" jongseong
"T-tapi.."
Yoongi kembali berbicara namun sudah dipotong jongseong lagi
"Tidak appa, jika appa menyakiti heeseung hyung itu berarti kau juga menyakitiku"
Yoongi menghela nafas panjang, melihat anak semata wayangnya yang tambah menangis membuat hatinya semakin sakit
"Telefon heeseung sekarang, lalu suruh dia pulang segera!!" Ucap yoongi dingin
Ya. Jongseong tau kebiasaan appa nya, yoongi akan melakukan apapun untuk membuat jongseongnya bahagia, seperti sekarang yoongi menikahkan heeseung dengan jongseong karena tau bahwa jongseong sangat mencintainya, sejak SMA.
"Hyung.."
🌟⭐🌟
Heeseung berdiri tepat didepan sebuah pintu rumah sakit dengan perasaan sedikit berdebar. Sejak tiga puluh menit yang lalu namun kakinya engan untuk melangkah masuk, hanya memandangi pintu yang masih berbentuk sama tidak ada yang istimewa sama sekali sebenarnya. Beberapa orangpun juga menatapnya heran, salah satu perawat disana juga sempat menanyainya perihal kenapa masih berdiri disana dan seperti tidak ada niat untuk masuk
Sekitar lima jam yang lalu, heeseung kembali menginjakkan kakinya di seoul. Semua urusannya sudah selesai, niat hati pulang kerumah ia akan langsung merebahkan tubuhnya seharian, namun rencana itu gagal tatkala eommanya, kim seokjin menyuruhnya segera bergegas kerumah sakit. Ia pikir siapa yang sakit, namun setelah beberapa saat menyadari bahwa suaminya tidak ada, maka ia tau bahwa jongseong sedang dirawat sekarang.
Heeseung menghembuskan nafas kasar. heeseung terlalu malas untuk melihat wajahnya lemah jongseong yang membuatnya semakin merasa aneh"Terserahlah.."
Heeseung membalikkan tubuhnya. Memutuskan untuk kembali kerumah atau pergi kemanapun asal tidak memasuki ruangan itu. Masa bodoh dengan suaminya yang sakit. Kenapa ia harus peduli
"...heeseug h-hyung.."
Langkah heeseung terhenti, memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan halusinasi kerena dengan konyolnya dia mendengar suara jongseong dari arah belakangnya. Ingin kembali melanjutkan langkahnya agar segera menjauh dari tempat itu.
Selangkah
Dua langkah
Tiga langkah
"..h-hiks hyu-hyung.."
"Shit!!" Umpat heeseung pelan
Dengan gerakan pelan, heeseung kembali membalikkan tubuhnya. Sejujurnya ia sangat malas sama sekaki, benar-benar tidak ingin menemui suaminya, sama sekali tidak ingin
Heeseung melihatnya, suaminya yang beberapa hari tidak ia lihat. Ini kenyataan yang aneh namun heeseung akui, rasanya heeseung sudah sangat lama tidak melihat wajah pucat itu
Jongseong mendekat, dengan langkah yang sedikit tergesa membuat heeseung semakin binggung kala dengan tiba-tiba jongseong meraih tubuhnya dan memeluknya erat.
Sangat erat
Seolah memang ini adalah pertemuan setelah sekian lama
"..hikss hyung, hyung tidak apa-apa? Hiks.. tidak terluka? "
Jongseong terus saja menangis dengan tangan yang sibuk meneliti tubuh heeseung yang masih total binggung dengan tingkahnya
"Menjauh dariku!"
Ucap heeseung dingin seraya mendorong tubuh jongseong menjauh darinya hingga punggung jongseong menabrak pintu yang sempat di lihat heeseung lebih dari tiga puluh menit tadi
Jongseong tersenyum bersamaan dengan air mata yang seperti tidak mau berhenti keluar. Heeseung melihat senyum menyedihkan itu, senyum ditengah wajah pucat serta mata sembab jongseong
"Itu berarti hyung baik-baik sajakan?.."
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfiction[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0