Hari semakin sore heeseung memutuskan kembali ke kantor untuk memeriksa dokumen yang masih tertumpuk rapi di meja yang tadi belum sempat ia periksa karena kekasihnya kesini, omong-omong sekarang nancy sudah pulang dia sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulaginya lagi.
'Ting'
Ponsel heeseung berbunyi 'lagi chat dari seseorang rasanya masuk setiap lima menit sekali dan sudah terdari selama satu jam terakhir, ohh rasanya seperti kau sedang diteror seseorang, dengan terpaksa heeseung membuka room chat nya, tertera nama 'jongseong di baris pertama, heeseung mengeram marah, tidak bisakah jongseong tidak menganggunyaJongseong
[Hyung apa kau sudah makan?]
[Hyung apa sudah makan?]
[Setidaknya jawablah pesan ini hyung]
[Kau membuatku khawatir, kau harus makan]
[Omma seokjin bilang kau sering lupa makan saat sedang banyak pekerjaan]
[Jangan sakit hyung, rasaya tidak enak]
[Hyung aku akan memasakkan sesuatu untukmu, kau harus segera pulang]
[Hyung kenapa kau belum pulang?]
Heeseung membaca seluruh pesan dari jongseong dia meremat kuat ponselnya dan memukul meja kerjanya
'BRAKK
Entahlah ada perasaan marah saat kata seperti itu diucapkan oleh jongseong, lupakan..
🌟⭐🌟
Dengan langkah besar heeseung memasuki rumahnya, dia langsung menuju ke meja makan, tidak tau juga bagaimana awal mulanya tapi ini nyata, heeseung sudah pulang. Heeseung melihat jongseong yang terduduk lemas di kursi meja makan, dia terlihat sangat lemah dan nafasnya sedikut tersengkal. Dapat heeseung lihat di meja sudah tersedia banyak makanan yang sepertinya telah disiapkan untuk nya
"H-hyung kau sudah pulang?" Tanya jongseong setelah menyadari bahwa seseorang telah duduk di sebrang tempat ia duduk. Heeseung tidak menjawab bahkan tidak melirik kepada jongseong sedikitpun, yang membuat jongseong tersenyum pahit
'Sesulit itukah menerimaku?'
Dengan telaten jongseong menyiapkan makan untuk heeseung, heeseung juga sangat penasaran kenapa jongseong selalu memaksanya untuk memakan masakannya, apakah seenak itu??
Satu suap
Dua suap
Tiga suap
Heeseung membelalakan matanya, menyadari rasa masakan jongseong, heeseung berdiri lau berjalan menghampiri jongseong yang saat ini sedang memandangnya takut, apakah masakannya tidak enak? apa yang membuat nya terlihat marah?
Heeseung mencengkram lengan jongseong sangat kuat, yang hanya bisa jongseong lakukan hanya meringis kesakita
"Siapa yang memasak makanan ini?" Tanya heeseung sambil menatap jongseong yang sudah hampir menangis, sungguh heeseung terlihat menyeramkan jika seperti ini
"Hiks.. hyung sakit, lepaskan!" Bukannya menjawab jongseong sudah menangis, ia rasa lengannya sekarang sudah terluka
"JAWAB AKU!" Emosi heeseung semakin memuncak melihat jongseong malah menangis
"A-aku sendiri yang.. yang memasak masakan ini" jawab jongseong jujur
Heeseung menghempaskan tubuh jongseong kasar hingga tubuh itu menatap meja makan dengan cukup keras, jongseong semakin meringis kesakitan
"Jangan memasak untukku lagi" ucap heeseung lalu meninggalkan jongseong yang masih terduduk lemah di atas lantai
Apa itu tadi? Heeseung melakukan kekerasan kepadanya, jongseong melihat lengannya yang memerah karena ulah heeseung tadi
'Tidak apa-apa, ini tidak sakit'
Sementara disisi lain rumah ini heeseung mengusap wajahnya kasar, oh tidak sepertinya heeseung sangat frustasi saat ini, ada perasaan tidak suka yang menganjal di hatinya saat mengetahui masakan itu dibuat sendiri oleh jongseong, heeseung benci itu.
"Aishh!! Kenapa bisa.."
Tbc.
Gaje baget aku wkwkwk. Jangan lupa Vote&Comment yaw bebiee
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfic[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0