"Heeseung hyung s-sakit hyung.."
Jongseong hanya meringis kesakitan saat tangan besar heeseung yang menyeret tubuhnya ketaman belakang rumah, tidak tau apa masalah awalnya yang pasti saat heeseung baru sampai ia langsung menarik lengan jongseong sangat kuat sama seperti beberapa waktu lalu
"Hiks.. hhyung kau-"
"Diam"
Bentak heeseung bersamaan dengan tangannya menghepaskan jongseong sehingga membuatnya jatuh ke asat rerumputan.
Heeseung terlihat marah saat ini, nafasnya yang terlihat ngos-ngosan serta matanya yang menatap jongseong tajam"Kau-"
Heeseung menjeda perkataannya, menetralkan nafasnya yang tersengkal-sengkal"Apa kau lakukan dengan pria brengsek itu di sana?"
Jongseong mengerutkan keningnya tidak paham dengan perkataan heeseung,apa mungkin sunghoon? Tapi sunghoon tidak seperti itu. apakah tidak salah? Seharusnya jongseong yang marah karena heeseung telah menghianati janji suci pernikahannya? Walaupun begitu jongseong juga tidak akan marah, ia sangat sangat tau diri bahwa kemarahannya tidak berpengaruh apapun bagi heeseung
"..a-aku tidak melakukan apapun, dia baru pulang dari london dan kami bertemu"
Jelas jongseong lalu berdiri tepat di hadapan heeseung yang saat ini hanya berjarak sekitar dua langkah di depannyaBolehkah Jongseong berharap Heeseung cemburu?.
"Apa yang kau katakan padanya, kau mengadu, iya?" Tanya heeseung lagi
"Tidak, aku tidak membicarakan apapun"
"Dengar, aku tidak menginginkan dirimu sama sekali, kau bebas melakuakan apapun dengan siapapun, tapi dengan syarat jangan bilang pada siapapun tentang kondisi rumahtangga sialan ini, ohh dan, jangan menganggu atau mengusik kehidupanku!"
Ya. Tentu saja, bahkan tidak sama sekali terlintas dipikiran jongseong akan melakukan itu, dia cukup tau diri.
Heeseung berbalik ingin meninggalkan jongseong namun sebuah tangan mencekal tangannya membuatnya berhenti"Apa?"
"Siapa wanita itu?" Tanya jongseong lirih namun masih bisa di dengar heeseung dengan baik, sebebarnya jongseong tidak yakin untuk menanyakan ini namun tidak tau dapat keberanian dari mana tiba-tiba ia mencegah heeseung juga
"Bukan urusanmu"
Jongseong sudah menduga itu, bahwa hal yang dia lakukan ini tidak menghasilkan apapun. jantung jongseong hampir saja berpindah tempatnya saat perkataan heeseung kembali menyapu gendang telinganya.
"Aku akan mencerikanmu saat pernikahan sialan ini sudah genap dua bulan"
'Brukk'
Tidak berfikir dua kali jongseong segera merendahakn tubuhnya, berlutut di depan heeseung dengan tangan di depan dada yang digabungkan, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi, jongseong telah menyerahakn seluruh harga dirinya di depan suaminya, terserah orang akan berfikiran apa tentang dirinya.
"..hiks jangan, hyung aku mohon jangan ceraikan aku, aku b-berjanji tidak akan bicara apapun hiks tentang kita, aku..aku tidak akan menyusahkanmu hiks.. ti-tidak akan meminta hiks apapun, tolong jangan ceraikan hiks aku"
Tangis jongseong semakin menjadi sedangkan heeseung hanya berdecih tidak peduli apapun yang dikatakan suaminya
"Ini hanya sebentar hyung, tolong.."
"Terserahmu"
Ucap heeseung kemudian berlalu meninggalkan jongseong yang semakin menangis, jongseong tidak tau lagi harus apa.. dia tidak bodoh untuk tidak menyadari bahwa dirinya sudah jatuh kepada suaminya, namun apa? Belum juga merasakan kebahagiaan di saat saat terakhir hidupnya kini malah ditambah dengan heeseung yang akan menceraikannya
"Hiks.. jangan"
🌟⭐🌟
Nancy berdecak kesal saat telefonnya tidak di angkat oleh heeseung, sekitar empat kali dia mencoba menghubungi heeseung namun tidak ada jawaban sama sekali
"Ish! Kemana dia?"
Percobaan kelima akhirnya sambungan terhubung, nancy tampak senang bukan main
"Ada apa?"
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa oppa lama sekali? Katanya tadi hanya ingin mengambil kartu atm saja?~"
"Ya, tunggu sebentar"
Setelah itu panggilan terputus, dia begitu senang saat heeseung lebih memilihnya ketimbang bersama jongseong
"Kau memang hebat Nancy.." monolognya
Sambil menunggu kedatagan heeseung, nancy kembali membuaka media sosial dan beberapa kali mengambil gambar sesuatu yang menurutnya sangat di sekitarnya, saat sedang asik membuka media sosial tiba-tiba terpampang sebuah iklan wisata pulau jeju yang sangat indah
"Bukan ide yang buruk nancy"
Flashback on
Heeseung menatap tajam punggug jay dan sunghoon yang perlahan mulai jauh, sedikit geram juga dengan apa yang dikatakan sunghoon sesaat sebelum pergi dari hadapanya
'sial!dia mengadu pada temanya itu'
"Ish! Kubilang juga apa, suamimu itu bukan orang baik, kau juga tidak menginginkannya lagipula jika kau terus bersamanya malah akan membuat namamu menjadi buruk, oppa~"
"Saranku mendingan ceraikan saj-.."
"Diam kau" bantah heeseung sebelum nancy tambah membuat kepalanya meledak
Flashback off
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfiction[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0