0.15

3.7K 306 54
                                        









Jongseong menuruni anak tangga menuju dapur menyiapkan makanan malam untuk heeseung. walaupun heeseung sedah ratusan kali menolak tapi jongseong harus memstikan suaminya makan makanan yang baik,
sesampainya disana, jongseong melihat nancy yang tengah sibuk di depan kulkas mengambil jus alpukat yang sebenarbya milik jongseong, hanya ada satu maid yang berdiri dibelakangnya, ingin menegur namun takut nancy akan marah, sudah bukan rahasia lagi nancy memang seperti ini dirumah heeseung

jongseong berjalan mndekat, saat jaraknya dan nancy hanya beberapa langkah lagi nancy berbalik lalu berhadapan dengan jongseong.


"nancy, itu minumanku.." ucap jongseong lirih

"iya. sekarang jadi milikku, semua yang ada di rumah ini milikku juga, suamimu juga!!"

"t-tapi.."

perkataan jongseong terhenti saat mendengar suara samar dari arah pintu masuk

"selamat malam tuan lee.." sepertinya itu suara maid yang membukakn pintu untuk heeseung

tiba-tiba..





'PRANGGGKK'

jongseong kaget saat gelas nancy yang sudah hancur diatas lantai sehingga membuat isinya tumpah kemana mana, ditambah dengan tubuh nacy yang ikut jatuh membuat tangannya terluka karena pecahan kaca dari gelas

"akhh.. "

"kau tidak apa-apa nancy??" tanya jongseong panik, namun tidak mendapt jawaban, nancy malah menanigis membuat riasan wajahnya berantakan

"jangan menangis.." jongseong.

"heyy mana yang sakit, ayo aku obati" jongseong

"hikss.. sakit..."

"Ada apa ini?"

suara yang terdengar dingin dan tegas itu berasal dari belakang jongseong, terlihat heeseung yang masih mengenakan setelan jasnya namun rambutnya sudah tidak serapi tadi

Jongseong tentu saja sangat senang, setelah merasa lelah karena seharian terus menangis kini yang ditunggu nya sudah pulang juga, jongseong bangkit dari duduknya meninggalkan nancy yang masih menangis memegangi tangannya yang berdarah kini fokusnya sudah beralih ke suaminya. berjalan cepat menghampiri heeseung dan bibirnya yang mengulum senyum dan matanya yag berkaca kaca.

"jongseong mendorong hiks..tubuhku karena aku meminum hiks.. jus alpukatnya hiks..."

"Apa?" jongseong

"keterlaluan kau jongseong" heeseung

Heeseung menolong nancy yang masih terduduk lemas di lantai dengan cairan merah yang sedikit menodai bajunya

"..oppa lihat tanganku berdarah hiks.."

kemudian heeseung mengendong nancy membawanya kedalam kamarnya, iya kamar heeseung. Meninggalkan jongseong yang hanya memandangi itu dengan lelehan air mata






Nancy meringis kesakitan saat heeseung membersihkan lukanya dengan obat merah

"akh.. perlahan oppa~"

"tahan sebentar"

"sudah" kataheeseung beberapa saat setelah membalut luka nancy dengan kain

"kenapa masih sakit.. hiks"

"istirahatlah disini, nanti sakitnya akan hilang"

seperti yang kita lihat, nancy sangat pandai bermain drama, lihat saja wajah heeseung sangat memerah karena emosinya yang seperti tidak bisa ditahan lagi membuat nancy tertawa gembira dalam hatinya

"tunggu sebentar" heeseung berdiri meninggalkan nancy dalam kamar yang bahkan jongseong sendiri tidak diinginkan untuk berada disana sedetikpun

"ahaha astaga"










"Apa yang kau pikirkan bodoh?" Pertanyaan keluar dari mulut heeseung berhasil membuat jongseong terkejut

"Kenapa kau melukai nancy?"
Percayalah heeseung saat ini terlihat lebih menyaramkan dibanding biasanya, tangannya yang hanya mengepal membuat buku tangannya memutih

"Aku tidak membuatnya terluka hyungg" jongseong hampir menangis sekarang, suaminya lebih percaya pada wanita ular itu dibanding dengannya

"APA MAUMU JALANG?"

"Hyu-hyung.."

"Kau sudah melewati batasmu jongseong! Bukankah aku sudah bilang jangan pernah mengusik hidupku"

"Hyung percayalah.. aku tidak melukainya sama sekalii"

"Ikut aku!!" Jongseong membelalakkan matanya ketika heeseung tiba-tiba membawanya ke kamar mandi jongseong lalu mendudukkannya paksa di dalam bethub

"Diam kau disini" Heeseung meninggalkan jongseong yang sudah terisak pelan di dalam bethub, tidak lama kemudian heeseung kembali membawa tali berwarna merah lalu meikat tangan jongseong dengan tali itu

"H-hyung.. kau mau hiks.. apa?"

"Diam jalang" Lagi dan lagi heeseung membuat jongseong kembali terisak pelan

"Kenapa kau menangis huh? Saat kau mendorong nancy tadi tidak memikirkannya sejauh itu?"

"Aku tidak melakuakan apapun hyung.."

Selesai mengikat tangan jongseong dengan tali, heeseung menyalakan syower air membuat badan jongseong mengigil kedinginan

"..hiks"

"Pikirkan apa kesalahanmu!!" Heeseung berjalan keluar mengunci pintu kamar mandinya

"Heeseung hyung.. aku hiks tidak melakukannya.. hiks hiks"


Dua jam kemudian

Heeseung membuka tali merah pada tangan jongseong. Sedangkan jongseong sendiri hanya mengigil kedinginan, wajahnya yang biasanya sudah pucat kini menjadi keungu-unguan

"Sudah menyadari kesalahanmu?" Heeseung

Jongseong tidak merespon apapun, tubuhnya sangat lemas sekarang. Kepalanya terasa sangat berat membuat benda-benda disekitarnya terasa melayang sendiri

Heeseung mengangkat tubuh kemah jongseong membawanya kedalam kamar lagi

"Hyung.." panggil jongseong lirih saat heeseung mulai beranjak dari kamarnya, heeseung yang mendengar itupun menghentikan langkahnya, meboleh kembali ke suaminya

Jongseong mencoba mendekat, ingin meraih heeseung namun ditepis mentah-mentah oleh empunya. Jongseong sangat takut sekarang, lebih baik dia memukul dirinya daripada harus melihat wajah frustasi suaminya

Entahlah.. katakan itu bodoh, jika bukanpun tapi itu memang hal bodoh

"Hyung kita perlu bicara!!"

"Apalagi jongseong, kau membuatku semakin tersiksa jika kau tau. Keputusanku untuk bercerai denganmu itu sudah yang paling tepat. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi"

Seakan tau apa yang akan dibicarakan jongseong, heeseung kali ini menjawabnya dengan menekan setiap katanya untuk menegaskan sekali lagi bahwa dia tidak main-main

"Hyung-"

"Sudahlah.. siapkan perlengkapanku untuk ke jeju besok!!"

Jongseong menghela nafas pasrah, niatnya hari ini dia akan mengungkapkan semuanya. Tapi apalah belum apa-apa sudah ditolak mentah-mentah

















TBC

gak sabar buat cepet-cepet rampungin cerita ini, soalnya sy sudah punya ide baru mwehehehe😆

see you..

I'M YOURS [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang