0.14

3.2K 275 6
                                    










Sosok tegas itu sedang menyusuri lobby kantornya dengan sedikit tenang, pasalnya sudah beberapa hari terakhir tidak ada lagi segerombolan wartawan yang ingin mengulik fakta tentang kehidupannya. semua karyawan kompak berdiri saat heeseung berjalan didepannya kemudia membungkuk dengan sopan, entah itu murni dari hatinya atau hanya pencitraan semata.

"kai, apa jadwalku hari ini?" tanyanya saat selangkah lagi didepan pintu ruangannya

"setelah makan siang ada pertemuan dengan klien dari belanda" jawab kai tak kalah sopan.
tanpa memberi respon apapun heeseung langsung masuk ke ruangannya menyelesaikan seluruh pekerjaannya karena untuk beberap hari kedepan dia akan berlibur sejenak untuk menenagkan diri.

Kalau boleh jujur saat ini heeseung sedang dalam fase yang melelahkan, lelah fisik, lelah pikiran, lelah hati juga. menunggu sesuatu yang tidak pasti itu tidak membuatmu merasa baik. merasa diberi harapan palsu, pernyataan palsu dan apapun yang dia pegang selama ini terasa nyata.

Apa kalian pernah merasa jatuh cinta? pernah.

Pasti seseorang yang beruntung itu sangat tampan ataupun cantik? memang, tidak juga.

Apa kalian pernah mendengar seseorang yang jatuh cinta tanpa mengetahui rupa salah satu dari mereka? tidak. mungkin itu kasus yang sama jika kamu mengidolakan seorang raja dan posisimu hayalah rakyat biasa. bayak yang menjadi sainganmu

Heeseung juga pernah mencintai seseorang kok, dia juga manusia yang butuh kasih sayang.. tapi pernahkah mendengar kata 'cinta akan membuatmu bodoh? ya. itu adalah heeseung

Dering ponselnya berbunyi nyaring, membuyarkan seluruh konsentrasinya yang sudah ia bangun sebaik mungkin. ingin mencoba tidak perduli namun dering itu terasa semakin membisingkan.
Semakin tidak ingin mengabaikannya saat mengetahui siapa yang memangnya

'JONGSEONG

heeseung menghela nafas panjang, sedikit memijat kepanya. dering itu masih terdengar, sepertinya seseorang di sebrang sana tidak akan menyerah sampai panggilannya diterima heeseung, maka dari itu dengan terpaksa heeseung mengambil ponselnya segera mengeser gambar hijau lalu menempelkan ponsel di telinganya

"apa?"

"hyung kau dimana? kau hiks tidak pulang semalam? hiks.. hiks.. aku menunggumu"

"hm"

"hyung kita perlu bicara!!"

"tidak"

"kita tidak boleh bercerai hyungg, ini hanya sebentar, tenanglah!!"

"dari awal kita menikah tidak didasari cinta bukan? seharusnya aku menolaknya dari awal" tolong bantu ingat, kalimat ini adalah kalimat terpanjang yang heeseung ucapkan kepada jongseong

"hikss.. hyung-"

'pip



🌟⭐🌟


"maaf ada perlu apa nuna?.."

tanya jongseong setelah membuka pintu rumah besarnya dan pertamakali yang ia lihat adalah sesosok wanita cantik yang memandangnya dengan tatapan bertanya juga. Jongseong sepertinya ingat dia, wanita yang pernah bertemu dengannya di cafe tempo hari

"oh.. kau!! aku ingin bertemu suamimu, ada?" tidak tau apa maksud dari pertanyaan itu. apa benar murni bertanya, atau malah ingin mengejek jongseong karena mengetahui fakta bahwa semalam heeseung tidak pulang, jongseong pikir mungkin semalam suaminya bersama wanita itu

"a-aa heeseung hyung belum pulang.."

"ohh benarkah suamimu tidak pulang? aku kasian sekali denganmu jongseong.. "

sial. jongseong semakin sakit menyadari nancy sudah jauh di atas levelnya untuk mendapatkan heeseung

"bolehkah aku masuk?" tanya nancy lagi bermaksud untuk masuk kedalam rumahnya, tanpa berpikir panjang jongseong mempersilahkannya untuk masuk. beberapa maid pun tersentak kaget melihat siapa yang masuk kedalam rumah tuannya

"bukankah itu noona nancy??"

"siapa dia?"

"dia mantan pacar tuan lee" jawab salah satu diatara mereka

"untuk apa dia kesini membawa koper sebesar itu??"

"mungkin akan tinggal disini juga"

"hey! kau lupa tuan lee sudah menikah, mana mungkin dia mengizinkannya tinggal satu atap dengan mantan pacarnya.."

"sudahlah.."

tidak ingin membuat dirinya sendiri dipecat beberapa maid itu langsung berhamburan pergi untuk mengerjakan tugasnya masing-masing yang sempat mereka tinggal tadi

Nancy mendudukkan tubuhnya di sofa berwarna abu-abu itu dengan anggun, tidak, bukan anggun karena sekarang nancy menaikkan kakinya di atas meja sehingga kini kakinya sudah selonjoran disana. jongseong berfikir apa wanita itu tidak memiliki etika sedikitpun, ingin menegur namun tidak berani

"omong-omong kiga belum kenlan, namaku nancy kekasih suamimu" kata nancy tidak tau malu

jongseong ingin menjawab tapi dia urungkan karena mendengar lanjutan nancy yang membuatnya sedikit binggung

"tidak. kau tidak perlu memperkenalkan dirimu, aku sudah tau semua tentangmu.."

Sebenarnya jongseong tidak terlalu mengambil pusing dengan itu, kini pikirannya kembali kelut oleh heeseung yang akan menceraikannya setelah enam minggu kedepan




















TBC

I'M YOURS [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang