0.35 [ending]

6.7K 352 100
                                    

"Tanganmu" suruh heeseung saat membantu suaminya memakai pakaian, dengan berbaring di atas kasur kamarnya.

Swetter ungu muda dipadukan dengan celana santai panjang menanbah kesan manis di mata heeseung. Jongseong terlihat mengemaskan dengan matanya yang sedikit tertutup karena ngantuk, pasalnya dia belum puas tidur tapi tiba-tiba suami tampannya membangunkannya dengan paksa lalu membawa dia ke kamar mandi.

Padahalkan ini masih sangat pagi, alhasil dia jadi marah sekarang.

Dari tadi dia tidak bicara apapun, ditanya juga tidak dia jawab. Jongseong terus saja diam sambil memajukan bibirnya kesal, jongseong benar-benar marah sekarang. ihh lihat saja.

Heeseung yang menyadari jongsengnya manisnya cemberutpun hanya tertawa gemas. Semoga dia masih bisa menahan dirinya sampai nanti malam, heeseung tidak akan merusak suasana hari ini.

Jongseong menatap tajam heeseung yang malah cekikikan di sampingnya, apa dia tidak tau kalau jongseong sedang marah?!! huh.

"Jangan seperti itu, aku akan kelepasan nanti"

Apa? Yang benar saja, heeseung tenyata benar-benar tidak tau kalau jongseong sedang marah.

Apa dia tidak takut jika aku marah? Lihat saja wajahku terlihat seram sekali!! --pikir jongseong--

Sayangnya hanya jongseong sendiri yang menganggap dirinya seram jika marah. Sedangkan heeseung, dia malah ingin memakan suaminya sekarang juga.

"Iya iya aku minta maaf menganggu tidurmu.." kata heeseung terus memeluk jongseong, namun sepertinya jongseong melupakan acara marahnya karena dengan senang hati membalas pelukan heeseung.

"Ihh aku masih mengantuk tau!"

Heeseung terkekeh gemas. Siapapun tolong selamatkan jongseong sekarang juga.

"Memangnya kamu lupa hari ini hari apa?" Tanya heeseung setelah melepas pelukannya lalu menunjukkan wajah sedihnya. Yang menurut jongseong itu sedikit lebay, sedikit.

Ah iya, ngomong-ngomong apa yang jongseong lupakan? Hari apa ya? Perasaan dia masih ingat kok ini hari rabu.

Jongseong terus memutar otak sambil menunjukkan pose berfikirnya.

Sudahlah, jongseong menyerah. Memang apa yang dia lupakan.

"Aku tidak lupa kalau ini hari rabu."

Heeseung semakin menunjukkan wajah kekecewaannya, yang membuat jongseong semakin heran. Apa dia membuat kesalahan? Masalah hari saja masa sampai membuat heeseung se-sedih ini.

"Maaf hyung, jangan bersedih.." katanya lembut lalu mengenggam tangan jongseong.

"Kamu sih, masa lupa?!!"

"Aku minta maaf hyung aku benar-benar lupaa"

Wajah sedih heeseung tiba-tiba terganti dengan senyum cerahnya. Ya begitulah dia, heeseung tidak akan bisa marah dengan suaminya. Tidak akan membiarkan jongseong bersedih, dia memperlalukan jongseongnya dengan lembut. Tidak seperti dulu, dulu.. sudah lupakan saja.

"Tidak apa-apa, kalau begitu ayo keluar sekarang aku punya kejutan untukmu sayang.."

.
.
.
Puluhan anak terlihat memenuhi sebuah ruangan dengan pakaian yang terbilang cukup mahal. Serta kue berukuran besar di tengah-tengahnya dengan bertuliskan 'Happy 4th Anniversary'

Senyuman tercetak jelas di setiap wajah yang menghadiri acara ini.

Heeseung mendorong kursi roda menghampiri kumpulan anak-anak disana. Jongseong, seseirang yang duduk di kursi roda itu terlihat sangat terkejut.. ini apa??

I'M YOURS [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang