Nancy membawa tangan heeseung keatas perutnya yang ternyata sudah terlihat menonjol. Dengan bodohnya heeseung tidak menyadari itu. Dan pantas saja Nancy hanya menggunakan kaos serta celana panjang. Biasanya dia akan menggunakan dress seksi di atas lutut.
Heessung menarik tangannya dari perut nancy. Membuat si wanita membenamkan senyumannya.
"Tidak tidak. Aku tidak pernah melakukannya denganmu"
Nancy melotot kaget, secara tidak langsung heeseung menudihnya bermain dengan pria lain di belakangnya kan sekarang?
"Apa maksud mu? Tidak ingat saat kita di jeju?"
Heeseung masih menggelengkan kepalanya, berdiri dari duduknya melangkah menjauh dari Nancy.
"Tidak!! Itu bukan anakku!! Aku tidak pernah melakukannya denganmu"
"Jadi oppa menuduhku bermain dengan pria lain di belakangmu?"
"Itu sangat mungkin bisa terjadi"
"BRENGSEK HEESEUNG!! APA KAU TAU? ANAK INI BENAR-BENAR DARAH DAGINGMU. AKU MENGHILANG BEBERAPA MINGGU KARENA SELALU MUNTAH SAAT BANGUN!! AKU TIDAK DAPAT MAKAN APAPUN SATU BULAN SEMUANYA TERASA HAMBAR. INI ANAKMU BRENGSEK!!. KENAPA KAU TIDAK TERHIHAT BAHAGIA? MALAH MENUDUHKU BERMAIN DENGAN LAKI-LAKI LAIN? BUKANKAH INI MALAH MEMUDAHKAN UNTUKMU MENCERAIKAN JONGSEONG? KITA TIDAK PERLU MEMINTA IZIN KEPADA IRANG TUAMU UNTUK MENIKAH LEBIH CEPAT!! MEREKA PASTI AKAN SETUJU"
"JANGAN PERNAH MEMBAWA JONGSEONG DALAM MASALAH INI!! DIA TIDAK PERLU TAU" heeseung mengatakan itu sambil menunjuk wajah nancy dengan emosi yang memuncak.
"AKU SUDAH MEMBERI TAUNYA"
'PLAKK
Nancy memegang pipinya yang terasa panas karena ulah tangan heeseung.
Nafas heeseung memburu, menahan emosinya agar tidak menyakiti Nancy terlalu jauh lagi."KENAPA TIDAK MEMBERITAUKU TERLEBIH DULU HAH???"
'PLAKK
Lagi, Nancy menangis mendapat perlakuan kasar dari pacarnya yang selama ini menyayanginya. Bukankah benar yang dikatakan Nancy? Mereka tidak perlu repot mencari alasan lagi untuk menceraikan jongseong. Dengan ini mereka akan lebih mudah untuk melaksanakan pernikahan dalam waktu dekat. Mengapa heeseung sangat marah saat Nancy menyebut nama jongseong? Bukankan Heeseung akan menjadi orang paling senang saat melihat jongseong tersiksa? Kecuali..
"Jangan bilang kau sudah mulai mencintai jongseong?"
"IYA AKU MENCINTAI JONGSEONG!!DAN KAU MERUSAK SEMUANYA"
Nancy menatap heeseung tak percaya. Apa dunia memang sedang bercanda sekarang? Jika iya, tapi ini semua tidak lucu sama sekali. Semakin pusing memikirkan nasib anak di dalam perutnya.
"Apa maksudmu dengan aku yang merusak semuanya?"
"Kau yang lebih dulu mengucap kata putus sesaat sebelum berangkat ke jerman dulu. Setelah aku menikah dengan jongseong kau datang lagi dan memintaku menjadi pacarmu hanya untuk mengincar hartaku kan?"
"J-jangan mengarang cerita!!"
"Kau pikir aku tidak tau jika ayahmu bangkrut?"
"Akhh terserah, sekarang itu tidak penting lagi. Ingat! Besok kau harus mengatarku kedokter kandungan"
Nancy berlalu pergi meninggalkan ruangan heeseung. Beberapa detik setelahnya..
"ARRGHH SIALAN"
Heeseung membanting barang-barang di sekitarnya, lalu mengacak rambutnya dengan kasar. Beruntungnya ruangan ini kedap suara jadi tidak ada yang mendengar kerusuhan yang sempat terjadi disini.
Heeseung memandang sekelilinganya saat semuanya sudah hancur, tinggal tersisalah satu benda di atas meja kerjanya. Bingaki foto pernikahannya dengan jongseong. Heeseung ingat bingkai ini eommanya yang menaruh disini setelah hari pernikahannya dengan jongseong. Disana terlihat jongseong yang tersenyum, sedangkan dirinya hanya menatap datar arah kamera.
Ternyata ketakutannya dulu benar-benar terjadi. Seketika tangannya bergetar tubuhnya ambruk di atas lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfiction[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0