hai gais🙂
masih inget cerita ini enggk? atau udah lupa? maaf banget kemarin ilang beberapa hari, otakku lagi lemot banget huhu😭 tapi sekarang udah mulai balik kok ide nya.
makasih banyak yang udah nungguin🙏
-selamat membaca-Satu minggu jongseong terbaring dirumah sakit, setelah kedatangan heeseung itu menjadi terakhir kali jongseong melihatnya. Jongseong semakin dibuat khawatir karena orang tuanya tidak menjawab saat ditanyai seputar suaminya. Ingin rasanya pergi dari tempat terkutuk ini namun penjagaan sangat ketat. Jika keluar dari ruangan ini pun akan langsung disambut dengan lima orang berbadan besar di depan ruangannya. Ini berarti appa nya sedang dalam mode penjagaan ketat terhadap jongseong.
Beberapa kali jongseong mendengar suara heeseung diluar sana. Entah hanya mimpi atau apa karena setelahnya heeseung tidak masuk menemuinya
Hari kedelapan jongseong diperbolehkan pulang. Sebenarnya jongseong sama sekali tidak merasakan perubahan pada tubuhnya. Toh sudah berkali-kali dokter bilang penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Jadi untuk apa menghabiskan waktu disini
Jongseong tersenyum sendu. Bisakah dia merasakan kebahagiaan dengan suami yang sangat dicintainya. Apa bisa jongseong membuat heeseung tersenyum murni karena dirinya. Bisakah jongseong mendengar kalimat yang selama ini di impikannya, sebelum dia pulang ketempat dimana dia seharusnya berada
"Appa, ini bukan jalan kerumah?"
Tanya jongseong kebingungan karena mobil appanya berjalan dalam jalur yang salah. Arah kerumah nya seharusnya belok kiri namun yoongi malah mengarahkannya kekanan"Kau pulang kerumah appa jongseong"
Sepertinya yoongi dan jimin tidak ingin jongseong bertemu dengaj heeseung lagi
"Tapi eomma-"
"kami tidak ingin kamu merasakan nya lebih parah lagi nak" Jimin bersuara
Entah rasa apa yang dimaksud jimin. Rasa sakit karena heeseung yang tidak pernah menganggapnya ada, atau rasa sakit dalam diri jongseong yang tidak dapat disembuhkan, atau mungkin rasa cinta jongseong untuk suaminya
"Maafkan kami nak. Appa dan eomma bermaksud untuk membawa cintamu kembali, kami tau kau sangat mencintai heeseung kan. Kami tau kau pun sebenarnya sangat ingin bersamanya dari dulu. Kami hanya ingin membuat impianmu terwujud jongseong. Tapi diluar dugaan kami, kami malah tambah semakin sakit. Kami minta maaf jongseong.."
Ucap Jimin lalu memeluk jongseongnya dari samping. Jongseong tak mampu membendung air matanya lagi, memang benar apa yang dikatakan eommanya bahwa dia mencintai heeseung. Namun tidak dengan mereka menyalahkan dirinya sendiri membuat jongseong tambah terluka karena bersama heeseung. Ini bukan salah siapapun, salahnya mungkin yang mencintai heeseung terlalu dalam. Dariawal memang jongseong sama sekali tidak bisa bersama heeseung. Keadaan yang memaksa mereka untuk bersatu.
"Aku sudah bilang berkali-kali. Ini bukan salah kalian.."
"-tapi eomma biarkan aku kembali kerumah ku. Aku sudah berkeluarga, dan disanalah rumahku sekarang. Aku sudah sangat bahagia hanya dengan melihat wajah heeseung hyung lagi. Tidak apa-apa jika aku tidak memiliki hatinya, itu sama sekali bukan masalah"
Oh jelas itu masalah, mari kita lihat seberapa kuat jongseong bertahan disini.
"Heeseung tidak akan menyakitiku lagi. Aku yakin setelah ini semuanya akan baik-baik saja eomma"
Tapi tidak untuk hatinya.
Yoongi dan Jimin terdiam mencerna kata perkata yang jongseong ucapkan. Tidak rela melihat anaknya sakit serta tidak rela melihat anaknya memohon dengan mata berkaca-kaca seperti itu.
"Appa aku benar-benar tidak apa-apa. Kalian bisa mempercayaiku untuk yang satu ini"
Maka dengan berat hati Jimin mengangguk, mengiyakan kemauan anaknya. Meski dengan sedikit paksaan tapi akhirnya Yoongi mensetujui nya juga.
"Telefon eomma jika terjadi masalah, atau kau sakit lagi" ucap jimin saat berada di depan pintu kamar jongseong
"Appa siap 24 jam untukmu sayang"
"Iya. Hati-hati kalian"
"Eomma menyayangi jongseong"
Jimin mengecup kening jongseong sebelum melambaikan tangan, berpamitan pulang kerumah besarnya.
Jongseong menatap pintu kamar heeseung yang tertutup. Dia yakin pasti heeseung sedang ke kantor sekarang, maka dengan modal keyakinan jongseong melangkahkan kakinya kedalam kamar heeseung. Memandangi ruang yang sudah lama tidak dilihatnya. Kasur king size yang menjadi saksi saat dirinya takut petir. Masih terlihat sama, bahkan spreynya pun masih rapi seperti tidak di tersentuh beberapa hari
Kemudian langkahnya menuju lemari di pojok kanan. Jongseong sudah berkali-kali memergoki heeseung berdiri di depan lemari bercat biru tua yang terlihat sangat elegan itu. Tangannya membuka laci yang ada dalam lemari itu, mengerutkan keningnya karena matanya menagkap satu kotak beasar berisi sekunpulan kertas-kertas yang terlipat rapi. Jongseong mengambil salah satu diantara nya, membuka perlahan lipatan kertas dengan kondisi jantungnya berdetak tak karuan. Entah kenapa tapi benar jongseong berdebar sekarang
Setelah berhasil membukanya, mata jongseong terasa panas tiba-tiba karena melihat isi kertas itu. Menutup mulutnya sendiri karena ternganga tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Tangannya bergetar, seluruh tubuhnya lemas sekarang
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Hyung-"
🌟⭐🌟
Heeseung memijat kepalanya yang terasa pusing. Beberapa hari ini dia memang kurang tidur. Ditambah dengan berkas yang seakan tidak ada habisnya. Nyatanya pergi beberapa hari dengan nancy tidak membuat pikirannya tenang sedikitpun. Hanya membuang uang.
"Apa sajangnim semalam tidur disini lagi?" Tanya Kai dengan sopan. Heeseung belum menjawab. Menyandarkan tubuhnya di senderan kursi serta tangannya yang masih memjati kepalanya sendiri.
Memang benar heeseung bermalam dikantor. Sudah beberapa hari malah kai tidak melihat atasannya ini pulang kerumah.Awalnya sepele memang, karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Namun hanya berakhir heeseung yang terjaga sepanjang malam memikirkan sesuatu yang tidak penting menurutnya. Beberapa kali ingin pulang namun jika mengingat rumah itu entah kenapa wajah jonhseong selalu tercetak jelas dibenaknya.
Heeseung berdecak sebal, saat pertemuan terakhirnya dengan jongseong itu berakhir dengan jongseong yang pingsan di depan ruangan VVIPnya saat heeseung akan kembali pulang. Hari berikutnya heeseung menginjakkan kakinya kerumah sakit lagi. Entah angin apa yang membawanya kembali kesini. Namun saat akan memasuki ruangan jonhseong, dirinya melihat beberapa orang berpakaian hitam sedang berjaga di sana. Berakhir dirinya tidak diperbolehkan masuk dengan alasan 'tuan muda park sedang istirahat'
Kembali ketopik awal.
"Ya. Aku pusing sekarang"
"Perlu saya batalkan semua meeting hari ini?"
"Ya. Lalu antarkan saya pulang" heeseng
Heeseung memandang jalanan dengan tenang. Kaca mobil yang sedikit terbuka membuat wajahnya tersapu angin. Sesekali memejamkan mata memikmatinya saat membuka matanya kembali. Heeseung melihat bangunan yang istimewa baginya. Sana sekali tidak berubah, masih sama.
'Aku ingin bicara. aku ingin tau siapa namamu'
TBC
jangan lupa malem ini teaser TAMED-DASHED keluar huaaa nghk sabar tgl 12😭
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfiction[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0