Hallo!!! Gimana kabar kalian? Udah musim hujan nih, jaga kesehatan ya💗
Okayyy selamat baca-
Makan malam yang sudah direncanakan mau tidak mau Heeseung dan Jongseong harus datangi karena sudah lebih dulu menyetujui. Tentu saja membutuhkan paksaan agar jongseong mau satu mobil dengan heeseung. Dan disinilah mereka pada akhirnya, duduk di ruang makan menghadap berbagai hidangan mewah khas orang kaya. Heeseung yang sedang makan dan jongseong hanya mengaduk makanannya tanda tak minat.
"Jongseong kenapa tidak makan?" Jimin yang sadar anaknya itu terlihat murung.
Jimin bahkan kaget melihat kondisi tubuh jongseong yang dirasa semakin kurus, terakhir kali mereka bertemu jongseong tidak sekurus ini. Membuat Yoongi dan Jimin bertanya-tanya 'benarkah heeseung merawat jongseong dengan benar?'Jongseong mendongakkan wajahnya melihat jimin lalu tersenyum seperti biasa. Heeseung ternyuh melihat senyum palsu itu, tidak taukah jongseong jika heeseung tidak sangup melihat jongseong seperti ini?
"Iya hehe, sebenarnya aku tadi sudah makan. Tapi tidak apa-apa, aku akan makan lagi" bohongnya lancar. Heeseung tau jongseong belum makan dari siang. setelah heeseung keluar dari kamarnya siang tadi jongseong mengurung dirinya di kamar sampai menjelang malam.
"Oh iya, heeseung bagaimana kabar kantormu?" Tanya yoongi yang sepertinya sedikit terpaksa, karena beberapa detik sebelum itu heeseung sempat melihat eomma jimin menatap appa yoongi tajam.
"Baik appa. Tapi akhir-akhir ini sedikit sibuk"
Yoongi hanya mengangguk tak berniat bertanya apapun lagi, karena memang pada dasarnya yoongi sudah malas berbicara dengan heeseung setelah mengetahui fakta bahwa dia membuat anak kesayangannya terluka hampir setiap hari.
"Iya heeseung, kau harus jaga kesehatanmu kalau begitu" berbeda dengan jimin. Seburuk apapun perlakuan heeseung kepada jongseong, Jimin tidak bisa membencinya, karena tau jongseong sangat mencintai pria itu. Ya begitulah jiwa seorang ibu.
"Ne.. eomma" jawab heeseung dengan senyum lebar malah terlihat seperti anak kecil yang senang karena dibelikan mainan baru. Jimin yang melihatnya jadi gemas sendiri.
"Hm. Apa kalian tidak berniat mengadopsi anak?"
'Uhuk'
Bencana.
Baik heeseung maupun Jongseong hanya diam. Sebenarnya heeseung ingin sekali menjawab 'iya' tapi mengingat jongseong sedang marah padanyapun akhirnya urung.
"Kenapa diam? Kalian tidak mau?"
Keduanya masih bungkam, appa Yonggi dan eomma Jimin sampai keheranan. Bukan apa-apa, hanya saja Jimin ingin putranya merasakan bagaimana mengurus anak dengan suami yang dicintainya. Tentu saja menjadi impian semua eomma jika melihat anaknya bahagia.
"Kami akan berpisah dalam waktu dekat"
Deg.
Heeseung total menghentikan makannya. Apa yang dikatakan jongseong tadi? Jantung heeseung lagi-lagi berdetak terlalu kencang. Hatinya terasa sakit. Heeseung tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Tidak jauh berbeda dengan heeseung. Kini Yoongi Dan Jimin yang mendengar itu terkejut juga. Jika seperti ini Yoongi semakin yakin bahwa heeseung benar-benar tidak merawat jongseong dengan benar.
"Tidak, kami tidak akan bercerai" heeseung menyahut cepat.
"Maaf eomma, sepertinya aku akan tidur sebentar"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [end]
Fanfic[boyslove] #HEEJAY (tahap revisi) rasa sakit itu terbalas lunas, sekarang jongseong aman dalam dekapan tuhan. [[angst]]++wajib vote meski udah end! Original story by ;🍥ay_JEL0