Sudah beberapa hari aku berlatih hadroh dan mulai banyak undangan dari berbagai daerah, itu membuat ku merasa lelah karna hampir setiap hari latihan.
Dari tadi gus azmi terus saja menelfon ku, yaa... karna aku telat datang ke ruang latihan, sengaja aku telat datang.
"Assalamualaikum" ucap ku.
"Wa'alaikumsalam" jawab yang lain.
"Maaf gus saya telat" ucap ku.
Gus azmi hanya mengangguk, lalu ia pun mengasih kode agar aku duduk.
Aku hanya mengangguk dan duduk di pinggir aisyah.
Kini giliran aku yang sholawat, ketika aku melantunkan sholawat aku merasa suaraku berbeda.
Sepertinya gus azmi pun mendengar suaraku berbeda, ia pun langsung menatap ku sambil mengerutkan keningnya, ia mengasih kode agar semua rebana berhenti begitu juga denganku.
"Kenapa suaranya beda?" tanya gus azmi.
Aku hanya mengangkat kedua pundakku dengan membulatkan mataku.
"Kamu makan gorengan sama minuman dingin?" tanya gus azmi dengan tegas.
Aku hanya menyengir memperlihatkan gigi rapi ku.
"Kenapa?"
"Maaf gus lagian aku ngga bisa sehari minum yang dingin" ucap ku menunduk.
"Mulai besok kamu jangan minum yang dingin sama makan gorengan" tegas gus azmi.
"Nggih gus insya allah" jawabku.
Kini waktu menunjukkan pukul 16.23 aku dan aisyah baru pulang dari ruang latihan, aku di ajak aisyah ke supermarket yang di depan pondok.
"Kamu mau beli apa iz?? biar nanti aku yang bayar" ujar aisyah.
"Kenapa aisyah tiba-tiba baik?" tanya ku dalam hati.
"Eumm... ngga papa aku beli pake uang sendiri aja" tolakku dengan lembut.
"Udah ngga papa kamu beli aja apa yang kamu suka" paksa aisyah.
"Mau beli kesukaan aku gimana orang gus azmi larang aku buat beli yang dingin sama gorengan" jawab ku.
"Ngga papa lah sekarang jadiin terakhir aja kamu beli yang dingin sama gorengan"
"Eum... tapi aku takut gus azmi marah"
"Yah kamu jangan bilang sama gus azmi lah"
"Eumm... ngga deh aku ngga mau beli" tolak ku lagi.
"Udah ngga papa ini ambil aja" paksa aisyah sambil mengambil 3 kotak es krim dan 2 minuman dingin dan ia juga mengambil beberapa makanan ringan dan pedas itu.
"Udh syaa udahh.... aku ngga akan makan itu semua" ujar ku.
"Udhhh ngga papa ini terakhir kamu minum es sama yang pedes" ujarnya.
"Tapi sya..."
"Jangan ngebantah" aisyah.
Aku hanya berpasrah dengan aisyah.
Setelah membayar nya aku dan aisyah pun keluar dari supermarket dan aku kira, aku dan aisyah akan langsung nyebrang dan aisyah terus saja menggodaku untuk membeli gorengan, dan akhirnya ia pun membelinya.
Setelah usai aku dan aisyah pun kembali ke asrama.
"Ya allah syaa gimana kalo nanti kamu di marahin gus azmi"
"Udh di kasih tau kamu jangan bilang"
Di karnakan aku dan aisyah sedang halangan dan semua orang pun pergi ke mesjid, aku terus saja di paksa aisyah untuk menghabiskan es dan gorengannya, dan aku pun menurutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]
Ficção AdolescenteIzma lailatunnisa adalah seorang anak yang terlahir dalam keluarga sederhana, ia mempunyai cita-cita yang besar ya itu membahagiakan kedua orangtuanya. Azmi askandar ia adalah seorang gus yang terlahir dalam keluarga mewah, azmi pun salah satu pemud...