-"Sayang"

429 32 3
                                    

sudah dua minggu lebih Azmi koma, dan aku tak henti menangis, aku terus menemani Azmi.

Malam ini umma, ummik dan abah ada tapi mereka tidur, hanya aku yang terbangun dan menemani Azmi sedari tadi aku terus menangis.

"Mas... Bangunn yukkk, mas ngga kasian sama Izma? Mas tau ga seminggu yang lalu perut Izma sakit banget, ngga ada yang ngelusin perut Izma lagi, mas bangun yaa mas... Izma kangen sama mas" isak ku.

Aku pun mengelus perut ku yang cukup buncit "sabar ya sayang... Do'a in abinya biar cepet sembuh yaa" tangis ku.

Aku mengusap wajah dan kepala Azmi dengan lembut.

"Cepet sembuh ya sayang" bisik ku di telinga Azmi sambil menangis.

Aku pun menidurkan kepala ku di pinggir brangkar Azmi.

"Nduk..." seseorang membangun kan ku.

Aku mengerjapkan mataku dan melihat ternyata ummik.

"Ummik" sahut ku.

"Nduk kamu tidur dulu, Azmi biar ummik yang tungguin" ucap ummik.

"Ngga papa mik biar Izma aja yang jagain" ucap ku.

"Sayang kamu harus istirahat, kamu dari tadi nungguin Azmi, inget kamu harus jaga kandungan kamu, kamu ngga boleh kecapean" ucap ummik mengelus lembut kepala ku.

Aku hanya membalasnya dengan anggukan, lalu ummik pun menuntun ku ke brangkar kosong yang ada di pinggir Azmi.

Pagi ini aku sedang mendengarkan cerita bagaimana Azmi bisa tertabrak.

"Ini mba, waktu sebelum kejadian gua Azmi beli ini buat mba" ucap Hilman salah satu personil.

"Ya Allah mas Azmi" aku menangis sambil mnerima roti Maryam.

Yaa karna sebelum Azmi berangkat perfom aku bilang pada Azmi.

Flashback On.

"Mas nanti kalo mas ada jadwal di Yogyakarta aku mau titip roti Maryam boleh ga?" pinta ku.

"Iyah sayang tar mas beliin" jawab Azmi.

"Maksih sayangnya Izma" kekeh ku.

"Iyah sama-sama sayangnya Azmi" kekeh Azmi.

Flashback off.

Aku menangis sambil memegangi roti Maryam.

Di tengah kita bercerita tiba-tiba kita di datangi dua orang polisi.

"Assalamu'alaikum" ucap keduanya.

"Waalaikumsalam" jawab kita bersamaan.

"Selamat siang, maaf mengganggu waktunya, kita ke sini mau memberitahu bahwa orang yang menabrak saudara Azmi telah di temukan dan pelaku sudah ada di dalam tahanan, dan sang pelaku akan di tahan selama lima tahun penjara" jelas seorang polisi.

"Alhamdulillah ya Allah" ucap Hilman, Hudza dan Husni.

"Eumm maaf pak apa saya bisa ketemu sama orangnya?" pinta ku.

"Bisa, kalo gitu mba ikut dengan kita" ucapnya.

Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

"Mas Hilman... Saya titip mas Azmi dulu" ucap ku, Sengaja aku titipkan Azmi pada Hilman karna umma, ummik dan abah pulang dulu karna ada keperluan.

Sesampainya di kantor polisi aku langsung menemui orang yang menabrak Azmi.

Ternyata seorang bapa² yang menabrak Azmi.

Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang