setelah tiga minggu Azmi keluar dari rumah sakit akhirnya Azmi sudah sembuh hanya ada beberapa bekas luka di jidatnya.
Siang ini aku, Azmi dan Ahmad sedang belanja beberapa barang untuk di Mesir.
Yaa... Mesir, akhir pekan ini aku dan Azmi akan pergi dan diam di Mesir.
Sesampainya kita di mall kita hanya membeli beberapa peralatan untuk bayi.
"Dek... Kamu mau beli apa?" tanya Azmi pada Ahmad.
"Amad mau beli baju" ucapnya.
"Ya udah mau di mana belinya?" tanya Azmi.
"Karna mas Azmi yang beliin aku mau beli di H&M" ujar Ahmad.
Azmi menepuk jidatnya. "Emang kalo kamu sama ummik suka di mana belanja nya?" tanya Azmi sambil menuju ke H&M.
"Ya kalo sama ummik ke toko biasa" jawab Ahmad.
"Iyah baguss, jadi kalo nanti selama mas di Mesir kamu belanja nya ke toko aja sama ummik, tar kalo mas transfer uang buat kamu baru kamu minta anter mba Rara atau mas Noval ke mall" jelas Azmi.
"Iyahh mass" jawab Ahmad.
Usai kita belanja akhirnya kita memutuskan untuk ke MCD karna kita merasa sangat lapar.
Setelah perut kita kenya akhirnya kita memutuskan untuk langsung pulang karna hari sudah mulai malam.
Sesampainya di rumah aku dan Azmi langsung menuju ke atas, karna semua orang sepertinya sudah tidur, aku pun mengantarkan Ahmad ke kamarnya.
Tak terasa hari untuk keberangkatan kita kemesir telah deket besok subuh kita akan berangkat ke Mesir.
Malam ini di asshidiqiyah sedang mengadakan acara perpisahan antara aku, Azmi, keluarga dan seluruh santri asshidiqiyah
Aku dan Azmi berdiri di depan panggung dan santriwati menyalami tangan ku untuk tanda perpisahan, dan ada beberapa yang memberikan ku kado.
Begitu pun santri laki-laki pada Azmi hanya saja Azmi tidak di kasih kado.
Setelah semua santri bersalaman dengan ku dan Azmi kini aku dan Azmi sungkem kepada abah Iskandar dan kepada kedua orang tua kita.
Umma menangis begitupun aku.
"Sehat-sehat di sana ya sayang, jadi lah istri shalihah yang nurut sama suami." ucap umma.
"Aamiin umma, umma sama abah juga sehat-sehat di sini" ucap ku.
"Iyhhh nduk, umma sama abah sangat bangga sama kamu nduk" ucap umma dan abah sambil menangis.
Tubuh mungil ku pun di peluk umma dan abah.
"Sehat-sehat yaa cucu mbah" ucap umma mengelus lembut perut buncit ku.
"Aamiin" sahut ku.
Kini gantian aku pada ummik dana abah dan Azmi pada umma dan abah.
Tangis ummik langsung pecah ketika aku menghampiri nya.
"Sayang...." tangis ummik yang langsung memeluk ku.
"Ummik" tangis ku.
"Sehat-sehat di sana ya sayang, jaga kandungan kamu, makasih kamu udah kabulkan kemauan abah Iskandar" ucap ummik.
Aamiin mik, semua itu takdir dan Allah telah menyimpan rasa sayang dari mas Azmi untuk Izma" jawab ku.
"Kamu istri yang shalihah nduk, Azmi tidak salah pilih mencari istri, ummik juga tidak salah mendapatkan menantu shalihah sepertimu." ujar ummik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]
Novela JuvenilIzma lailatunnisa adalah seorang anak yang terlahir dalam keluarga sederhana, ia mempunyai cita-cita yang besar ya itu membahagiakan kedua orangtuanya. Azmi askandar ia adalah seorang gus yang terlahir dalam keluarga mewah, azmi pun salah satu pemud...