-Kuda

525 42 0
                                    

Kini adalah hari di mana aku dan gus azmi kembali ke asshidiqiyah, gus azmi pun membantu membawakan tas milikku.

Setelah berpamitan aku dan gus azmi pun pergi dan menuju pondok.

Di sepanjang jalan sepi hanya terdengar sholawat di sana.

Sebelum sampai di pondok aku dan gus azmi pun membeli oleh-oleh untuk yang di sana.

Setelah sekian lama di perjalanan akhirnya aku dan gus azmi sampai di asshidiqiyah pukul 20.23

Semua santri pun langsung heboh ketika mobil gus azmi memasuki gerbang pesantren.

Aku pun turun dari mobil dan gus azmi membawakan tas ku hingga asrama.

"Syukron gus" ucap ku tersenyum.

"Iyah sama-sama, kalo ada apa-apa bilang" ucapnya tegas.

Aku hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Saya permisi dulu assalamualaikum"

"Nggih waalaikumsalam" jawab ku.

Lalu gus azmi pun pergi, aku pun langsung masuk ke dalam.

"Assalamualaikum" ucap ku.

"Wa'alaikumsalam....." jawab mereka.

"Izmaaaaaaa......" teriak seseorang yang berlari ke arahku dan memelukku.

"Ya allah nazz...." ucapku yang merasa sesak.

"Ya allah iz aku rinduu banget sama kamu, gimana kamu sehat kan? soalnya kemarin aku denger kamu sakit" ujar nazwa.

"Sama aku juga rindu, alhamdulilah aku dah membaik, kamu gimana?" tanyaku.

"Alhamdulillah baik juga" jawabnya.

Aku pun bersalaman dengan syifa dan nazwa, tapi tidak dengan aisyah ia tidak ada di sana.

"Cieee di antar gus azmi" ledek nazwa menyenggol bahuku.

Aku tidak memperdulikan ucapan nazwa.

Aku pun menyimpan tasku di depan lemari.

"Iz kamu ngga bawa oleh-oleh apa buat aku sama mba syifa?" tanya nazwa mendekat ke arah ku.

"Bawalahh masa ngga" jawab ku terkekeh.

Aku pun mengambil beberapa oleh-oleh untuk mereka.

"Ya allah iz kamu tau aja aku lagi pengen bakpia" ucap nazwa sambil mengambil bakpia.

Sudah cukup lama aku, nazwa dan mba syifa mengobrol tiba-tiba ponsel ku pun bergetar pertanda ada notifikasi masuk, aku pun mengeceknya.

Gus azmi

Tidur izma sudah malam
  Ingat jaga kesehatan mu.

Aku yang melihat pesannya hanya tersenyum.

Nggih gus

Lailatuka syaidah

Setelah aku melihat pesan azmi yang itu, aku pun langsung mengunci ponselku, karna azmi mengucapkan selamat malam padaku.

"Ya allah kenapa dia kaya yang perhatian gitu ya akhir-akhir ini..." tanya ku dalam hati.

"Notif dari siapa iz?" tanya nazwa membuyarkan lamunanku.

"Bukan siapa-siapa, cmn notif lain aja" jawab ku sedikit gugup.

Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang