-Surga yang tak di rindukan

428 29 15
                                    

Sudah tiga bulan kita di tenangkan dengan kepergian Hasnah.

Kali ini aku dan Azmi akan pergi ke pantai, sesampainya di pantai aku langsung lari ke pinggir pantai.

"Sayanggg... Jangan lariii" teriak Azmi.

"Ayoo mass sini" teriak ku.

Di pantai sana sangat sepi, jadi aku merasa pantai itu milik aku dan azmi berdua.

Di tengah kita sedang santai di pinggir pantai sambil menikmati es kelapa, tiba-tiba aku dan Azmi mendengar suara seseorang yang berteriak.

"Mas... ada yang teriak" ujarku.

"Iyah mas juga denger" jawab Azmi.

Aku dan Azmi melihat sekeliling dan aku melihat ada seorang perempuan yang berdiri di arah barat.

"Mas itu orangnya" ujar ku.

Azmi hanya mengangguk, lalu aku mengajak Azmi untuk menghampirinya, lalu kita menghampiri perempuan itu.

Perempuan berambut pirang itu sedang mengandung, dan sepertinya aku mengenalinya.

"Assalamualaikum" ucapku.

"Waalaikumsallam" jawabannya sambil melirik ke arahku dan Azmi.

"Hasnah?" Kaget ku.

Hasnah tersenyum, "akhirnya kamu datang juga Azmi" ujar Hasnah.

Azmi terdiam bingung.

Ketika Hasnah ingin mendekati Azmi, aku langsung menghalangi nya.

"Jangan pernah kamu deketin lagi mas Azmi" ujar ku.

Hasnah menatapku sambil tersenyum sinis,"asal kamu tau Izma... Saat ini aku sedang hamil anak dari Azmi" celetuk Hasnah.

Aku terdiam sejenak, aku melirik ke arah Azmi. "Apa itu bener mas?" Tanya ku.

"Ngga sayanggg kamu percaya sama mas, mana mungkin mas ngelakuin itu semua" ujar Azmi.

Aku menatap sinis Hasnah, "kamu jangan asal omong yaa Hasnah, mas Azmi ngga akan ngelakuin hal itu pada perempuan lain" ujarku.

"Klo kamu ngga percaya gimana kalo kita chek aja?" Ujar Hasnah.

"Oke boleh" jawab ku.

Lalu Hasnah berjalan lebih dulu, lalu di ikuti oleh ku dan Azmi.

Sesampainya kita di dokter kandungan Hasnah langsung di chek dan dokter mengatakan bahwa Hasnah benar mengadung anak dari Azmi.

Begitu sakitnya hati seorang istri setelah mendengar bahwa suaminya menghamili wanita lain.

Aku dan Azmi pergi keluar rumah sakit, aku menangis tersedu-sedu, sesekali aku memukul dada Azmi.

"Kenapa massss? Kenapa mas lakuin itu sama Hasnah?" Tangis ku.

"Ngga sayang... Wawllahi mas ngga lakuin itu semua sama Hasnah" jawab Azmi menangis.

Aku tidak mendengarkan ucapan Azmi, aku langsung pergi meninggalkannya, walaupun ia mengejar ku tapi aku tetap pergi menggunakan taxi.

"Izma... Tunggu mas..." Ujar Azmi.

Tapi aku tidak mendengarkannya, lalu aku meninggalkannya di sana.

Lalu Azmi berusaha mengejar ku dengan menggunakan taxi juga, tapi di tengah jalan tiba-tiba macet dan Azmi memutuskan untuk turun saja di sana, setelah ia membayar ongkos nya, Azmi langsung berlari menuju apartemen nya.

Membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di apartemen.

Sesampainya di apartemen Azmi langsung mencari keberadaan Izma.

Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang