Pagi ini aku menemani Azmi yang sedang zoom meeting dengan santri, aku sudah menyiapkan beberapa cemilan dan dua minuman hangat, karna cuaca di Turki saat ini sedang sedang dingin.
Usai meet kita berdua memutuskan untuk makan siang.
"Mas kita mau makan sama apa?" tanyaku.
"Kita ke resto halal aja yuk" ajak Azmi.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan.
Sebelum kita keluar kita wajib memakai baju hangat.
Setelah itu baru kita berangkat menuju resto.
Sesampainya di resto ada banyak orang muslim dan ada beberapa orang non muslim.
Kita memilih tempat pojok, kita hanya memesan beberapa makanan dan minum yang ada di sana.
Setelah kita menghabiskan makanannya kita langsung memesannya lagi untuk di rumah, lalu kita pulang karna sebentar lagi waktunya sholat dzuhur.
Di sepanjang jalan aku terus saja menggandeng tangan Azmi dengan erat.
"Sayang kamu dingin?" tanya Azmi.
"Ngga terlalu, emang kenapa?"
"Tadinya kalo kamu dingin aku mau beliin kopi itu"
Aku pun melirik cafe yang di tunjuk Azmi, dan baru melihatnya saja aku sudah tertarik pada kopinya.
"Aduhh ko tiba-tiba dingin bangett yaa, jadi pengen kopi deh"
Azmi hanya terkekeh melihat ku. "Kamu bisa aja, ya udah sekarang kita beli" ajak Azmi.
"Duh... makin sayang deh sama suaminya Izma"ujarku terkekeh.
Azmi hanya mengelus lembut kepala ku.
Azmi memesan dua kopi, dan Azmi pun membeli kopi yang belum terseduh untuk stok di rumah.
Setelah membelinya kita langsung pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah kita memutuskan untuk sholat dahulu, usai sholat baru kita meminum kopi dan memakan yang tadi kita beli di luar.
Aku dan Azmi duduk di balkon kamar sambil menikmati sholawat.
"Mas..."
"Apa sayang"
"Mas... Dulu pas mas tau kalo aku ke Tarim perasaan mas gimana?" tanyaku.
"Yang pastinya mas sedih dan kamu tau awal mas sadar mas cari kamu karna mas khawatir sama kamu, dan ummik juga bilang sama mas kalo kamu pulang"
"Trus mas ngapain aja pas Izma di Tarim?"
"Ya... Mas makan, minum gitu deh intinya"
"Ishhh ko nyebelin yaa, aku udah dengerin serius juga" ketusku.
"Lah emang Iyah, kalo ngga makan sama minum mati dong mas"
"Lebih mati lagi kalo mas ngga nafas" kekeh ku.
"Kamu ini yaa bisa aja..." kekeh Azmi, sambil menggelitiki perutku.
"Aaaaa mas Azmi udahh... Geli... Hahaha"
Lalu Azmi menghentikan nya, aku menyenderkan kepalaku pada bahu Azmi.
Sesekali aku dan Azmi mengikuti sholawat yang ada ponsel.
"Mas... Nanti sore kita jalan-jalan yukk" ajakku.
"Iyah nanti kita jalan-jalan" jawab Azmi.
Usai sholat ashar kita langsung bersiap-siap untuk jalan-jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harta bukan pehalang untuk perasaan [END]
Fiksi RemajaIzma lailatunnisa adalah seorang anak yang terlahir dalam keluarga sederhana, ia mempunyai cita-cita yang besar ya itu membahagiakan kedua orangtuanya. Azmi askandar ia adalah seorang gus yang terlahir dalam keluarga mewah, azmi pun salah satu pemud...