*Spin-off My Baby*
[Maya] Agent 111
"apa yang salah dengan jatuh hati pada target sendiri?" ~AGENT 111~
[Radit Novaldy]
"Aku mencintainya dan ini bukan sekedar Obsesi...camkan itu!" ~MR.X~
Radit gagal menjadikan Zalina miliknya, ia tertangkap oleh a...
Gadis berkerudung merah pergi memasuki hutan mengunjungi neneknya dengan membawa sekeranjang roti dan berbekalkan lentera sebagai penerang. Namun di persimpangan jalan ia mencium aroma bunga, menuntunnya pada padang mawar merah yang indah di bawah sinar bulan. Di luasnya hamparan ladang mawar hanya terdapat satu pohon yang tumbuh di tepi jurang, kerudung merah melewati padang mawar dengan senang tanpa menyadari duri mawar menggores anggota tubuhnya. Kerudung merah duduk di bawah pohon rindang dengan senyum merekah di wajahnya, ia tidak mengetahui ada serigala lapar yang mengintainya dari dahan pohon.
"Ggggggrrrrrrrrr...." geram serigala dengan taringnya yang tajam meneteskan air liur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seigala itu sedang terlelap, indra pendengarannya mendengar gemerisik serta moncongnya mencium aroma darah segar memancing rasa laparnya. Darah itu tidak lain berasal dari kerudung merah. Kerudung merah mendengar suara geraman hewan dan melihat arah suara itu berasal, serigala besar berbulu hitam dengan taring yang mencuat keluar siap menerkam dirinya.
"Ggggrrhhhhhrrrr.." Serigala itu melompat ke bawah, dengan cepat kerudung merah memejamkan mata. Bunyi serigala yang menghantam tanah memasuki indra pendengaran kerudung merah, terdengar geraman dan kegaduhan yang memekakkan telinga diikuti suara lolongan kesakitan yang pilu.
Semilir angin membawa aroma darah, kerudung merah perlahan membuka matanya dan melihat hamparan padang mawar rusak terselimuti cipratan darah. Serigala hitam berdiri gagah dengan potongan kepala serigala coklat di mulutnya. Ia melihat ke arah kerudung merah dengan tatapan yang tajam dan berlalu membuang kepala yang berada di gigitannya ke jurang.
Serigala hitam itu melolong pada bulan.
" Aaaaaauuuuuu..."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semenjak itu kerudung merah selalu mengunjungi serigala hitam di tempat yang sama setiap purnama, ia tidak merasa takut meskipun serigala hitam berkali-kali melukainya. Lebih tepatnya ia terpesona dengan serigala hitam yang terlihat indah di bawah sinar rembulan, membuat kerudung merah melupakan tujuan utama ia pergi ke hutan. Melupakan nenek yang harus ia kunjungi, semua itu karena serigala hitam. Sedangkan sang serigala merasa bingung mengapa ia melindungi mangsa nya dan membunuh serigala lain. jangan tanya mengapa ia belum menghabisi kerudung merah. Kerudung merah yang selalu menemuinya saat purnama tidak membuatnya risih ataupun terganggu untuk itu dia selalu menunggu kedatangan kerudung merah di dahan pohon.
Tapi tidak dengan malam ini, kerudung merah tidak datang menemuinya. Kenapa? Pertanyaan itu terngiang ngiang serigala hitam merasa janggal, ia menyusuri hutan dan menemukan sobekan kain merah tercium aroma darah dari kain. Serigala hitam menggeram marah berlari menyusuri aroma dan menemukan sekelompok serigala yang mengelilingi tubuh kerudung merah yang bersimbah darah.
"Gggggrrrrawwww...." Serigala hitam menyerang sekelompok serigala, melampiaskan amarahnya hingga tidak ada satupun serigala yang dibiarkan hidup. Serigala hitam menghampiri tubuh kerudung merah, menempelkan dahi nya dengan dahi kerudung merah. Airmata serigala hitam menetes, ia menangis pilu. Dibawanya kerudung merah ke padang mawar, serigala hitam melolong pilu pada bulan. Purnama malam itu menjadi saksi bisu kematian serigala hitam dan kematian kerudung merah.
Ya serigala hitam terluka parah berbaring lemah di samping kerudung merah hingga maut menjemputnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tamat"
Aku menutup buku dan menatap sean yang sudah terlelap, kisah kerudung merah dan serigala terdengar tragis untuk dijadikan dongeng anak-anak. Andai saja kerudung merah tidak mencari dari mana arah harum itu berasal dan langsung menuju rumah neneknya mungkin ia tidak akan berakhir tragis. Aku tidak tahu harus merasa kasihan pada siapa antara kerudung merah yang jatuh cinta pada hewan buas yang sewaktu waktu bisa memangsanya ataukah serigala hitam yang jatuh hati pada makanannya hingga ia rela mati bersama.
"Such a bad ending"
***
Aku melambai pada ibu, ayah beserta anak anak lainnya. Ini adalah akhir dari piknik dan waktunya kembali pada kenyataan.