28

1.6K 140 14
                                    

Maya memandangi cincin yang melingkar di jari manisnya, cincin yang juga melingkar di jemari Juna. Ia teringat kejadian lima bulan lalu ketika Juna berhasil menemukan test kehamilannya.

Itu sama sekali tidak masuk ke dalam rencananya. Maya berencana cuti selama satu tahun, mengasingkan diri dimana tiada satupun yang mengenalinya. Hanya ia dan anaknya namun, ternyata rencana hanyalah rencana.

Flashback

"Karena aku mencintai mu..."..." Maya melepas pelukan Juna, Maya tidak berniat menerima pernyataan Juna. Ia hanya butuh pelukan karena ia sangat rapuh saat ini.

"Maaf, aku tidak bisa menerima mu dalam artian lebih dari sekedar teman. Tidak lebih dari atasan dan bawahan, Kamu tahu apa maksudku. bukan?"

"Aku tahu, Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku di sini. Aku di sini untukmu, dimanapun dan kapanpun kamu membutuhkanku." Juna menghapus bekas airmata di pipi Maya.

"Bisakah kamu membantuku?"Maya menatap penuh harap.

"Katakan saja."Balas Juna.

"Bantu aku menghilang."

Setelah itu Juna membantunya menghilang, tinggal berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Bukan tanpa alasan tapi bukan berarti ia menghilang karena malu akan kehamilannya.

Maya takut, Maya takut Radit menemukannya. Tujuh tahun bukanlah waktu yang lama untuk Radit keluar dari penjara.

Maya takut Radit mengetahui kehamilannya dan akan membunuh bayinya. Ancamnya Radit selalu terbayang-bayang di kepala, betapa bencinya ia jika Maya mengandung anaknya. Betapa anti nya Radit selalu mengingatkan Maya agar meminum pil kontrasepsi.

"Selalu minum pil kontrasepsi dan jika kamu hamil, aku akan membunuh bayimu dan membuat hidupmu sengsara."

"Hei."

Flashback off

"Hei."

"Ya?" Maya tersentak kaget, Maya menoleh ke kanan. Suara Juna membawanya kembali dari lamunannya. Juna berdiri membawa tas miliknya.

"Jangan terlalu banyak termenung! Sarapanmu ada di meja, jangan lupa minum susu. Aku sudah berbelanja untukmu seminggu ke depan, jika habis kau bisa meminta salah satu agent kepercayaanku untuk membeli lagi. Jangan melakukan pekerjaan yang berat, jangan terlalu rajin membersihkan rumah! Kamu hanya perlu bermalas-malasan saja! Jangan pakai pakaian tipis, nanti sakit! Jangan keluar rumah, bahaya! Jangan sapa siapapun! Jangan percaya siapapun! Jangan buka pintu untuk orang asing! Jangan lupa mengunci semua pintu! Jangan lupa selalu mengabariku Dua jam sekali!" Ujar Juna panjang Kali lebar.

"Baiklah-baiklah! Kau sangat cerewet! Aku bosan mendengar kata 'jangan' dari mulutmu! Aku bukan anak kecil, sebentar lagi aku akan menjadi seorang ibu!" Maya mengelus perut besarnya.

"Maksudmu anak kecil yang memiliki anak?" Juna tertawa menggoda Maya.

"Berhenti mengejekku!" Maya memukul pelan lengan Juna.

"Ingat ketukan ku? Tujuh ketukan baru kau boleh membukaan pintu!" Ujar Juna serius. Maya berdiri mengantar Juna ke depan pintu.

 Maya berdiri mengantar Juna ke depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AGENT 111 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang