AGENT 111 [TAMAT]

30

Radit duduk diam di ruangan miliknya, mengabaikan berkas-berkas yang harus ia kerjakan. Rasanya berkas itu kalah menarik dengan ribuan foto yang tertempel di dinding ruangannya.

Tujuh tahun mendekam di penjara membuat Radit semakin dingin. Hanya berbicara seperlunya.

Kini ia sudah menggantikan posisi kakeknya sebagai peminpin dari klan ekor naga. Dunia seperti ini bukanlah hal yang baru bagi Radit, semenjak kecil ia sering ikut menemani kakeknya dalam perkumpulan maupun rapat-rapat penting lainnya. Kakek tua itu bilang supaya Radit terbiasa menghadapi situasi yang sedemikian rupa.

Pencarian Radit terhadap Maya tidak pernah berhenti tapi Maya sering berpindah dari negara satu ke negara lainnya. Radit selalu kalah langkah dengan Juna, setiap kali orang suruhan Radit berhasil menemukan lokasi Maya Maka keesokan harinya mereka menghilang.

Radit hanya berhasil mengumpulkan foto-foto Maya, si bajingan Juna serta anak mereka.

"Aku akan menemukanmu ke mana pun kamu pergi, ke mana pun kamu berada Ay! Kita akan bertemu lagi."

Radit menyandarkan dirinya menikmati pemandangan potret yang tertempel di dinding, senyum Radit tersungging di wajah tampannya.

---

"Serigala hitam menggeram marah berlari menyusuri aroma dan menemukan sekelompok serigala yang mengelilingi tubuh kerudung merah yang bersimbah darah.

Gggggrrrrawwww.... Serigala hitam menyerang sekelompok serigala melampiaskan amarahnya hingga tidak ada satupun yang dibiarkan hidup. 

Serigala hitam menghampiri tubuh kerudung merah, menempelkan dahi nya dengan dahi kerudung merah. Airmata serigala hitam menetes ia menangis pilu, dibawanya kerudung merah ke padang mawar dan serigala hitam melolong pilu pada bulan.

Purnama malam itu menjadi saksi bisu kematian serigala hitam dan kematian kerudung merah.serigala hitam terluka parah berbaring lemah di samping kerudung merah hingga maut menjemputnya." 

Maya menutup buku dongeng yang ia bacakan untuk putrinya. kisah kerudung merah dan serigala terdengar tragis untuk dijadikan dongeng anak-anak tapi anaknya malah menyukainya.

"Andai saja kerudung merah tidak mencari dari mana harum itu berasal dan langsung menuju rumah neneknya mungkin ia tidak akan berakhir tragis." Ujar Cia putri Maya. Maya mengelus rambut hitam Cia dengan lembut.

"Mommy kenapa serigala hitam rela mati bersama kerudung merah?" Cia menoleh ke arah Maya.

"Maaf sayang, Mommy juga tidak tahu.Mungkin serigala hitam tidak bisa hidup tanpa kerudung merah." Jawab Maya asal.

"Time to sleep!" Maya mematikan lampu kamar, menyisakan lampu tidur untuk tetap menyala.

"No Mommy, Cia tidak bisa tidur." Cia menggeleng keras.

"Cia tahu kan kalau manusia itu butuh istirahat? Kalau tidak manusia akan mati kelelahan!" Maya menarik selimut yang di tendang cia.

"Seperti robot yang kehabisan batrai?" Tanya Cia