29

1.7K 143 8
                                    

"Dia bukan satu-satunya yang mencarimu ..."Juna menatap Maya dalam.

Juna membuka laptop miliknya, menghubungi dua kontak. Maya menatap bingung, Juna menggenggam tangan Maya.

"Kenapa lama sekali? Apa dia baik-baik saja..."Ucapan wanita itu terhenti tatkala ia melihat di layar tidak hanya ada Juna tapi ada Maya.

"OMG!" Ujar seorang pria yang baru bergabung.

"Aku tidak percaya itu, sayangku. Oh sayang, aku sangat merindukanmu! Apakah kamu baik-baik saja? Kamu tidak terluka di mana pun kan?" Wanita itu menangis kencang.

"Putriku yang cantik!" Ujar pria tua itu menahan haru.

"Putri?" Maya menatap Juna penuh bingung.

"Mereka adalah orang tuaku, orang tua kita." Jawab Juna.

"Tidak...tidak...apa maksudmu? Aku tidak punya orang tua, aku hanya punya Carl dan Ellie. Aku diabaikan, aku dibuang di depan Angel's home. Orang tua ku, mereka tidak menginginkan ku, itu sebabnya mereka meninggalkan aku." Maya menyangkal.

"Maafkan aku sayang!" Wanita tua yang mengaku orang tua Maya menangis mendengar penuturan putrinya.

"Kami sangat menyesal." Ujar pria tua.

"Kamu tahu itu? Benar bukan? Beraninya kamu?" Maya menatap marah pada Juna

"..." Juna terdiam.

"Kapan? Kapan kamu tahu?" Tanya Maya.

"Dari awal." Penuturan Juna membuat bahu Maya melemas.

Maya mengingat pertemuan pertamanya dengan Juna.

Flashback on

Sehari sampai di kota ia ditipu, tersesat, kehabisan uang dan tidak ada tempat tinggal merubahnya menjadi gelandangan.

Menjadi pencopet di malam hari dan menjadi buruh di siang hari.
Maya terpaksa menyamar sebagai pria hanya agar mendapatkan perkerjaan sebagai buruh, hanya karena perempuan dianggap lemah oleh karena itu mereka tidak menerima pekerja selain pria. Tidak masalah selama ia masih bisa menghasilkan uang untuk membeli roti.

Hingga suatu malam yang penuh bintang Maya dan identitasnya sebagai pencopet berjalan seperti biasa sama seperti malam malam biasanya.

Malam itu adalah malam yang berhasil merubah dirinya menjadi saat ini, peristiwa memalukan yang ingin ia kubur hingga inti bumi. Maya mencopet seorang pria, pria itu berhasil menangkapnya. Pria itu tertawa karena trik yang Maya gunakan tergolong kecil baginya.

Pria itu menawarkannya roti dari dompet yang tidak berhasil Maya copet, pria itu menawarkannya pekerjaan yang lebih baik Dan menghasilkan uang dengan cepat. Tanpa berpikir panjang Maya mengangguk, pria itu tertawa pelan.

Pria itu adalah Juna, Maya berhasil menjadi Agent. Itulah pertemuan pertama keduanya, dimana Juna sudah mengetahui siapa Maya sementara Maya tidak tahu siapa sebenarnya Juna.

Flashback off

"Tidak ada yang bisa kulakukan, kami harus melindungimu." Ujar Juna

"Tidak ada yang bisa kulakukan, kami harus melindungimu."

"Sepanjang hidupku aku pikir aku dicampakkan, tidak ada yang menginginkan keberadaanku bahkan orang tua kandungku sendiri. Aku berjuang sendirian tanpa tempat untuk bersandar, Dan sekarang kalian tiba-tiba muncul. Aku bahkan tidak tahu nama kalian atau wajah kalian dan sekarang aku bahkan punya Kakak? WOW! Aku tidak bisa berkata-kata! Kemana saja kalian saat aku sangat membutuhkan?" Ujar Maya meluapkan semua hal yang mengganjal di hatinya.

"Kakakmu berusia lima tahun saat itu, ibu hamil denganmu. Ayahmu dan aku adalah Agen rahasia saat itu, tapi saat kita menikah, kami ingin memberikan kehidupan normal kepada anak-anak kami. Jadi kami pensiun, semuanya berjalan dengan baik sampai aku memilikimu.

Musuh kita, mereka mengejar kita. Karena hal-hal yang kami sembunyikan dari misi terakhir kami. Ayahmu dan aku, kami berpisah mencoba menyembunyikan barang-barang itu. Tapi ayahmu tertangkap, malam itu kamu lahir.

Kakakmu membantuku melahirkan dirimu, Kami meninggalkanmu di depan rumah itu, keselamatanmu adalah yang utama. Aku harus kembali sendiri untuk menyelamatkan ayahmu. Sedangkan saudaramu aku titipkan ke salah satu agen kepercayaanku.

Kita berempat berpisah. Aku, ayahmu, saudaramu dan kamu. Kami tidak dapat menemui kamu karena tindakan kami dapat membahayakanmu. Kakakmu memutuskan untuk menjadi agen seperti kami, dia sangat ingin menjadi kuat agar dia bisa melindungimu. Dan sekarang mereka mendatangi mu, aku tidak tahu dari mana mereka mengetahui keberadaanmu . Mereka mencari sesuatu, item lainnya." Jelas Ibu Maya.

"Apa itu?" Tanya Maya

"Benda yang mereka dapatkan dari ayahmu adalah sebuah koper, benda itu adalah senjata nuklir. Tapi itu tidak bisa digunakan tanpa kode. Aku menanam chip yang berisi kode peluncuran di kaki kanan mu. Kupikir mereka sudah tahu 'itu' bersamamu selama ini, tetapi aku pikir mereka tidak tahu di mana tepatnya kode itu." Jelas Ibu Maya.

Maya memang memiliki bekas Luka di kaki kanannya, ia tidak tahu di kakinya tertanam kode nuklir.

"Kami pikir dengan tidak menemuimu mereka tidak akan tahu di mana kamu berada, tetapi kami malah menempatkan kamu dalam situasi yang sulit. Apalagi meninggalkan sesuatu yang berbahaya. Selama ini kami mendengar kabar tentangmu dari kakakmu, kami sangat senang ketika dia mengirim fotomu. Kami sangat merindukanmu, aku merindukanmu terutama ayahmu yang belum pernah bertemu denganmu." Mom menitikkan airmata.

"A-aku sangat merindukanmu..." Tangisan Maya pecah, Juna memeluk Maya erat. Mom dan dad ikut menangis terharu dengan pertemuan pertama mereka meskipun belum bisa memeluk secara langsung.

"Kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan kode peluncuran nuklir, jika mereka berhasil mendapatkannya, akan menjadi pemusnahan massal di bumi." Ujar Dad

Maya melepas pelukannya, mengangguk kuat. Maya rasanya masih terlalu sesak untuk mencerna fakta-fakta baru yang terjadi padanya dalam sekejap, tidak bisa tergambarkan bagaimana perasaannya saat ini. Maya menatap Juna, kini ia tahu mengapa Juna selalu overprotective padanya. Juna selalu ada ketika ia membutuhkan atau bahkan ketika ia merasa sedih dan kesepian. Pelukan Juna selalu berhasil menenangkannya.

Awalnya Maya tidak akan langsung percaya begitu saja dengan kenyataan saat ini tetapi Juna menunjukkannya berkas mengenai identitas orangtua mereka, berkas misi terakhir penyelamatan yang dilakukan orangtua mereka, berkas test DNA. Juna bilang ia berjaga-jaga jika saja Maya tidak percaya mereka berbagai DNA yang sama. Serta berkas Maya yang sudah diperbaiki Juna mengenai data dirinya.

Maya berbaring menatap langit-langit kamar motel.

"Jadi, saat kau bilang kau mencintaiku?" Maya menoleh ke arah Juna, mereka tidur terpisah di twins bed.

"Aku sungguh-sungguh, aku mencintaimu. Tapi sebagai kakakmu bukan sebagai kekasih tentunya. Tunggu...jangan bilang..." Juna menoleh ke arah Maya, Maya mengangguk.

"Ya, kupikir kau menyatakan cinta padaku sebagai seorang pria ke seorang wanita."

"Kamu pasti bercanda!" Juna tertawa.

"Jadi seperti apa ayah dan ibu..."

Malam itu menjadi momen dimana mereka pada akhirnya bertemu sebagai keluarga, Juna menceritakan tentang kenangan yang belum pernah Maya alami sebelumnya. Maya bertanya banyak Hal kepada Juna tentang bagaimana perangai kedua orang tuanya atau bahkan pertanyaan yang sama sekali tidak nyambung. Maya hanya ingin menikmati kebersamaan antara dirinya dan Juna, kebersamaan yang harusnya mereka dapatkan ketika mereka anak-anak.

***
21/12/21

Support me please
Vote+comment = ♥️♥️♥️

Yuk ramein yuk!

AGENT 111 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang