"Kau terlihat menakjubkan di atas sana." Bryan memainkan rambutku.
"Mulut mu sangat manis!" ujarku balik memuji dengan senyum palsu, percayalah hingga ikan bernapas menggunakan paru-paru pun aku tidak akan pernah mau dicium olehnya.
"Kau haus?" Ucapnya dengan ekspresi bergairah tapi terlihat menjijikkan paham kan apa yang kumaksud?
"Yeah, menari berputar dengan tiang membuatku haus." aku memasang wajah sensual seakan akan tergoda dengan kode yang ia berikan. Dom sudah memperingati modus Bryan menawarkan minuman yang sudah ia masuki kokain, yup Ia memasukkan kokain ke dalam tequila saat aku pura-pura tidak memperhatikan.
"Minumlah, Big D bilang ini adalah tequila terbaik disini."
"Betulkah?" aku pura-pura meneguk padahal tidak setetes pun sampai di ujung lidah. Untuk meyakinkan Bryan jika aku sudah dikuasai obat yang ia berikan aku berpura pura sangat bergairah. padahal kenyataannya aku membuang air laknat itu ke belakang disaat Bryan tidak melihat.
"Sepertinya kita butuh kamar sekarang!" Bryan tertawa lebar dan menggendong ku sedangkan aku berusaha menahan tawa di balik punggungnya. Ia membawaku memasuki mobil menuju hotel terdekat, dasar bajingan! Sekali bajingan maka tetap bajingan.
"Tangkapan yang bagus boss!" ujar driver.
"Aku tahu! Semua wanita itu sama! Sama sama gampang dan murahan! kau dapat memilikinya setelah aku dan beri tahu yang lain juga!" Nada sombong terdengar dalam ruang mobil yang sempit.
Sialan! Dia ingin menggilirku dengan bawahannya!
'Take my bullet and you'll death'
Pria jelek itu membawaku yang masih menggunakan bikini, setidaknya ia masih waras dengan menutupi tubuhku menggunakan Trench Coat miliknya. Perjalanan menuju kamar hotel seperti perjalanan menuju neraka bagiku meskipun aku belum pernah ke neraka. Bodyguard menunggu di depan pintu kamar, Bryan meletakkanku di kasur.
"Kamar yang bagus." ujarku.
"Tentu saja... yang paling mahal." Bryan menyombongkan dirinya dan tergesa-gesa membuka bajunya.
"Hei, ini terlalu biasa aku ingin sesuatu yang baru. Kita membutuhkan lilin dan borgol." rayu ku.
"Itu akan sangat bagus!" Mata Bryan berbinar bergairah. Dengan segera ia menelpon pihak hotel tidak lama berselang 'senjata' yang aku inginkan datang.
"Ini dia!" Bryan meraih tanganku untuk di borgol.
"Bukan untukku... itu untukmu."aku tersenyum lebar membalikkan keadaan dengan Bryan yang berbaring tidak berdaya.
Aku memborgol kedua tangannya ke ujung kasur dan berlaku pada kedua kaki nya.
"Wow...kau wanita liar yang menggoda." Bryan tidak sabar dengan aksi percintaan gaya baru yang belum pernah dia coba. Nyala api lilin yang mulai meleleh terpantul di bola mata bryan. Aku menaiki tubuh bryan dan duduk di atas perutnya tidak lupa lilin yang kupegang erat bak iblis memegang tongkat saktinya.
"Apakah kamu siap sayang?" Tanyaku dengan wajah menggoda.
"Ya ... lakukan hehehe." Bryan terlalu bersemangat bahkan prajurit kecilnya bangun. Ku teteskan cairan lilin ke telapak tangannya.
"Aduh.. aduh.. ahh.. panas sekali." tubuh bryan tersentak kaget ketika cairan lilin panas menetes di atas telapak tangannya namun ia mencoba tersenyum menikmati. Melihat Bryan kesakitan menjadi hiburan yang menarik bagiku, kita lihat sampai mana senyumnya akan bertahan. Tetesan itu menjalar hingga lengannya.
"Aw... kau sangat seksi...aku tidak sabar memakanmu!"
"Em...em...em...belum saatnya sayang." aku menggeleng geleng dengan wajah tanpa dosa.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT 111 [TAMAT]
Romance*Spin-off My Baby* [Maya] Agent 111 "apa yang salah dengan jatuh hati pada target sendiri?" ~AGENT 111~ [Radit Novaldy] "Aku mencintainya dan ini bukan sekedar Obsesi...camkan itu!" ~MR.X~ Radit gagal menjadikan Zalina miliknya, ia tertangkap oleh a...