Kupercepat langkahku menaiki tangga menuju rooftop sebelum mereka sadar, cukup satu putaran tangga menuju rooftop. Tepat setelah kaki ku menapak anak tangga terakhir, pintu tangga darurat terbuka menampilkan kepala pengawal dan anak buahnya.
"Dia di atas!" Sayup kudengar mereka menyadari keberadaanku.
Hentakan sepatu menaiki tangga menuju ke arahku, dengan segera kubuka pintu menuju rooftop. Ternyata tidak butuh waktu yang lama bagi mereka mengepungku hingga terpojok di rooftop.
"Tidak ada tempat untuk lari jalang!" Ujar kepala pengawal
"Menyerahlah!" Sambungnya
"This is aplha, requesting back up!"
"Target sudah terpojok di rooftop."
Aku mundur perlahan dan menaiki tembok gedung, melambaikan tangan tanda selamat tinggal dan menjatuhkan diriku.
"Sial! Dia melompat dari gedung!" Para pengawal tidak melihat apapun di bawah gedung, tidak ada tanda tanda orang yang tewas melompat dari atap.
"Kuulangi! Target melompat dari atap gedung! Temukan dia hidup ataupun mati!" Kepala pengawal dan anak buahnya pergi menuruni tangga dan berpencar mencari ke seluruh gedung hotel. Aku berdiri di pijakan kecil tepat di bawah balkon kamar, dengan perlahan melompat ke balkon dibawah ku.
"Dom! Jendela yang mana?" Bisikku
"Tiga jendela di bawahmu, jendela sebelah kanan" balas dom
Dengan sigap aku menuruni balkon menuju tiga lantai, tenang saja aku sudah terlatih memanjat bagunan. Tidak perlu khawatir akan itu. Tepat ketika aku mendarat di balkon kamar dengan cepat ku dorong jendela.
"Aduh... sialan! Salah jendela dom!" Sepasang kekasih dengan jarak usia cukup jauh tengah bercinta dengan posisi menempel di dinding bak cicak kawin. Sontak keterkejutan tidak dapat terhindari. Dengan canggung aku membungkuk meminta maaf dan menunjuk jendela hanya memberi tanda pada mereka aku akan pergi agar mereka bisa melanjutkan aktivitas intim yang tertunda.
Aku pergi menuju balkon dan segera menutup jendela.
"Kau yakin berada di jendela yang benar kan?""Tentu saja! Tiga jendela di bawahku, jendela sebelah kanan!" Kesal ku
"Pantas saja salah! Jendela yang kumaksud berada di sebelah kirimu!"
"Sialan kau dom! Kau bilang kanan!"
"Aku lupa bilang padamu! Kanan ku adalah kiri mu! Paham kan!"
Aku memutar bola mataku kesal dan melompat ke balkon sebelah kiri ku.Kamar kosong dengan troli cleaning service, kuambil seragam pembersih dan mengenakannya. Aku mendorong troli dengan santai melihat pengawal lalu lalang memeriksa setiap kamar. Aku turun menggunakan lift khusus menuju lobby dan menyelinap ke ruangan khusus karyawan hotel.
Office boy menyerahkan jaket jeans dan rok mini tidak tertinggal wig hitam berponi serta kacamata kotak. Dia keluar menggantung kartu do not distrub di ganggang pintu meninggalkanku mengganti pakaian.
Setelah selesai kuambil ponsel Bryan meletakkannya di saku. Keluar menggunakan pintu khusus karyawan yang tersambung dengan gang kecil di samping hotel tidak lupa kubuang trench coat milik Bryan di tempat sampah. Tunawisma memandangku tanpa berkedip. Aku melangkah keluar membaur dengan keramaian time square.
"Target memakai jas hitam dengan rambut pirang! Aku butuh dia hidup-hidup!"
Kepala pengawal dan anak buahnya berdiri di depan pintu masuk hotel, ia mengarahkan anak buahnya untuk mencari keberadaanku."Kami menemukan jas nya.!" Pengawal yang memeriksa menemukan tunawisma menggunakan trench coat.
"Cepat temukan dia!" Perintah kepala pengawal menyebarkan anak buahnya membelah keramaian.
"Mereka di belakangmu!"
"Kurasa aku melihatnya! Hentikan perempuan itu!" Setelah itu kurasakan tangan di bahu kananku memaksa ku berhenti
"Excuse me..." pengawal itu melihat ku dengan seksama
"무슨 일이야 새끼야!(What's wrong asshole!)당신은 죽고 싶어? (You wanna die?)"
*Museun il-iya saekkiya! Dangshin-eun juggo sip-eo."Maaf, aku pikir kamu orang lain"
"Itu bukan dia! Terus cari!"Pengawal itu pergi menjauh.
"Aku berhasil keluar." bisikku.
"Wow...kupikir kau tidak menguasai bahasa korea." Dom tertawa.
"Tadinya tidak tapi setelah menonton drama korea yah, kupikir tidak ada salahnya menambah bahasa bukan?" Aku tersenyum riang.
"Kau sudah menguasai 7 bahasa ditambah bahasa korea berarti kau menguasai 8 bahasa! Luar biasa agen 111!" Goda Dom
"Aku masih dibawahmu Dom! Berhenti merendah untuk meroket! Aku tahu kau sudah menguasai 11 bahasa!" Dom terlalu sering membuatku melakukan Rolling eyes, jika mataku bermasalah maka ia yang pertama kali kudatangi!
"Ahh kau ini sangat tidak peka! Kau tidak mau memujiku?"
"Akan ku kirimkan kucing kerumahmu nanti!"
"Fantastis seperti biasa! Mobil jemputanmu berada di ujung jalan dua blok di depanmu"
"It'll take you back to the headquarters and thank's for the cat!" Bisa kubayangkan wajah sumringan bahagia Dom pria (cukup) tampan dengan tubuh bertato pecinta kucing.
Benar benar definisi 'Hard as a rock but soft as a hello kitty'
Aku memasuki mobil yang melaju sedang melewati hiruk piruk timesquare NYC.
Mission Complete
***
Jumat, 20 Agustus 2021Hope u like it
Support me please
Like + comment😘

KAMU SEDANG MEMBACA
AGENT 111 [TAMAT]
Romance*Spin-off My Baby* [Maya] Agent 111 "apa yang salah dengan jatuh hati pada target sendiri?" ~AGENT 111~ [Radit Novaldy] "Aku mencintainya dan ini bukan sekedar Obsesi...camkan itu!" ~MR.X~ Radit gagal menjadikan Zalina miliknya, ia tertangkap oleh a...