Epiloge

1.6K 219 44
                                    









3071



Seperti sebuah mimpi sion kembali terbangun dengan keringat di dahinya.  Dia terus saja bermimpi tentang pria barambut pirang namun tidak pernah bisa melihat wajahnya. 

"Baka!  Cepat bangun kau mau kesiangan! " tsukishima yang menendang pintu kamar sion dengan kalinya.  Wajah sion seketika berubah datar melihat kakak nya yang satu ini. 

"Baka aniiki!  Pergi sana mengganggu kesananganku saja " kata sion

"Hah!  Sudah siang kau mau jadi apa?  Soka soka kau sepertinya cocok jika menjadi tukang pungut bola di tempatku bagaimana? " tanya tsuki yang membuat kepala sion naik darah.

"Ahhj!!!  Kuso baka tomo!  SHINE!! " sion melempar bantal dengan cepat tsuki menghindar dan melempar balik bantal hingga mengenai wajah sion.

"Ahahahahahah....  Kau mirip simpanse saat marah sion wahahahhaha...  Astaga perutku " tsuki langsung keluar meninggalkan sion yang masih meredakan amarahnya.  Memiliki kakak idot dan suka menebar garam di mana - mana membuat sion sering kali harus menahan diri agar tidak melempar kakaknya sendiri ke planet lain.  Pantas saja kageyama teman kakaknya sering naik darah setiap kali berdua atau bertemu dengan kakaknya. 











Skip


At school

"Sion-chan " ruri memeluk sahabatnya ini, seperti hari - hari biasa mereka jalan bersama.  Kehidupan yang cukup normal tidak ada masalah sama sekali. 

Namun sion entah kenapa setiap melewati beberapa tempat di sini dia sering merasa pernah ada di sana dan melakukan sesuatu.  Dia juga bertanya pada teman - temannya namun jawaban nya sama mereka tak tahu.

"Memikirkan soal de javu?  " tanya zen

"Kau terlaku berfikir keras sion-chan " kata gen yang makan dango

"Mungkin hanya mimpi yang kebetulan menjadi nyata " kata tsukasa

"Itulah de javu! " kata kohaku memukul lengan tsukasa.  Namun semuanya tidak memuaskan pertanyan dan rasa penasaran sion soal de javu yang dia alami. 










Taman mereka duduk dengan tenang sambil makan siang.  Senku juga terus memperhatikan sion yang termenung sambil mendengarkan lagu.  Senku tahu jika sion memiliki ingatan yang kuat tidak seperti gen, tsukasa dan zen yang tidak terlalu peduli karena tidak memiliki ikatan apapun pada dunia itu. 

Beda dengan sion yang memiliki ikatan hingga jatuh cinta pada mikey.  Senku menghelah nafas dia juga bersyukur karena sudah menghilangkan ingatan sion.  Tak bisa di bayangkan bagaimana galaunya sion jika saja mengingat mikey. 

"Ma ma kau hanya bermimpi biasa lagian hidupmu memang selaku saja begini.  Sudah 1 tahun kau galau hanya karena merasa de javu!  Cha bagaimana kalau kita makan niku!  Aku yang bayar " kata senku

"YOSHA!!!! " teriak semuanya















Pulang sekolah senku menepati janjinya dia mengajak sipn dan yang lain untuk pergi ke tempat BBQ.  Sion juga sedikit lupa tentang mimpi nya yang membuat nya resah. 

"Paman kami pesan 10 porsi daging ya sayutnya juga " teriak kohaku

"Ehe?  Zen kau jadi menyatakan cinta pada rura? " tanya kohaku

"Ahahahha...  Kohaku kenapa kau bilang aku jadi malub" kata zen dengn wajah bodohnya.  Dia sangat malu soalnya belum di jawab oleh rura si anak kelas satu yang menjadi idaman zen.  Ternyata dia sudah pindah hati dari sukia ke rura. 

Isekai! || tokyo revengers ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang