CHAPTER 03

131K 15.5K 1.9K
                                    

Happy Reading...

Jangan lupa Vote dan Komen nya 😍

𝓣𝓱𝓪𝓵𝓲𝓽𝓪'𝓼 𝓦𝓸𝓻𝓵𝓭

Thalita turun dari mobil Adipati yang berhenti di persimpangan. Ya, Adipati benar-benar menurunkan dia di sini. Lebih memilih Shenina untuk ia bawa ke parkiran. Thalita tersenyum miris, menekan dada nya yang berdenyut sakit tiap kali Adipati lebih memilih Shenina.

Dengan langkah lunglai, Thalita berjalan menuju sekolah yang berjarak 500 meter dari tempatnya di turunkan. Baru beberapa langkah, Thalita mendengar suara motor besar mendekat kearah nya. Thalita menoleh, mendapati lelaki bermotor besar dengan helm full face yang terpakai di kepalanya.

Dari mata hitam legam itu, Thalita tahu lelaki yang tadi sempat bertatapan dengan nya di lampu merah adalah lelaki sama, yang sekarang menetap datar kearah nya.  Arion Mahatma Hagam.

Lelaki yang bulan lalu, membantu Thalita melepas stiletto nya, lelaki yang bulan lalu mengantar nya pulang karena Thalita tidak enak hati jika harus di tunggu Arion selagi dia mengunggu Taksi.  Akhirnya, hari itu Thalita di antar oleh Arion.

Dan setelah kejadian itu, aneh nya pertemuan Thalita dengan Arion sering terjadi. Seperti berpapasan saat akan masuk gerbang sekolah, atau tanpa sengaja mata mereka bertatap saat mereka jalan berlawanan arah di koridor, pun saat di kantin, rasanya Thalita melihat Arion di mana-mana.

Dan saat mata mereka saling bertemu, Thalita akan tersenyum pada lelaki itu.  Awalnya, ia tersenyum sungkan karena merasa tatapan Arion yang terlalu intens tapi tajam kepadanya sangat membuatnya sedikit risih, tapi lama-kelamaan Thalita sudah terbiasa dengan tatapan itu.

Sebenarnya bukan tidak nyaman, tapi Thalita merasa sedikit salah tingkah ketika Arion menatapnya lekat seperti itu. Pernah suatu hari, Thalita memergoki Arion yang sedang menatap kepadanya, tentu Thalita salah tingkah, namun karena tidak tahu harus berbuat apa akhirnya Thalita hanya tersenyum, senyum tulus yang ia berikan kepada Arion.

Namun hal lucu malah terjadi, tepat ketika dia tersenyum, malah Arion yang terlihat salah tingkah. Lalu membuang muka ke arah lain. Tidak pernah sekalipun Arion membalas senyum Thalita.

Sejak kejadian itu lah, saat mata nya dan mata Arion bertemu. Maka Thalita akan dengan sengaja memamerkan senyum, dan bingo! Arion akan langsung mengalihkan tatapan dari nya. Thalita sempat berpikir, apakah senyum nya sungguh menakutkan sehingga Arion selalu menghindar? Ck, lelaki itu …, sedikit menggemaskan.

Kembali saat ini, Thalita menatap pada mata tajam hitam legam itu. Yang di tatap balik oleh pemiliknya.

"Naik!" Titah Arion saat motornya dan langkah Thalita sama-sama berhenti.

"Siapa ya?" tanya Thalita, entah keberanian dari mana ia bisa mengajak lelaki kutub itu bercanda. Candaan garing yang membuat bola mata Arion berputar dibalik helm full face nya. Tanpa sadar Thalita terkekeh melihat itu.

"Tujuh menit lagi bel masuk, naik atau lo emang mau berdiri di depan tiang bendera." Peringat Arion dengan suara tegas. Suara Arion itu, rendah, berat sedikit serak.  Ah pokoknya nyaman sekali terdengar di telinga Thalita.

Thalita mengangguk kemudian naik keatas motor Arion dengan berpegangan pada kedua bahu kokoh lelaki itu. Thalita berdecak, saat melihat rok nya yang memang sudah pendek bertambah pendek saat dirinya duduk.

THALITA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang