CHAPTER 35

136K 15.3K 4.3K
                                    

Haaiii...

Jam berapa kalian baca ini?

Peringatan : Ada adegan kissing. Yang gak nyaman boleh lewat aja Narasi yang aku kasih bintang lima di atas nya ya ^^

Happy Reading...

Jangan lupa Vote dan komen Cil!

***

Thalita sedang menatapi undangan di tangan nya. Itu adalah udangan untuk birthday party sweet seventeen Arion yang dikirim oleh Anita langsung.

Ya Anita. Bukan Arion.

Tapi, Thalita tetap akan datang kesana. Tentu saja untuk menemui Arion yang sampai saat ini masih saja mengabaikan Thalita. Bayi besar itu benar-benar menggerus habis kesabaran Thalita.

Jika Arion pikir Thalita akan menyerah, maka lelaki itu salah besar.

Jika Adi saja yang selama satu tahun berengsek dan menyakiti hati nya begitu parah bisa Thalita perjuangkan, apalagi Arion.

Lelaki itu adalah penyelamat hidupnya, Thalita tidak bisa kehilangan Arion lagi. Maka, gadis itu tidak peduli, sekalipun kini Arion sudah punya pacar, akan tetap Thalita kejar.

Maka dari itu, kini Thalita sedang memilih-milih gaun dari foto yang di kirim oleh designer langganan nya. Dia ingin tampil cantik untuk Arion  malam ini. "Heh yang ini bagus gak?" tanya nya sambil melempar ponsel tepat pada paha Shenina yang duduk selonjoran di bawah nya.

Shenina menoleh dengan tatapan bengis. "Lo ih!" gadis itu mendesis menahan geraman kesal. "Nih yang ini!" katanya setelah berkutat beberapa menit untuk memilih gaun anggun untuk Thalita. "Mau ke mana lo?"

"Ke Party Arion," Thalita menjawab sambil bangkit dari rebahan.

Shenina mendengkus. "Ganggu pacar orang mulu lo!"

Bibir Thalita berkedut kesal mendengar itu. "Ngaca lo pelakor!" makinya gemas. "Gue gini tuh karena gaul ama lo. Lama-lama nular tuh sipat pelakor lo sama orang-orang terdekat."

Shenina terkekeh. "Sikat aja lah kalo cowok nya modelan Arion mah. lagian salah lo juga sok jual mahal, pake nolak segala."

Thalita menerjang Shenina, mencekik longgar leher gadis itu dari belakang sampai kedua nya terjungkal di sofa yang untungnya lebar. "Angela gila! Lepas!" Shenina memekik keras "Heh anjir! Anak gue Ngel kegencet entar!"

Thalita mendengkus lalu melepas cekikan nya. "Heh lo apa-apaan memunah!" Cecar Shenina saat sudah berdiri menatap Thalita yang kembali rebahan santai. "Gue ngomong apa ada nya! Lo terlalu banyak mikir! Giliran Arion udah di ilang, baru ngejar."

"Gue cuma butuh waktu karena gue masih trauma. Dan kalau lo lupa, lo sama si bajingan yang bikin gue kayak gini!" Balas Thalita sambil melempar bantal pada Shenina.

"Jadi lo takut di selingkuhin lagi?"

Thalita mengedikan bahu cuek. "Manusia gak bisa di percaya Shen. Mereka berubah dengan cepat."

"Tapi Arion bisa Ngel. Gue saksi nya." kata Shenina serius. "Lo pikir gue gak tahu, Arion itu cowok yang naksir lo dari kecil? Gue tau Ngel, dia cowok yang sering datang ke panti buat ketemu lo. Gue juga tahu, pas SMP dia selalu ikutin lo. Bahkan sampai sekarang pas kita SMA."

Thalita termenung. "Gue tahu Ta, gimana sabar nya Arion nunggu lo buat ingat sama dia." kata Shenina lagi. "Dia setulus itu cinta sama lo, dan bisa-bisa nya lo nolak dia?"

"Gue gak nolak Shen."

"Tapi lo juga gak nerima." Sahut Shenina dengan pongah. "Jangan sampai lo nyesel Ngel. Kejar sekarang, bilang kalau lo juga sayang sama dia."

THALITA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang