Heeyyy!
Kaget gaaakkk?
Happy Reading...
Jangan lupa Vote dan Komen 😍
•••
Sesuai janji nya, Thalita menemani Arion untuk terapi kaki. Tepat pukul depalan pagi gadis itu sudah sampai di lobi utama rumah sakit. Hari ini, dengan kuasa Bapak Hagam pemilik sekolah nya, Thalita bolos sekolah tanpa di tanyai guru.
Sedang menunggu sebelah lift kanan terbuka, suara denting dari lift yang kiri membuat gadis itu menoleh. Mendapati Adipati berjalan dengan Lusi, ibu nya. Agaknya, lelaki itu juga menyadari keberadaan Thalita karena sekarang, Adi mengayun langkah kearah nya.
Tangan besar Adipati terlalu cepat bergerak saat tahu-tahu sudah ada di puncak kepala Thalita, mengusak nya dengan pelan, lembut, tapi gemas sekaligus. Thalita menatap heran pada tunangan nya itu. "Kok baru kesini?" adi melempar tanya di iringi senyum lebar.
"Masalah emang?"
Adi tersenyum masam, akhir-akhir ini Thalita sangat ketus dan selalu berbicara sinis kepada nya "Aku udah mau pulang ini," beritahu Adi. Kondisi nya memang tidak parah, hanya cedera lengan kanan dan kening sobek sedikit. Kemarin Adi di rawat, karena kebetulan, dirinya memang sedang di bawah pengaruh alcohol, dimana tubuh nya kehabisan energi.
"Bawa apa?" tanya Adi saat Thalita tidak menanggapi ucapan nya.
"Nasi goreng," ucap Thalita "Buat Arion." Gadis itu melanjutkan, membuat senyum Adi meredup.
Lift pilihan Thalita akhirnya terbuka, sebelum benar-benar masuk, Lusi sempat menghentikan nya dan berpesan agar Thalita hadir di acara anniversary yang akan di selenggarakan sabtu malam, yang artinya dua hari lagi. Dengan berat hati Thalita mengangguk, menyanggupi undangan itu untuk hadir.
Dengan semangat, Thalita membuka pintu kamar inap Arion. Begitu masuk, ia bisa melihat Arion yang sudah siap di kursi roda nya dengan suster di belakang. Ada Anita juga yang sempat menyapa nya tepat di pinggir lelaki itu. "Udah sarapan belum?" tanya Thalita sambil memamerkan paperbag nya ke atas.
"Udah," Anita menjawab "Makan bubur tadi.
Thalita mengangguk, hendak menyimpan Tupperware itu namun urung saat Arion menghentikan nya "Biar gue makan sekarang," ujar nya membuat Thalita menyeringai senang.
Anita geleng kepala, padahal, tadi saat makan bubur yang baru separuh dari mangkuk, Arion sudah mengeluh kenyang. Tapi lihatlah, lelaki itu kini tengah makan dengan lahap di suapi Thalita "Bunda duluan kalau gitu ya, Tata tau kan ruangan terapi nya?" Thalita mengangguk sebagai jawaban.
"Semangat terapi nya!" ucap Thalita saat suapan terakhir masuk dalam mulut Arion. Gadis itu mengacak gemas puncak kepala Arion, membuat lelaki itu mendengkus sambil menepis pelan tangan Thalita "Loh, kenapa?"
Arion berdeham. "Gue bukan anak kecil," ucapnya. Sebenarnya, Arion selalu kesal saat Thalita mengusak kepala nya atau bahkan mencium pipi nya dengan gemas. Arion merasa, dirinya sudah dewasa, tidak seharusnya Thalita mencium nya seperti anak kecil.
"Loh, memang siapa yang bilang Arion anak kecil?" Thalita bertanya sambil memposisikan dirinya berlutut di depan Arion yang duduk di kursi roda "Arion udah gede kan," gadis itu terkikik geli melihat raut wajah Arion berubah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
THALITA'S WORLD (SELESAI)
HumorSEGERA TERBIT - PART LENGKAP HIDUP THALITA JUNGKIR BALIK! Tiga bulan yang lalu, seorang Thalita Sasmitha Andan masih itik buruk rupa. Walau dirinya kaya, tapi selalu di hina. Walau dirinya cerdas tapi selalu di tindas, walau dirinya cantik tapi sela...