CHAPTER 17

135K 16.1K 4.6K
                                    

Hai...

Ada yang nunggu?

Maaf ya baru up, akhir-akhir ini masih sibuk sama naskah Arunika soalnya 😬

Jam berapa kalian baca ini?

Happy Reading...

Jangan lupa Vote dan komen 😍

𝓣𝓱𝓪𝓵𝓲𝓽𝓪'𝓼 𝓦𝓸𝓻𝓵𝓭

⚠️ WARNING 18+⚠️

"Hai Ta," sapaan dengan suara canggung itu membuat atensi Thalita yang sedang berpura-pura membaca novel teralih, pada dua gadis yang muncul dari balik pintu kamarnya. Nadine dan Selia tersenyum kearah nya yang di balas dengan senyum oleh gadis itu.

"Gimana keadaan lo?" Selia, gadis berwajah jutek itu bertanya setelah duduk di pinggiran kasur tepat di samping Thalita yang berbaring. Menatap perihatin pada Thalita yang diam saja "Maaf gue baru jenguk kesini. Habis lo gak ijinin kita berdua buat jenguk lo di rumah sakit."

Thalita mengangguk dengan seutas senyum tipis "Waktu di rumah sakit keadaan aku gak stabil, jadi emang gak mau di jenguk siapapun." Jawab nya, lalu Thalita memiringkan wajah, mengintip Nadine yang tersembunyi di balik badan Selia "Nad," sapa nya.

Nadine tersenyum kecil "Lo udah baikkan?" tanya nya.

Thalita mengangguk. Mata bundar  nya menatap gelagat Nadine yang terlihat tidak nyaman "Nad, are you okay?" Nadine mengangguk kaku. Dan Thalita, tidak bertanya lagi. Namun dalam hati ia tahu pasti, ada yang tidak beres dengan Nadine.

"Ta, gue.. gue, gue ikut sedih atas apa yang udah terjadi sama lo," Thalita menunduk. Memerhatikan tangan nya yang di genggam erat oleh Selia "Lo pasti ketakutan, maafin gue gak ada disana saat lo butuh."

Thalita mengangguk sambil mengangkat kepala. Mata nya bertatapan dengan mata Selia yang menatap nya sedih. Tapi kali ini, ia tidak akan tertipu lagi "Enggak apa-apa. Lagi pula aku udah terbiasa sendiri," jawab nya berhasil membuat kedua teman nya bungkam untuk beberapa saat.

"G-gue juga minta maaf ya," Nadine ikut bersuara. Mengungkapkan maaf nya yang hanya sekedar kata.

"Kalau Arion, gimana kabar nya sekarang?" tanya Selia lagi "Gue dengar dia lebih parah dari lo."

"Masih belum ada perubahan," sahut Thalita "Tapi dia pasti bangun kok, dia pasti sembuh."

Selia mengangguk-angguk "Tega banget Daniel, Alex sama Seno. Gue gak nyangka mereka bertiga bisa berbuat hal keji begitu. Gue dengar mereka juga gak jadi di tuntut, kasus ini di hentikan karena lo sebagai korban sudah ngasih maaf. Gue heran, kok lo bisa maafin orang kaya begitu Ta?"

"Terus emang aku harus gimana?" Thalita bertanya dengan kedua alis terangkat.

Selia mendengus "Lo harus nya tuntut mereka. Jeblosin mereka ke penjara selama mungkin. Biar jera."

"Tapi itu gak adil buat aku dan Arion." Ucap Thalita membuat Selia dan Nadine menatap gadis itu dengan bingung. Seketika mereka merasa suasana menjadi tegang kala melihat mata Thalita berubah tajam "Nyawa di balas nyawa" thalita berdesis "Mata di balas mata, gigi di balas gigi. Di penjara gakkan buat mereka ngerasain apa yang aku rasa. Mereka har---" lalu gadis itu berhenti.

Tangan nya yang sejak tadi terkepal erat mulai mengendur, lalu Thalita tertawa kecil kala melihat kedua teman nya terhenyak dengan wajah pucat "Aku bercanda," katanya "Aku udah maafin mereka kok."

"Semudah itu?" tanya Nadine.

Thalita mengedikan bahu acuh sembari memainkan jari-jari lentik nya "Selama mereka mau mengakui kesalahan mereka dan mau minta maaf dengan sungguh-sungguh. Aku pasti maafin kok." Katanya dengan senyum kelewat lebar "Prinsip aku kaya begitu. Memaafkan..." lalu hancurkan. Sambung Thalita dalam hati.

THALITA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang