CHAPTER 09

117K 14.4K 2.4K
                                    

Happy Reading...

Jangan lupa Vote dan Komen 😍

𝓣𝓱𝓪𝓵𝓲𝓽𝓪'𝓼 𝓦𝓸𝓻𝓵𝓭

Jam setengah 6 pagi, Arion sudah berada di gerbang rumah Thalita. Masih terlalu pagi memang, namun kegelisahan hati nya sejak sore kemarin tidak bisa ia tahan lagi. Entah kenapa, ia seperti merasakan sesuatu yang buruk telah menimpa Thalita.

Suhu disana lumayan dingin, membuat Arion harus merapatkan jaket dengan tangan bersedekap. Saking dingin nya, kaca helm nya pun sampai beruap karena helaan nafas nya.

Sudah 10 menit Arion diam saja, lelaki itu dari kemarin malam sudah mengirim pesan memalui Instagram pada Thalita. Namun, sampai pagi menjelang masih tidak ada jawaban. Dan hal itu, semakin membuat Arion tidak tenang.

Suara gerbang yang di buka membuat Arion menoleh, mata nya memicing melihat manusia mini memakai celana training dan hoodie kebesaran sedang berjalan mundur mengendap-endap . Tanpa sadar Arion tersenyum geli saat sadar Thalita lah manusia mini itu.

Arion turun dari motor, menghampiri Thalita yang masih mengendap-endap dengan kepala celinguk celinguk seakan takut kepergok. Karena berjalan mundur, Thalita tidak tahu bahwa Arion kini berdiri tepat 3 langkah di belakang nya.

"Eh bangkong! bangkong!" Pekik Thalita keget saat punggung nya menabrak sesuatu, Thalita menoleh lalu matanya melebar melihat Arion yang berdiri di belakang nya.

Arion tak kalah kaget, matanya membulat begitu melihat kacamata hitam besar terbingkai di mata gadis itu. Perempuan ini.. kenapa pakai kaca mata hitam subuh-subuh?

"Kamu... Arion?" Tanya Thalita sambil memicing mata. Arion mengangguk. Lalu Thalita membuka kacamata hitam itu. Menyimpan nya di saku hoodie.

"Ngapain disini subuh-subuh?" Thalita bertanya.

"Lo, ngapain ngendap-ngendap?"

Thalita mendelik "Aku mau kabur." Kata Thalita berbisik "Aku bukan anak Mami sama Papi, jadi aku mau kabur." Jelasnya enteng, namun Arion bisa melihat kesedihan di mata yang kini sembab itu.

Arion terdiam, memerhatikan Thalita yang memakai ransel besar dengan tangan memeluk... celengan babi?

"Itu apa?" Tanya Arion.

"Ini babi. Sejenis Adipati." Kata Thalita datar.

Bibir Arion berkedut menahan tawa. Iya dia tahu itu babi, maksud nya kenapa itu harus dibawa?

"Kamu mending pergi." Usir Thalita.

"Kemarin Lo meluk-meluk gue sambil nangis. Sampe seragam gue di bagian pundak ada cairan kehijau-hijauan." Kata Arion, Thalita melongo.

"Itu ingus. Belibet banget ngomong nya." Thalita mendelik "Pergi sana."

"Lo mau Kemana?" Tanya Arion saat Thalita mulai berjalan.

"Aku mau pergi."

"Kemana?"

"Kemana aja." Jawab Thalita. Lalu seolah gadis itu tersadar, ia menatap Arion jengkel "Kan aku mau kabur. Kenapa kamu tanya-tanyain?!" Kesal Thalita.

"Gue anter." Putus Arion menarik Thalita menuju motor nya "Gue anter atau gue tabrak?" Ancam lelaki itu sadis.

Dengan pasrah Thalita naik di bonceng Arion. Sebenarnya, Thalita tak berniat mengusir lelaki itu. Hanya saja, dia ingin sendirian. Air mata nya selalu turun tanpa bisa Thalita cegah, dan Thalita tidak ingin menangis di depan siapapun.

THALITA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang