CHAPTER 25

117K 15.3K 1.8K
                                    

Heeyyyy...

Makasih buat 422 Vote dan 834 komentar nya 😍

Aku share ini 31 July jam 10:55.

Kalo kalian, baca jam berapa?

Happy Reading...

Jangan lupa Vote dan Komen 😍

•••

Thalita terkekeh geli saat memundurkan wajah dan menemukan Arion tengah menatap bibir nya sambil meneguk ludah dengan lambat. Tanpa memutuskan tatapan nya pada mata lelaki itu, Thalita menggapai ponsel nya yang di atas nakas.

Ada telepon, dari Bagas.

Thalita tolak panggilan itu karena tidak mungkin mengangkat telepon dari lelaki lain saat cowok cemburuan ada di depan nya. "Dari Bagas," ujar Thalita saat Arion menatap nya penuh tanya.

Arion diam tidak menjawab. Sebenarnya, dirinya tahu, apa saja yang Thalita lakukan diluar sana. Termasuk rencana Thalita pada Daniel dan dua teman lain nya, Arion selalu tahu tenang Thalita. "Kenapa gak di angkat?"

"Biar via message aja," Thalita berujar sambil beranjak dari brankar. Mengambil butiran obat cukup banyak untuk Arion minum. "Nah." Ucapnya saat sudah di depan Arion.

Dengan patuh Arion meminum semua obat nya dalam sekali teguk. "Good boy," Sulit merubah kebiasaan Thalita yang gemar mengacak rambut lelaki itu. Hampir saja barusan Thalita melakukan hal tersebut, namun urung saat melihat Arion menatap nya penuh peringatan. Untuk itu, Thalita mengecup ujung bibir lelaki itu sangat lama sebagai ganti nya.

"Terapi udah, makan udah, minum obat udah. Mau ngapain lagi?" Arion terdiam memerhatikan bagaimana Thalita memijat kaki nya di bawah sana. Lalu menggeliat kecil saat telapak kaki nya di gelitik. "Malah ngelamun." Gadis itu menegur.

Mau ngapain lagi? Tidak ada. Tidak ada yang Arion ingin kan jika Thalita ada disini. Jadi, yang Arion lalukan adalah terus memandangi wajah cantik itu yang kini berceloteh tentang bagaimana bosan nya Thalita berada di sekolah. Katanya, tidak ada yang mau menemaninya disana. Untuk itu Arion harus cepat sembuh, agar Thalita ada teman.

Arion tersenyum kecil mendengar itu. Rasa semangat nya untuk kembali pulih meningkat pesat, ia harus segera sembuh agar bisa menemani Thalita.

***

Thalita menutup pintu kamar inap Arion dengan hati-hati. Butuh waktu satu jam bagi Thalita untuk membuat lelaki itu tidur lelap.

Setelah berjarak cukup jauh dengan kamar inap Arion, Thalita mengeluarkan ponsel di saku celana nya.

Ada dua message yang Bagas kirim.

Pertama, berisi tentang kegiatan semua orang yang di seledikinya.

Kedua, berisi lokasi tempat aman yang sudah Bagas siapkan untuk Thalita.

Thalita mencengkeram erat ponsel di tangan nya, rahang gadis itu mengetat sampai gigi nya bergemeretak. Sebentar lagi, orang-orang yang membuat dirinya dan Arion mengalami hal buruk, akan mendapatkan balasan yang sama.

Getaran dari ponsel nya lagi membuat Thalita kembali menatap layar, ada panggilan masuk. Kali ini dari Adi.

Thalita angkat telepon itu, tunangan nya itu hanya menelepon untuk memastikan bahwa Thalita akan hadir di acara Anniversary nanti. Setelah mereka membuat perjanjian, bahwa Adi akan menjemputnya nanti kerumah. Panggilan terputus.

Thalita harus segera bertemu Adi dan keluarga nya. Untuk membicarakan hal penting. Tentu saja tentang Thalita yang ingin mengakhiri hubungan nya dengan Adi.

THALITA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang