"Bunda Ayo!"
Luhan melongo melihat Yujie yang sudah rapi dengan setelannya, bayi mungil itu sudah berpakaian dengan gaun selututnya juga tas kecil yang menunjang penampilan kecenya. Oh dan lihat rambut yang di sisir rapi di biarkan tergerai di tambah jepit yang terpasang sedikit miring yang tidak mengurangi kadar kecantikannya.
"Siapa yang mendandanimu?"
"Aku"
"Bukan Ayah? Atau Bibi Han?" Karena ia sedari tadi tidak bersama si sulung. Ia baru saja selesai dengan urusan menyiapkan sarapan di bawah bersama Ziyu dan hendak ke lantai atas untuk membawa Yujie dan menyuruh Sehun untuk turun.
"Aku!" Sedikit nada kesal disana ketika ia menegaskan bahwa ialah yang melakukannya.
"Mau kemana?" Mereka masih saling berhadapan di dekat pintu kamar yang terbuka.
"Kyungsoo Eomma, kan?"
Luhan memejamkan mata, ia lupa dengan hal itu. Kemudian ia berjongkok, menyamakan tinggi dengan Yujie "Yujie-ya, Bunda minta maaf karena berbohong. Kyungsoo Eomma belum pulang dari rumah sakit. Jadi Yujie belum bisa melihat Baby Taerin"
Yujie terlihat celingukan, mungkin masih belum bisa mencerna apa yang di katakan oleh Ibunya.
"Tapi Bunda janji, kalau Kyungsoo Eomma dan Baby Taerin sudah pulang, kita langsung pergi untuk melihatnya ya?"
Air muka Yujie terlihat sedih melihat Ibunya. Ia berbalik dan kembali masuk ke kamar Ayah dan Ibunya.
"Yujie-ya" Luhan mengejar dan ikut masuk ke sana sebelum teriakannya sendiri menghentikan langkahnya "Astaga!" terkejut melihat keadaan kamarnya.
Sangat berantakan!
Dan itu pasti ulah Yujie.
Baju bayi yang berserakan di lantai, kursi kecil milik Yujie menghadap lemarinya sendiri, itu sudah pasti ulah Yujie.
Lihatlah semua gaun bayinya yang berantakan. Padahal Luhan sudah sangat hati-hati dengan semua gaun itu yang di gantung berjejer.
Ia membuang napas, menghampiri Yujie yang duduk di tepi ranjang "Yujie berusaha untuk berdandan cantik untuk bertemu Baby Taerin?"
Ia mengangguk.
"Kenapa tidak memanggil Bunda untuk mengambil sesuatu yang belum bisa kau raih sendiri? Kenapa sangat berusaha keras, hmm?"
"Bunda bilang Baby Taerin cantik seperti Aku"
"Iya memang cantik seperti Yujie"
"Padahal Bunda tahu kalau aku yang paling cantik"
Luhan menganga mendengar penuturan si sulung.
Tuhan! Kenapa sangat Sehun sekali tingkat percaya dirinya?
Luhan mengerti, usaha Yujie hanya ingin mendapat pengakuan darinya, kalau ia yang paling cantik di antara siapapun. Ibunya tidak boleh memuji gadis manapun dengan sebutan cantik apalagi di samaratakan dengannya. Kata 'Yujie lebih cantik' harus tersemat dalam kalimat pujiannya untuk orang lain. Kalian tahu kenapa? Karena Sehun selalu melakukannya. Di lain sisi kalau kata orang, anak perempuan kebanyakan dekat dengan Ayahnya, begitupun dengan Yujie dan apa yang Sehun lakukan menjadikan Yujie tidak mau jauh dari Ayahnya. Karena Ayahnya yang selalu menomorsatukannya dalam hal apapun.
"Tapi tetap saja, itu berbahaya. Bunda takut Yujie jatuh dan terluka. Nanti Yujie kesakitan, Ayah dan Bunda akan sedih"
"Bunda tidak marah?" Cicitnya melirik Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔
FanfictionSebuah cerita yang tersaji hanya tentang romansa hunhan dan keluarganya. Masalah kecil hanya sebagai pemanis :D -- Sebuah kesempurnaan ketika kau mencintai dan dicintai dengan tulus tanpa putus. Karna cinta yang tulus tidak akan memikirkan banyak al...