Chapter 45

638 107 11
                                    

Luhan berjalan tergesa di susul oleh Sehun di belakangnya.

Beberapa orang sudah berkumpul di depan ruang bersalin. Ada Kai, Baekhyun dan juga orangtua Kai.

Tunggu!

Kai? Apa yang ia lakukan di sana? Kenapa tidak menemani Kyungsoo di dalam?

Jarak mereka semakin dekat. Setelah sampai "Baekhyun!" Tegurnya pada Baekhyun yang terlihat sibuk dengan ponselnya.

Semua mata tertuju pada Luhan dan Sehun, termasuk orangtua Kai, sehingga membuat Luhan dan Sehun membungkuk kan tubuhnya "Annyeong haseyo Paman, Bibi" sapa mereka pada dua orang paruh baya disana. Kemudian mendapat senyuman dari mereka.

Luhan duduk di samping Baekhyun, sedangkan Sehun mendekati Kai yang terlihat cemas.

"Paman! Kenapa anak ini tidak ikut menemani Kyungsoo Noona di dalam?" Sehun dengan tanpa basa-basi menanyakan alasan kenapa sahabatnya ini ada di luar.

"Dia terlalu pengecut untuk melihat istrinya meregang nyawa disana, Sehun" ejeknya pada anak lelaki satu-satunya.

"Harusnya kau ada di dalam, Kimkai! Dengan begitu kau akan menyimpan memori paling berharga dalam hidupmu" nasihat Sehun kepada Kai yang bercucuran keringat dingin karena tidak tahu kondisi terkini dari istri dan anaknya.

"Aku tidak bisa melihat Kyungsoo kesakitan, Hun"

"Justru dengan kau melihatnya sendiri, kau tidak akan memperlakukan istrimu semena-mena"

"Aku tidak pernah memperlakukan Kyungsoo dengan tidak baik" belanya untuk diri sendiri.

"Aku tahu. Tapi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan"

"Seperti kau memperlakukan Luhan dengan baik saja, Sehun!" Itu Baekhyun yang ikut masuk dalam percakapan yang tidak bisa di bilang pelan. Sangat jelas pembicaraan mereka di dengar oleh orang sekitar.

Bibi Kim seperti tertarik setelah mendengar penuturan Baekhyun, ia beralih menatap Luhan "Apakah Sehun tidak memperlakukanmu dengan baik, Luhan?"

Luhan merasa tidak enak mendengar pertanyaan dari Bibi Kim, tubuhnya segera menghadap bibi Kim "Tentu tidak, Bibi. Sehun memperlakukanku dengan sangat baik" menjelaskan dengan lantang. Menurutnya bagaimanapun itu ranah keluarganya, ia tidak bisa dan tidak mau kejadian buruk sekecil apapun sampai pada telinga orang luar, apalagi ini menyangkut kehidupan keluarganya. Sebisa mungkin Luhan akan menyimpannya, dan akan menyelesaikannya bersama Sehun.

Baekhyun?

Jelas! Baekhyun hanya menyimpulkan sedikit dari cerita keluh kesahnya tentang Sehun. Bukankah itu wajar? Ia tidak seterbuka itu kepada Baekhyun untuk menjelekan suaminya.

Bibi Kim terlihat tersenyum mendengar penuturan Luhan, ia jelas tahu apa yang sedang Luhan lakukan. Memang seharusnya seperti itu, Luhan sangat dewasa mengahadapi masalah keluarganya, pikir Bibi Kim.

"Kalau Sehun memperlakukanmu dengan tidak baik, katakan pada Bibi. Supaya Bibi bisa melaporkannya kepada Ibunya. Kedua anak ini memang suka sekali membuat pusing kepala kami, jadi akan sangat wajar jika kau melaporkan hal tidak baik tentangnya"

Luhan hanya tersenyum "Mungkin karena aku sering mengomelinya jadi Sehun tidak macam-macam, Bi" ucapan Luhan di hadiahi anggukan oleh Bibi Kim.

Sehun tersenyum dengan bangga, bahkan sempat mengibaskan tangan di atas bahunya karena mendengar pembelaan Luhan.

Obrolan mereka terhenti karena pintu ruang bersalin terbuka, yang paling cepat mendekat adalah Kai, sangat jelas.

"Tuan Kim, saya minta maaf. Istri anda kehabisan nafas sehingga__"

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang