Chapter 34

1K 146 66
                                    

Jan lupa vote dan comment

°
°
°

Terhitung sudah satu minggu berlalu dari acara makan malam dadakan yang Luhan adakan.

Kini pada akhirnya setelah dengan harap-harap cemas Luhan menunggu. Pesta pernikahan sahabatnya yaitu Kyungsoo akhirnya di gelar.

Tepatnya hari ini mereka akan menikah hingga membuat Luhan tidak berhenti bergerak demi mengejar waktu karena sedari awal sudah di khususkan untuknya dan Sehun datang lebih awal.

Gerak Luhan begitu lincah mempersiapkan segalanya, dari mulai pakaian yang akan mereka kenakan juga perlengkapan yang di butuhkan si kembar.

Ia mendesah lelah melihat seonggok daging yang masih terkapar di atas ranjang. Selalu menunda waktu hingga membuatnya jengah.

"Sehunie, Bangun sayang. Kita tidak boleh terlambat" ucapnya tanpa mendekat dan masih dengan dirinya yang sibuk menyiapkan segalanya.

Tidak ada jawaban yang membuatnya harus segera mendekat untuk membangunkan.

"Hey" tepuknya di pipi Sehun.

"Sebentar lagi, Lu. Aku benar-benar lelah" begitu parau Sehun menjawab tanpa membuka mata. Khas sekali orang mengantuk. Hanya menggerakkan badannya gelisah.

"Baba dan Mama akan membawa si kembar lebih dulu kesana. Tidak apa?" Meminta ijin atas permintaan orangtuanya yang sudah terlalu lama tidak bertemu cucu-cucunya.

"Baba dan Mama di Korea?" Sepertinya kedua matanya enggan terbuka seperti sudah di olesi lem.

"Kau lupa? Kau sendiri yang memberitahuku kalau Baba dan Mama akan kesini. Dan tadi malam Mama meneleponku katanya mau menghabiskan waktu dengan si kembar selama di Korea. Makanya Mama memintaku untuk mengijinkannya membawa si kembar. Tidak apa-apa, kan?"

"Yasudah"

"Buka dulu matamu..." paksa Luhan membuka mata suaminya yang sejak tadi tertutup selama berbicara dengannya "...yasudah apa?" Tanyanya jengah.

"Yasudah iya bawa aja, ish" kesal Sehun karena tidurnya terganggu dengan mata menatap tajam mata rusa istrinya.

Kekehan ringan mengalun disana. Melihat suaminya yang sangat terganggu bahkan sampai berdesih membuatnya tidak tahan untuk tersenyum.

"Mau mandi sekarang? Akan aku siapkan air hangatnya"

"Si kembar sudah siap?" Sehun bertanya dengan mata yang kembali menutup.

"Belum. Mereka sedang bermain"

"Yujie dulu lalu Ziyu. Nanti aku akan mandi setelah mereka. Serius Lu hanya biarkan aku tidur sampai mereka benar-benar siap, hmm?" Meminta kepedulian Luhan terhadap istirahatnya.

Luhan membuang nafas. Ia juga tidak bisa terus memaksa suaminya karena semalam ketika ia terbangun dengan jelas ia melihat suaminya yang baru memasuki kamar mereka tepat pukul 3 dini hari setelah lama berkutat dengan pekerjaannya di ruang kerjanya. Sehun pasti benar-benar lelah.

"Yasudah tidur lagi ya. Maafkan aku" sesalnya di akhiri dengan mengecup bibir suaminya yang tersenyum dan mengangguk setelahnya segera menuntaskan rasa kantuknya.

Luhan hanya membiarkan dan melanjutkan sedikit lagi pekerjaannya yang sempat tertunda karena interaksi dengan suaminya yang mengantuk.

Mata rusanya menatap dua bayi yang sedang duduk memainkan mainan yang berada di sekelilingnya. Ia bingung harus bagaimana. Biasanya si kembar selalu mandi bersama karena ada yang menjaga masing-masing mereka ketika mandi.

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang