Chapter 16

1.3K 154 29
                                    

Jan lupa Vote dan Comment 😚

°
°
°

Cklek

Perhatian Luhan teralihkan setelah mendengar suara pintu yang di buka.

Bibirnya terangkat sempurna ke atas melihat sosok tampan yang menghampirinya dengan sebuah nampan di tangannya.

"Padahal aku sudah hampir selesai" ujar Luhan memberitahu suaminya yang sudah duduk di sampingnya.

"Aku tidak mau kau sakit" jujur Sehun sambil menyuapkan suapan pertama kepada istrinya.

"Kau juga belum makan" khawatir Luhan melihat Sehun yang terus menatap dirinya.

Sehun hanya menampilkan senyumnya kepada Luhan "Emm, aku juga makan nih" ucapnya sambil menyuapkan suapan untuk dirinya sendiri.

"Maaf akhir-akhir ini aku selalu mengabaikanmu" sesal Luhan menatap Sehun yang terus saja melihat anaknya yang terus mengemut puting payudaranya dengan mata tertutup.

Mengalihkan atensinya kepada Luhan, Sehun tersenyum simpul "Tidak sayang. Mereka lebih membutuhkanmu"

"Maaf belum bisa membagi waktuku secara adil kepada kalian" sesal Luhan lagi menundukan kepalanya.

Melihat Luhan yang menampilkan wajah sedih, Sehun menaruh piring di tangannya ke atas meja di depannya untuk menangkup wajah Luhan dan mengarahkan untuk bersitatap dengannya "Tidak sayang tidak. Jangan berpikiran seperti itu. Aku tidak apa-apa, sungguh"

"Tapi tetap saja, aku tidak enak padamu"

"Kau lupa? Mereka juga anak-anakku. Jadi aku mohon jangan berpikiran seperti itu lagi. Kau sudah sangat adil membagi waktu dan perhatianmu pada kami" ucap Sehun panjang lebar memohon kepada istrinya untuk tidak merasa bersalah kepada dirinya.

"Tidak usah di pikirkan lagi, sekarang habiskan makananmu sebelum bocah yang satu lagi bangun" lanjut Sehun membicarakan si bungsu yang masih terlelap.

Luhan hanya tersenyum menatap suaminya. Dalam hatinya terus saja mengucapkan syukur karena Sehun yang menjadi pendamping hidupnya.

Sangat telaten Sehun menyuapi Luhan sampai suapan terakhirnya. Meski di selangi menyuapi dirinya juga. Ia menaruh kembali piring yang di pegangnya ke atas nampan di atas meja dan menyerahkan satu gelas air mineral kepada Luhan "Kau harus tetap makan meski kau sedang tidak nafsu makan. Karena makanan si kembar ada padamu. Jika kau sakit mereka juga akan ikutan sakit. Mengerti sayang?"

"Dan juga jangan menungguku pulang untuk bisa makan bersama kalau kau sudah lapar. Anak-anak lebih penting" lanjut Sehun menasihati istrinya.

"Aku tahu sayang. Tadi hanya tidak sempat saja untuk memasak jadi lupa juga untuk makan" jawab Luhan jujur.

"Apa perlu aku suruh Ibu kesini untuk membantumu ketika aku bekerja?"

"Tidak usah. Ibu juga pasti punya kegiatan lain. Aku hanya tidak mau merepotkan Ibu"

"Mana ada Ibu kerepotan. Yang ada Ibu senang bisa terus bersama cucu-cucunya"

Luhan hanya menampilkan senyum bodohnya yang mampu mengundang Sehun ikut tersenyum "Bukan tidak mau merepotkan, kau hanya tidak enak kan sama Ibu?"

"Itu kau tahu, hehe"

"Aku tidak bisa meminta Mama, karena sekarang sedang ada di China bersama Baba"

"Aku tidak apa-apa sungguh. Kau tidak usah khawatir sayang"

"Aku hanya tidak mau kau kelelahan. Sesekali suruh Baekhyun Noona juga Kyungsoo Noona kesini untuk menjaga si kembar. Jesper juga pasti senang"

Dedikasi Cinta (Hunhan GS) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang