9. Green Light
"Kamu ngapain sih, Dra?" tanya Vania terheran dengan putranya yang sedari mondar-mandir kesana-kemari di ruang tengah, "kurangi nyabu, biar nggak gelisah kek begitu."
"Mih..." Reyndra duduk di kursi ruangan sebelah Mamihnya, "deg-deg an, Mih..."
Vania mendelik menatap Reyndra penuh selidik, "Kecanduan game burik deh lu kayaknya."
Reyndra berdecak, "Bisa serius nggak sih? Ini beneran deg-deg an."
"Deg-deg an kenapa? Emang kamu punya riwayat penyakit jantung?"
Reyndra menghela nafas. Vania langsung nyengir sambil mengelus lengan Reyndra, "canda canda elah, baperan amat. Deg-deg an kenapa putraku yang ganteng?"
"Mau ketemu camer."
"HAH?!" Vania refleks menoyor kepala putranya itu, "kok kamu nggak nyuruh Mamih beli seserahan?!"
Reyndra melengos, "Becanda aja terus, ikut OVJ sana."
"Iya-iya serius," Vania menarik nafas berusaha tak tertawa, "ketemu camer gimana maksudnya? Emang kamu ada pacar?"
"Belom sih, baru PDKT," jawab Reyndra rendah, "tapi kalo mau deketin dia harus izin sama orang tuanya. Karna Reyndra emang niatnya serius, ya mau nggak mau harus ketem-"
"Ya Allah Subhanallah Ma sya Allah terimakasih ya Allah!" Vania langsung menengadahkan tangannya, "terimakasih telah memberikan kewarasan kepada putra hamba."
Vania menggoncang ria pundak Reyndra, "Ini yang Mamih tunggu-tunggu! Kamu waras dari ke brengsekanmu itu. Akhirnya ya Rob!"
Reyndra mengerutkan keningnya tak terima, "Reyndra nggak brengsek, enak aja!"
Vania mendorong Reyndra hingga sedikit tersungkur namun tidak jatuh, "Heleh, nggak usah malu, brengsek bukan aib kok."
Reyndra memutar bola matanya malas. "Yang mau kamu datengin namanya Azel ya?" tanya Vania.
"Kok Mamih tau?!"
"Indigo brow," jawab Vania sambil mengangkat dua alisnya arogan, "eh kapan mau ketemu camer nya? Malem ini? Besok? Atau kemarin?"
"Kok kemarin astaga gimana ceritanya?!" tanya Reyndra emosi.
"Yaelah, jawab aja kek. Kapan? Nanti malem?"
Reyndra memajukan kepalanya, "Ya!"
Namun wajah Vania tiba-tiba murung, "Yahh sorry brow, Mamih nggak bisa nganter kamu ketemu camer. Nanti malem kan Papih pulang dari Bandung, jadi sebagai istri yang sholehod Mamih harus nyambut Papih kamu."
Sudut bibir kiri Reyndra terangkat, "Emang yang ngajak Mamih siapa? Reyndra nggak ngajak tuh."
Vania mendecap, "Agak durhaka sih, tapi nggak papa lah. Bentar lagi punya mantu, uhuy!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STRICT
ChickLitNovela ini mengisahkan tentang gadis SMA berjenama Azelleea Czara Queen Ganendra, yang memiliki orang tua protektif, dan kembaran laki-laki yang sangat amat posesif. 'Percintaan'? Azel belum pernah masuk ke lingkup itu. Belajar dan belajar adalah fo...